JATIMTIMES - Selain mendengkur, tidur ngiler juga menjadi keluhan banyak orang, mungkin termasuk Anda. Dalam dunia medis, produksi air liur berlebihan ini dikenal dengan istilah hipersalivasi atau sialorrhea.
Meskipun kelihatannya sepele, kebiasaan tidur ini bisa membuat Anda minder jika orang lain mengetahuinya.
Baca Juga : Beli Voucher Pulsa, Pria Ini Malah Gondol Tas
Selain itu, dalam beberapa kasus, produksi air liur berlebih bisa menjadi tanda adanya gangguan kesehatan. Oleh karena itu, penting sekali untuk tahu penyebab terjadinya ileran pada seseorang.
Penyebab Ileran Menurut Dokter
Menurut dr Rizki Azaria MMR, ngiler terjadi akibat disfungsi koordinasi antara mekanisme menelan. Saat tubuh beristirahat, sebagian besar otot, termasuk otot wajah dan sekitar mulut, menjadi lemas. Di sisi lain, otak tetap menginstruksikan kelenjar untuk memproduksi air liur.
Karena refleks menelan untuk sementara "mati" selama tidur, air liur pun menumpuk di dalam mulut dan bisa mengalir keluar, terutama bila posisi tidur miring.
"Ditambah mulut yang cenderung terbuka, ngiler saat tidur menjadi hal yang cukup umum terjadi," jelas Rizki dikutip, Rabu (7/5/2025).
Sementara itu, beberapa orang percaya bahwa ileran saat tidur disebabkan oleh kelelahan yang berlebihan. Namun hal itu dibantah oleh dr Alvin Nursalim Sp.PD dari KlikDokter. Menurut dia, kelelahan bukanlah penyebab Anda sering ngiler saat tidur.
āHal itu cuma mitos, tidak ada kaitannya antara kelelahan dengan keluarnya saliva (liur) dari mulut,ā jelasnya.
Kalau sudah begitu, faktor apa yang sebenarnya membuat Anda jadi sering ngiler saat tidur? Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, perlu diketahui dulu bahwa kebiasaan ngiler dapat dikatakan normal jika tidak didasari suatu penyakit. Namun di sisi lain sering ngiler dikatakan tidak normal apabila dipicu penyakit tertentu.
Sebab, adanya saliva dalam rongga mulut bertujuan untuk melubrikasi mulut, sehingga area tersebut dapat terhindar dari kondisi kering, sariawan, dan kondisi lain yang tidak diinginkan.
Posisi Tidur dan Kondisi Rileks Jadi Pemicu Sering Ngiler
Pada orang yang sehat, tidak memiliki penyakit seperti stroke, mereka dapat mengontrol salivanya dengan baik. Sehingga, dalam kondisi bangun atau tersadar, tentu saliva tidak akan keluar dari mulut karena mereka dapat menahan dan menelannya dengan baik. Namun, beda kondisinya saat orang yang sehat itu sedang tertidur pulas.
āSebenarnya, posisi tidur juga memengaruhi terjadinya ngiler. Biasanya, orang yang sering ngiler itu posisi tidurnya miring. Selain itu, ketika Anda tidur, otot-otot di wajah dan rongga mulut menjadi jauh lebih rileks ketimbang saat Anda tersadar. Semakin rileks, maka kontrol otot pun akan semakin rendah. Alhasil, mulut menjadi terbuka dan saliva pun mengalir keluar,ā jelasnya.
Jika bicara soal frekuensinya, coba Anda perhatikan lagi. Apakah benar kondisi ngiler terjadi tiap kali Anda tertidur? Atau jangan-jangan, hanya sesekali saja?
Jika sebenarnya āseringā yang Anda maksudkan baru akhir-akhir ini saja alias tidak sesering itu, bisa dipastikan bahwa itu adalah kondisi yang normal. Di fase tertentu, kebiasaan ngiler akan hilang dengan sendirinya.
Ngiler Bisa Juga Disebabkan Beberapa Penyakit
Banyaknya produksi saliva bisa juga dipengaruhi oleh beberapa kondisi medis, antara lain alergi, infeksi sinus, infeksi amandel, dan efek samping pengonsumsian obat-obatan tertentu.
Jadi, perhatikan apakah kondisi sering ngiler Anda disertai dengan beberapa gejala lain? Jika iya, maka ngiler yang Anda alami bukanlah kondisi wajar dan akar permasalahannya mesti segera diatasi.
Baca Juga : TPT Turun 0,13 Persen Poin, 894,50 Ribu Orang di Jatim Masih Berstatus Pengangguran
Contohnya pada pengidap stroke yang memiliki kelemahan di beberapa bagian tubuh, misalnya saja lidah. Alhasil, oleh karena lidah tidak berfungsi dengan baik, hal itu akhirnya memicu gangguan reflek menelan.
āOrang yang mengalami gangguan reflek menelan, biasanya juga sering ngiler karena tak mampu menahan laju saliva yang keluar,ā dr. Alvin menambahkan.
Sebenarnya, bukan cuma kelebihan saliva yang menjadi pertanda dari suatu penyakit. Baik kelebihan maupun kekurangan air liur, keduanya sama-sama menyebabkan kondisi kurang nyaman.
Kelebihan air liur membuat Anda jadi sering ngiler. Sedangkan kalau kekurangan air liur, mulut juga rentan infeksi. Jadi, yang paling baik adalah produksi air liur yang sewajarnya.
Adakah Cara Mencegah Ngiler saat Tidur?
Cara mencegah ngiler tentu saja tergantung dari penyebabnya. Jika tidak ada kondisi penyakit yang mendasari, maka ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan, antara lain:
⢠Ubah posisi tidur Anda. Jika sebelumnya Anda sering tidur miring, usahakan untuk tidur terlentang.
⢠Sebenarnya, sebelum Anda benar-benar ngiler, biasanya ada waktu di mana Anda sempat tersadar sejenak. Manfaatkanlah waktu sadar tersebut untuk menutup mulut.
⢠Jangan bernapas dari mulut untuk mencegah penumpukan air liur dalam mulut.
⢠Perbanyak asupan air putih agar kondisi rongga mulut tidak kering. Saat kondisi di dalam mulut terlalu kering, secara alami kelenjar akan memproduksi air liur secara berlebih dan meningkatkan risiko ngiler saat tidur.
Sementara itu, bila sering ngiler dipicu kondisi medis tertentu, maka tak ada cara lagi selain mengatasi penyakit tersebut. Apabila penyakit, misalnya alergi, sudah dapat tertangani dengan baik, otomatis produksi air liur akan kembali normal.
Sering ngiler saat tidur memang kondisi yang cukup mengganggu. Pasalnya, selain membuat bantal basah, hal itu juga bisa membuat Anda malu ketika sedang menginap bersama teman-teman. Beberapa orang mengakalinya dengan tidur memakai masker. Tapi ingat, itu hanya menutupi dan bukan benar-benar mengatasi. Saat kondisi tersebut sudah berada di level yang tidak terkendali, segera periksakan diri ke dokter untuk dicari penyebabnya.