free web hit counter
Scroll untuk baca artikel
Agama

Panduan Salat Idul Adha: Niat, Takbir, hingga Khutbah

Penulis : Binti Nikmatur - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

13
×

Rencana Rilis PlayStation 6 Berpotensi Terungkap, Berkat Microsoft

Share this article
Stik Playstation
Potret salat Id di lapangan. (Foto: Shutterstock)

JATIMTIMES - Umat Islam di Indonesia akan merayakan Hari Raya Idul Adha pada Jumat, 6 Juni 2025 atau bertepatan dengan 10 Dzulhijjah 1446 Hijriah. Pada hari itu, umat Islam dianjurkan menunaikan salat Idul Adha secara berjamaah, baik di masjid, musala, lapangan terbuka, maupun tempat lain yang memungkinkan.

Salat Id dilaksanakan dua rakaat secara berjamaah dan disertai khutbah setelahnya. Namun, jika datang terlambat atau ada halangan lain, boleh dilakukan secara sendiri (munfarid) di rumah daripada tidak salat sama sekali. 

Baca Juga : Puasa 9 Dzulhijjah Benarkah Dapat Hapuskan Dosa Selama 2 Tahun? Ini Kata Buya Yahya

Berbeda dari salat lima waktu, salat Id tidak diawali dengan azan maupun iqamah. Waktu pelaksanaannya dimulai setelah matahari terbit dan diutamakan pada awal waktu. Hal ini bertujuan agar umat Islam memiliki waktu yang cukup untuk menyembelih hewan kurban setelahnya. Batas akhir pelaksanaan salat ini adalah sebelum masuk waktu Zuhur.

Dikutip dari Fashalatan, karya Syekh KHR Asnawi, ulama asal Kudus sekaligus salah satu pendiri Nahdlatul Ulama. Berikut urutan tata cara pelaksanaan salat Idul Adha:

1. Niat Salat Idul Adha

Jika dibaca secara lisan, niat salat Idul Adha berbunyi:

أُصَلِّيْ سُنَّةً لعِيْدِ اْلأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ (مَأْمُوْمًا/إِمَامًا) لِلّٰهِ تَعَـــالَى

Ushallî sunnatan li ‘îdil adlhâ rak‘ataini (imâman/makmûman) lillâhi ta‘âlâ

Artinya: Aku berniat salat sunnah Idul Adha dua rakaat (sebagai imam/makmum) karena Allah Ta’ala.

2. Takbir Tujuh Kali di Rakaat Pertama

Setelah membaca doa iftitah, dianjurkan bertakbir tujuh kali pada rakaat pertama. Di antara takbir tersebut, disunnahkan membaca salah satu dari bacaan berikut:

اللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِيرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا

Allâhu akbaru kabîrâ, walhamdu lillâhi katsîrâ, wa subhânallâhi bukratan wa ashîlâ.

Artinya: Allah Mahabesar dengan segala kebesaran, segala puji bagi Allah sebanyak-banyaknya, Mahasuci Allah di waktu pagi dan petang.

Atau bisa juga membaca:

Baca Juga : Kemenag Kota Malang Luncurkan Program PREMIUM, Apa itu?

سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ

Subhânallâh, walhamdu lillâh, wa lâ ilâha illallâh, wallâhu akbar.

Artinya: Mahasuci Allah, segala puji bagi Allah, tiada tuhan selain Allah, Allah Mahabesar.

3. Membaca Surat Al-A‘la

Setelah takbir dan bacaan pengiringnya, salat dilanjutkan dengan membaca Surat Al-Fatihah dan dianjurkan membaca Surat Al-A‘la pada rakaat pertama. Selanjutnya, gerakan salat dilakukan sebagaimana biasa, yakni rukuk, sujud, duduk di antara dua sujud, dan seterusnya.

4. Rakaat Kedua, Takbir Lima Kali

Pada rakaat kedua, bertakbir sebanyak lima kali sebelum membaca Al-Fatihah. Setiap takbir disertai bacaan sebagaimana di rakaat pertama. Setelah itu, disunnahkan membaca Surat Al-Ghâsyiyah. Salat dilanjutkan hingga salam.

5. Khutbah Idul Adha

Setelah salam, jemaah dianjurkan tetap duduk dan menyimak khutbah yang disampaikan oleh khatib. Khutbah ini merupakan bagian penting dari rangkaian salat Idul Adha. Kecuali jika salat dilakukan secara munfarid, maka khutbah tidak menjadi keharusan.

Demikian panduan salat Idul Adha yang tahun ini akan dilaksanakan pada Jumat (6/6/2025). Semoga informasi ini bermanfaat.