free web hit counter
Scroll untuk baca artikel
Agama

Takbir Idul Adha Disunnahkan Dibaca hingga Hari Tasyrik, Ini Lafal Lengkapnya

Penulis : Binti Nikmatur - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

13
×

Rencana Rilis PlayStation 6 Berpotensi Terungkap, Berkat Microsoft

Share this article
Stik Playstation
Potret takbir keliling biasanya dilakukan pada 9 Dzulhijah malam dengan membawa obor. (Foto: Shutteratock)

JATIMTIMES - Takbiran menjadi bagian penting dalam menyambut Hari Raya Idul Adha. Amalan ini disunnahkan dibaca mulai tanggal 9 Dzulhijjah, yang pada tahun ini bertepatan dengan hari ini, Kamis, 5 Juni 2025, hingga berakhirnya hari tasyrik pada Senin, 9 Juni 2025 atau 13 Dzulhijjah 1446 H.

Waktu dikumandangkannya takbir disunnahkan mulai setelah salat Subuh hari Arafah (9 Dzulhijjah) hingga setelah salat Ashar pada hari terakhir Tasyrik (13 Dzulhijjah).

Baca Juga : Libur Idul Adha, 191 Ribu Kendaraan Diprediksi Lintasi Gerbang Tol Warugunung

Mengutip Kitab Fathul Qarib al-Mujib, Syekh Abu Abdillah Muhammad ibn Qasim as-Syafi'i, sebagaimana dikutip dari NU Online, menjelaskan bahwa takbir saat hari raya terbagi menjadi dua jenis, yakni takbir mursal dan takbir muqayyad.

• Takbir mursal adalah takbir yang tidak terikat waktu. Bisa dilantunkan kapan saja sejak malam Idul Adha hingga imam melaksanakan takbiratul ihram untuk salat Id. Jenis ini berlaku baik untuk Idul Fitri maupun Idul Adha.

• Takbir muqayyad dibaca setelah salat fardhu dan salat sunnah. Waktu dimulainya adalah setelah salat Subuh pada 9 Dzulhijjah (hari Arafah) dan berakhir setelah salat Ashar pada 13 Dzulhijjah (hari Tasyrik terakhir).

Syekh Ibrahim Al-Bajuri menambahkan bahwa pada momen Idul Adha, umat Islam disunnahkan melafalkan kedua jenis takbir tersebut: mursal dan muqayyad, karena waktu pelaksanaannya saling melengkapi.

Tiga Lafal Takbir Idul Adha

Ada beberapa versi bacaan takbir yang bisa diamalkan selama Idul Adha dan hari tasyrik. Berikut tiga bentuk bacaan takbir, dikutip dari penjelasan Imam an-Nawawi dalam al-Majmu' Syarah al-Muhadzdzab:

1. Lafal Sederhana, Dibaca Tiga Kali

Versi pertama adalah bentuk paling ringkas yang disarankan dibaca sebanyak tiga kali:

اللّٰهُ أَكْبَرُ، اللّٰهُ أَكْبَرُ، اللّٰهُ أَكْبَرُ

Allāhu akbar, Allāhu akbar, Allāhu akbar

Artinya: “Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar.”

2. Lafal yang Populer di Masyarakat

Versi kedua merupakan bacaan yang umum dilantunkan di berbagai masjid dan musala:

اللّٰهُ أَكْبَرُ، اللّٰهُ أَكْبَرُ، اللّٰهُ أَكْبَرُ، لَا إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ، وَاللّٰهُ أَكْبَرُ، اللّٰهُ أَكْبَرُ، وَلِلّٰهِ الْحَمْدُ

Baca Juga : 7 Amalan Sunnah di Hari Raya Idul Adha, Beda dari Idul Fitri

Allāhu akbar, Allāhu akbar, Allāhu akbar. Lā ilāha illallāhu wallāhu akbar. Allāhu akbar wa lillāhil hamdu.

Artinya: “Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar. Tiada tuhan selain Allah. Allah Maha Besar. Segala puji bagi Allah.

Imam Nawawi menyebutkan, bacaan ini boleh diamalkan dan bernilai baik, meskipun tidak berasal dari redaksi hadis secara langsung.

3. Ditambah Bacaan Zikir

Versi terakhir menggabungkan takbir dengan zikir, sebagaimana diriwayatkan Imam Muslim bahwa Rasulullah SAW melantunkan bacaan ini di Bukit Shafa:

اللّٰهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِيْرًا، وَسُبْحَانَ اللّٰهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلًا، لَا إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ وَلَا نَعْبُدُ إِلَّا إِيَّاهُ، مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُوْنَ، لَا إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ وَحْدَهُ، صَدَقَ وَعْدَهُ، وَنَصَرَ عَبْدَهُ، وَهَزَمَ الْأَحْزَابَ وَحْدَهُ، لَا إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ، وَاللّٰهُ أَكْبَرُ

Allāhu akbar kabīrā, walhamdu lillāhi katsīrā, wa subhānallāhi bukratan wa ashīlā, lā ilāha illallāhu wa lā na‘budu illā iyyāhu mukhlishīna lahud dīna wa law karihal kāfirūn, lā ilāha illallāhu wahdah, shadaqa wa‘dah, wa nashara ‘abdah, wa hazamal ahzāba wahdah, lā ilāha illallāhu wallāhu akbar.

Artinya: “Allah Maha Besar. Segala puji sebanyak-banyaknya bagi Allah. Maha Suci Allah di waktu pagi dan petang. Tiada Tuhan selain Allah, dan kami tidak menyembah kecuali kepada-Nya, dengan ikhlas menjalankan agama walaupun orang-orang kafir membencinya. Tiada Tuhan selain Allah, Yang Maha Esa, yang menepati janji-Nya, menolong hamba-Nya, dan mengalahkan pasukan musuh dengan sendirian. Tiada Tuhan selain Allah. Allah Maha Besar.”

Demikian tiga lafal takbir yang bisa jadi pilihan untuk dikumandangkan mulai setelah salat subuh 9 Dzulhijah hingga setelah salat Asyar 13 Dzulhijah atau Hari Tasyrik. Biasanya di Indonesia gema takbir menggema baik di rumah, masjid, maupun di jalanan atau takbir keliling. Semoga informasi ini bermanfaat.