JATIMTIMES - Kabar baik bagi yang punya permasalahan wajah berjerawat tak kunjung mereda meski sudah menggunakan beragam skincare hingga perawatan habis berjuta-juta. Kabarnya, vaksin khusus jerawat bakal segera dihadirkan.
Ya saat ini para ilmuwan tengah menjalankan uji klinis tahap awal untuk menguji keamanan dan kemanjuran vaksin bagi orang dewasa dengan jerawat wajah sedang hingga parah. Jika berhasil melewati uji coba, vaksin itu bisa menjadi vaksin jerawat pertama yang pernah ada.
Baca Juga : Seberapa Sering Sebaiknya Mencuci Handuk Mandi? Ini Saran Ahli
Skincare educator dr Giovanni Mustopo menanggapi rencana hadirnya vaksin jerawat tersebut. āSebentar lagi bakal ada vaksin khusus buat jerawat apalagi yang punya jerawat parah, ini bakal membantu banget itu kabar bahagianya,ā ungak dokter Gio, sapaannya.
Kabar bahagia ini menjadi solusi bagi mereka yang kerap jerawatnya on-off. Terlebih yang sudah ganti-ganti beragam skincare serta treatment dengan menguras kantong yang tidak sedikit.
āTapi kabar tidak bahagianya, masih dalam tahap penelitian. Jadi, memang belum sampai produknya. Vaksin ini bakal diuji coba langsung ke manusia,ā tambah dokter Gio, Senin (19/5/2025).
Sambil menanti vaksin jerawat tersebut, dokter Gio menyarankan untuk memperbaiki pola hidup yang sehat dengan cara mengurangi makanan manis serta tidak begadang.
āBuat orang-orang yang berjerawat yang sudah pakai skincare masih jerawatan terus, sekarang kamu sabar dulu. Kurangi makan manis, ubah pola hidup kurangi begadangnya,ā imbau dokter Gio.
Untuk diketahui, uji coba vaksin baru itu masih dalam tahap awal. Belum ada data dari uji coba yang tersedia untuk umum guna mengonfirmasi apakah vaksin itu benar-benar berfungsi. Uji klinis fase I/II sudah berlangsung sejak April 2024 dan diperkirakan akan berlangsung hingga 2027.
Baca Juga : Rekomendasi Tools Gratis dan AI untuk Bikin CV Menarik, Gen Z Wajib Coba!
Selama periode tersebut, perusahaan ini merekrut 400 orang dewasa berusia 18 hingga 45 tahun yang memiliki jerawat wajah moderat hingga parah, yang didefinisikan dengan memiliki jumlah jerawat tertentu pada wajah.
Beberapa peserta dalam uji coba ini akan menerima satu dari tiga dosis vaksin. Peserta ini akan disuntik hingga tiga kali dengan dosis tersebut selama uji coba. Setelah uji klinis fase I/II selesai, perusahaan berencana untuk meluncurkan uji klinis fase I terpisah pada tahun 2027.
Dalam uji coba ini, perusahaan akan menguji seberapa efektif vaksin dalam mengobati pasien dengan jerawat yang lebih ringan.