JATIMTIMES – Pemerintah Kabupaten Magetan bersiap melakukan transformasi besar terhadap kawasan Pasar Produk Unggulan (PPU) . Bangunan yang sejak pembangunannya pada tahun 2002 tak pernah berfungsi optimal itu akan dibongkar total dalam waktu dekat untuk dijadikan rest area modern lengkap dengan pusat jajanan serba ada (pujasera).
Langkah konkret ini mulai berjalan setelah Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) resmi membuka proses lelang Barang Milik Daerah (BMD) untuk bangunan PPU. Proses lelang dibuka hingga 4 Juni 2025, dengan skema lelang pembongkaran menyeluruh sampai rata dengan tanah.
Baca Juga : Pemkab Malang Akui Tidak Bisa Segel Florawisata Santerra De Laponte
Pasar yang awalnya digagas sebagai etalase promosi produk-produk unggulan khas Magetan ini, nyatanya tidak berjalan sesuai harapan. Dari total 73 kios yang tersedia, hanya sebagian kecil yang aktif digunakan. Ironisnya, alih-alih menjadi pusat UMKM, kawasan ini lebih dikenal sebagai tempat nongkrong warung kopi, bahkan diduga menjadi lokasi aktivitas menyimpang seperti peredaran minuman keras hingga praktik prostitusi terselubung.
Melihat kondisi itu, Pemkab Magetan mengambil langkah tegas dengan memutuskan untuk merombak total wajah kawasan tersebut. Nantinya, area eks-PPU akan disulap menjadi rest area modern dengan konsep pujasera yang lebih representatif dan ramah pengunjung. Keberadaan fasilitas ini diharapkan menjadi simpul ekonomi baru dan tempat persinggahan nyaman, baik bagi warga lokal maupun wisatawan.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Magetan Sucipto menyampaikan "Jadi PPU saat ini masih proses lelang sampai tanggal 14 akan diumumkan pemenangnya. Dan beberapa waktu yang lalu kami sudah sosialisasikan kepada seluruh pemilik dan penyewa kios, mereka tidak ada yang keberatan untuk direlokasi "
"Sudah waktunya kawasan ini diberi fungsi baru yang lebih produktif dan bermanfaat untuk masyarakat . Nanti khan disitu ada masjid ada ruang terbuka hijau dan pusat cinderamata juga, jadi saya harap orang yang keluar dari exit tol Ngawi dan Madiun bisa singgah disitu"lanjut Sucipto.
Baca Juga : Polres Ponorogo Tangkap Dua Perampok Ratusan Juta di Jalan Wibisono
Transformasi ini bukan sekadar perubahan fisik, tetapi juga mencerminkan arah baru pengelolaan aset daerah yang lebih adaptif, bersih, dan visioner. Pemerintah berharap, langkah ini menjadi inspirasi dalam menata ulang ruang kota agar lebih manusiawi dan mendukung geliat ekonomi lokal.