free web hit counter
Scroll untuk baca artikel
Agama

Asal Usul Hari Tasyrik, Salah Satu Rangkaian Idul Adha

Penulis : Mutmainah J - Editor : Yunan Helmy

13
×

Rencana Rilis PlayStation 6 Berpotensi Terungkap, Berkat Microsoft

Share this article
Stik Playstation
Ilustrasi Hari Tasyrik. (Foto: Pixabay)

JATIMTIMES - Setelah Hari Raya Idul Adha, terdapat tiga hari yang dinamakan tasyrik. Pada hari tersebut, umat Islam diharamkan untuk berpuasa.

Umat Islam dianjurkan untuk melakukan berbagai amalan di hari tasyrik seperti berzikir dan berkurban.

Pengertian Hari Tasyrik

Baca Juga : Megawati Ziarahi Makam Ayahanda, Ketua PDIP Jatim: Renungkan Kembali Nilai Perjuangan Bung Karno

Hari tasyrik adalah tiga hari setelah Idul Adha (10 Dzulhijjah), yaitu pada tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah. Menurut laman Kemenag NTB, dinamakan tasyrik karena pada hari-hari tersebut daging-daging kurban dipanaskan di bawah sinar matahari.

Mengutip laman MUI, dalam bahasa Arab, tasyrik atau tasyriq adalah kata masdar dari syarraqa yang berarti matahari terbit atau menjemur sesuatu. Selain itu, tasyrik juga diartikan dengan penghadapan ke arah timur.

Dalam buku Rahasia Dahsyat Energi Sapu Jagat, Petunjuk Nabi Muhammad untuk Terkabulnya Semua Hajat oleh M. Ghofur Khalil dikatakan, pada hari tasyrik jamaah haji sedang berada di Mina. Para jemaah kala itu tengah melaksanakan ritual melempar jumrah.

Asal Usul Penamaan Hari Tasyrik

Mengutip laman Majelis Ulama Indonesia, tasyrik/tasyriq berasal dari bahasa Arab syarraqa yang memiliki arti “matahari terbit” atau “menjemur sesuatu”.

Selain itu, kata tasyrik juga diartikan sebagai "penghadapan ke arah timur atau arah sinar matahari".

Syekh Ibnu Manzur dalam Lisan al-Arab menjelaskan pendapat Ulama mengenai alasan penamaan tasyrik tersebut.

Pendapat pertama, disebut tasyrik disebabkan waktu tersebut adalah hari di mana umat Islam menjemur daging kurban mereka.

Sebab, pada masa Rasulullah SAW belum ada teknologi pendingin seperti kulkas. Sehingga, masyarakat akan menjemur daging agar dapat disimpan dalam waktu yang lama.

Daging kurban yang telah dijemur tersebut bisa menjadi cadangan makanan untuk dikonsumsi, karena tidak mungkin dikonsumsi dalam satu hari.

Pendapat kedua mengenai nama hari tasyrik adalah karena pelaksanaan penyembelihan hewan kurban dilakukan setelah matahari terbit. Selain pada 10 Dzulhijjah atau saat Idul Adha, penyembelihan hewan kurban juga bisa dilaksanakan pada 11, 12, dan 13 Dzulhijjah. Tepatnya, dimulai setelah salat Idul Adha hingga matahari terbenam pada tanggal 13 Dzulhijjah.

Amalan pada hari tasyrik 

Baca Juga : Mobil Tabrak Truk Tronton, Wakil Ketua DPRD Ngawi Meninggal 

Berikut adalah beberapa amalan yang diutamakan bagi umat Islam pada hari Tasyrik: 

1. Menyembelih hewan kurban 

Menyembelih hewan qurban dianjurkan bagi umat Islam yang mampu. Hikmahnya adalah untuk berbagi kenikmatan hewan kurban kepada mereka yang kurang mampu.

Hewan kurban berupa domba, kambing, unta, dan sapi yang berkualitas baik, sehat, dan gemuk.

2. Memperbanyak zikir dan doa 

Sebagai bentuk syukur kepada Allah, khususnya nikmat makan dan minum, umat Islam dianjurkan untuk terus berzikir dan berdoa di hari Tasyrik.

Sebagaimana hadits riwayat Muslim, Ahmad, Abu Daud, dan An-Nasa'i, “hari Tasyrik adalah hari makan, minum, dan banyak mengingat Allah".

3. Silaturahmi 

Amalan selanjutnya yang dianjurkan pada hari tasyrik adalah silaturahmi kepada orang-orang terdekat. Muslim dianjurkan mengunjungi keluarga, orang tua, atau kerabat untuk mempererat tali kekeluargaan dan tali ukhuwah Islamiah.