free web hit counter
Scroll untuk baca artikel
Agama

Kisah Teladan Abdullah bin Mas'ud yang Mendoakan Pencuri Dirham

Penulis : Anggara Sudiongko - Editor : Dede Nana

13
×

Rencana Rilis PlayStation 6 Berpotensi Terungkap, Berkat Microsoft

Share this article
Stik Playstation
Ilustrasi (pixabay)

JATIMTIMES – Salah satu sahabat Rasulullah SAW, Abdullah bin Mas'ud, dikenal bukan hanya karena kedalaman ilmunya, tetapi juga karena akhlaknya yang luar biasa. Sebagai salah satu orang pertama yang memeluk Islam, ia adalah contoh nyata ketulusan hati dan sikap bijaksana, bahkan dalam menghadapi peristiwa yang bisa memicu kemarahan. 

Salah satu kisah yang menggambarkan kebijaksanaannya adalah saat dirinya mengalami peristiwa pencurian, namun tetap memilih untuk mendoakan kebaikan bagi pelakunya.

Baca Juga : Medan Priyayi dan Tirto Adhi Soerjo: Jejak Awal Kebangkitan Nasional Lewat Pers

Abdullah bin Mas'ud, yang juga dikenal sebagai Ibnu Ummi Abd, adalah sosok yang terkenal dalam sejarah Islam. Beliau merupakan sahabat keenam yang masuk Islam setelah mengikuti jejak Rasulullah SAW. Dalam buku Dahsyatnya Ibadah Para Sahabat Rasulullah karya Yanuar Arifin, Abdullah bin Mas'ud digambarkan sebagai pribadi yang cerdas, berakhlak mulia, dan setia kepada Rasulullah SAW.

Rasulullah SAW sendiri pernah bersabda mengenai kedudukan Abdullah bin Mas'ud, bahwa "Sesungguhnya kaki Ibnu Mas'ud di timbangan Allah pada Hari Kiamat itu jauh lebih berat daripada Gunung Uhud," sebuah pengakuan yang mengisyaratkan betapa besar pengaruh dan keberkahan yang dimiliki oleh Abdullah bin Mas'ud dalam sejarah Islam.

Namun, yang lebih menarik adalah kisah yang terjadi ketika beliau menjadi korban pencurian. Suatu ketika, Abdullah bin Mas'ud pergi ke pasar untuk membeli kebutuhan sehari-hari, dengan membawa beberapa keping dirham di tangannya. Tanpa disangka, seorang pencuri berhasil merebut dirham tersebut dari tangannya.

Meski menjadi korban pencurian, Abdullah bin Mas'ud tidak marah atau merasa kesal. Justru, ia menunjukkan sikap yang sangat tenang. Sebaliknya, orang-orang di sekitar yang mengetahui peristiwa tersebut justru marah dan ingin mendoakan keburukan untuk si pencuri. Namun, Abdullah bin Mas'ud dengan bijaksana menanggapi reaksi tersebut.

"Sahabat-sahabatku, kalian jangan mendoakan keburukan untuknya. Dirham itu milikku, dan aku memilih untuk berdoa untuknya. Mari bersama-sama kita mendoakan kebaikan," ujar Abdullah bin Mas'ud dengan penuh ketenangan.

Kemudian, Abdullah bin Mas'ud mengangkat kedua tangannya dan berdoa dengan penuh harapan. "Ya Allah, bila Engkau mengetahui bahwa orang yang mencuri dirham milikku adalah orang yang sangat membutuhkan, maka berkahilah ia dengan dirham itu. Namun, jika Engkau mengetahui bahwa ia tidak membutuhkan, maka jadikanlah ini sebagai kemaksiatan terakhir yang ia lakukan dalam hidupnya," doanya yang penuh kasih dan pengampunan.

Kisah ini menjadi contoh sempurna tentang ketabahan dan kelapangan hati yang patut dicontoh oleh umat Muslim. Abdullah bin Mas'ud tidak hanya mengajarkan kita tentang sabar dalam menghadapi ujian, tetapi juga tentang pentingnya memberi maaf dan mendoakan kebaikan untuk orang lain, meskipun mereka telah berbuat salah.

Baca Juga : Toko Bangunan di Srengat Blitar Terbakar, Api Diduga dari Kabel Meleduk

Lebih lanjut, dalam buku Biografi 60 Sahabat Rasulullah SAW oleh Muhammad Khalid, disebutkan bahwa Abdullah bin Mas'ud adalah orang pertama yang melantunkan ayat Al-Quran. Suara merdunya dalam membaca Al-Quran sering kali disebut oleh Rasulullah SAW dalam berbagai hadis, seperti:

"Siapa yang ingin mendengarkan Al-Quran secara halus sebagaimana saat diturunkan, maka hendaklah ia mendengarkannya dari Ibnu Ummi Abd."

Hadis lain juga menyebutkan, "Siapa yang ingin membaca Al-Quran secara halus sebagaimana ketika diturunkan, maka hendaklah membacanya seperti Ibnu Ummi Abd."