free web hit counter
Scroll untuk baca artikel
Kesehatan

Program Bayi Tabung Morula IVF Hadir di Malang: From Prayers to Miracle

Penulis : Hendra Saputra - Editor : Yunan Helmy

13
×

Rencana Rilis PlayStation 6 Berpotensi Terungkap, Berkat Microsoft

Share this article
Stik Playstation
Dokter Benediktus Arifin (tengah) saat menjelaskan program bayi tabung. (foto: Hendra Saputra/JatimTIMES)

JATIMTIMES - Impian untuk segera menjadi orang tua dapat diwujudkan melalui program bayi tabung atau in vitro fertilization (IVF). Dalam hal ini, Morula IVF Surabaya  hadir untuk membantu masyarakat untuk segera memiliki keturunan. 

Menggelar kegiatan di Kota Malang pada Minggu (4/5/2025), Morula IVF hadir untuk membantu masyarakat mewujudkan impian memiliki keturunan dengan tajuk 'Goes to Kota Malang - From Prayers to Miracle'. Acara ini juga menjadi ajang berbagi kisah haru dan inspiratif dari para pasangan yang berhasil mewujudkan mimpi menjadi orang tua lewat program bayi tabung (IVF).

Baca Juga : Magang ke Jepang di Tengah Skripsi, Mahasiswa Ā STIE Malangkucecwara Buktikan Tak Ada Kata Terlambat

Pasangan asal Malang, Shirly dan Habib, sukses hamil setelah tujuh tahun menanti sang buah hati. Sementara Natalia dan Dad David berhasil melalui dua program IVF bersama dr Benediktus Arifin. Kisah mereka menjadi bukti harapan tak pernah padam di tangan tim medis yang tepat.

Menariknya, pasangan selebriti Jessica Iskandar dan Vincent Verhaag juga hadir secara online. Mereka berdua berbagi kisah sukses menjalani IVF di Morula IVF Surabaya hingga kelahiran anak ketiga mereka.

Klinik layanan fertilitas berlokasi di National Hospital Surabaya, Annex Building lantai 5,  menghadirkan pelayanan terbaik sekaligus memperkuat kehadiran mempermudahkan bagi ibu dan ayah yang sedang berjuang mendapatkan buah hati di berbagai daerah, khususnya di wilayah Indonesia Timur. 

Acara ini menghadirkan para ahli kandungan dan fertilitas, termasuk dr Jimmy Yanuar Annas dan dr Benediktus Arifin, yang membahas isu infertilitas, teknologi terbaru seperti Pre-Implantation Genetic Testing for Aneuploidy (PGT-A) dan Pre Implantation Genetic Testing for Monogenic (PGT-M), serta solusi bagi pasangan yang tengah berjuang memiliki anak.

Dokter Benediktus Arifin MPH SpOG(K) FICS atau yang akrab dikenal sebagai dokter Benny, mengungkapkan rasa syukurnya sebagai dokter Morula IVF Surabaya yang turut mendampingi sejak awal perjuangan pasangan public figure ini. Ia bersyukur lantaran bisa menjadi bagian dari perjuangan Jessica Iskandar dan Vincent Verhaag dalam menjalani program IVF di Morula IVF Surabaya. 

ā€œKami membantu mewujudkan keinginan mereka untuk menghadirkan buah hati yang ketiga yang lahir di Tahun Naga sesuai harapan Jessica dan Vincent,ā€ kata Benny. 

Sebagai contoh sukses, ia menyampaikan penggunaan teknologi di Morula IVF sangat modern. Melalui teknologi terbaru seperti PGT-A dan PGT-M, pasien bisa terbantu dengan menyaring dan memantau perkembangan embrio berkualitas agar sang anak nantinya bisa tumbuh kembang dengan baik tanpa memiliki riwayat penyakit keturunan dari orang tua. 

ā€œAda beberapa pasien yang berhasil menggunakan teknologi tersebut salah satunya dari Malang,ā€ jelas Benny. 

Sementara dr Jimmy, selaku kepala TRB (Teknik Reproduksi Berbantu) Morula IVF Surabaya, menambahkan komitmennya dalam membantu orang tua untuk memiliki keturunan. Dalam hal ini, Morula IVF Surabaya National Hospital memiliki akreditasi internasional Reproductive Technology Accreditation Committee (RTAC) yang diakui dunia IVF internasional.

Baca Juga : Bupati Sanusi Konsisten Jalankan Program Subuh Keliling, Masjid Al-Abror Kasembon Jadi Titik Ke-104Ā 

ā€œMorula IVF Surabaya mempunyai success rate sebesar 75 persen dalam melayani pasien selama 12 tahun,ā€ lanjut Jimmy. 

Sedangkan dr Arik Lisarja selaku division head of operation Surabaya, menambahkan, hadirnya Morula IVF di Malang bisa memudahkan pasien agar mendapatkan pelayanan. Pasien dari Malang bisa mendapat pelayanan antar jemput tanpa harus menginap. 

ā€œTinggal hubungi kami nanti akan dijemput. Seperti diketahui Morula menjadi rujukan pertama di Jatim,ā€ lanjut Arik. 

Ia menegaskan tingkat keberhasilan metode di Morula IVF bisa tinggi asal tidak terlambat. Arik menyarankan sebaiknya proses pemeriksaan atau screening dilakukan sebelum usia sang ibu belum mencapai 35 tahun lebih atau kurang dari 10 tahun usia pernikahan.

ā€œSebenarnya tidak ada kriteria tertentu dalam program ini. Biasanya pasien terlambat baru mau screening konsultasi kandungan di umur 35 tahun lebih. Nah, ini sudah telat karena bisa turunkan angka keberhasilan,ā€ tandas Arik. 

Dengan success rate hingga 75 persen dan akreditasi internasional RTAC, Morula IVF Surabaya terus memperluas jangkauan dan komitmennya mendampingi para pejuang dua garis di Indonesia Timur.