free web hit counter
Scroll untuk baca artikel
Agama

Daftar 6 Puasa Sunnah Muharram Lengkap dengan Bacaan Niat dan Keutamaannya

Penulis : Mutmainah J - Editor : Nurlayla Ratri

13
×

Rencana Rilis PlayStation 6 Berpotensi Terungkap, Berkat Microsoft

Share this article
Stik Playstation
Ilustrasi bulan Muharram. (Foto: iStock)

JATIMTIMES - Bulan Muharram merupakan salah satu bulan haram atau bulan yang dimuliakan dalam Islam. Pada bulan tersebut, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak amalan sunnah, termasuk berpuasa.

Anjuran untuk berpuasa pada bulan Muharram termaktub dalam sejumlah hadits. Salah satunya pada hadits riwayat Muslim.

Rasulullah SAW bersabda:

Baca Juga : Head Over Heels Tayang 23 Juni 2025 di tvN, Kisah Dukun Remaja dan Cinta Pertama yang Terancam Takdir Tragis

"Puasa yang paling utama setelah puasa Ramadhan adalah puasa Muharram dan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam." (HR. Muslim). 

Oleh karena itu, umat muslim sangat dianjurkan untuk berpuasa di bulan Muharram. 

Diketahui, Muharram adalah bulan pertama dalam kalender Hijriah. Berdasarkan kalender Hijriah yang disusun oleh Kementerian Agama RI, 1 Muharram atau Tahun Baru Islam 1447 H jatuh pada tanggal 27 Juni 2025.

Daftar 6 Jenis Puasa Sunnah Muharram

Dilansir dari laman nu online dan beberapa sumber lainnya, berikut ini daftar puasa sunnah yang bisa dikerjakan di bulan Muharram 1447 H:

• Puasa Awal Muharram (1 Muharram)

Puasa di hari pertama Muharram dianjurkan karena memiliki keutamaan besar. Dalam hadits riwayat Ibnu Abbas disebutkan:

"Barang siapa berpuasa pada hari akhir Dzulhijjah dan awal Muharram, niscaya Allah ampunkan segala dosa-dosanya, walaupun selama lima puluh tahun melakukannya." (HR. Ibnu Abbas)

Niat Puasa Awal Muharram

نَوَيْتُ صَوْمَ الْمُحَرَّمِ لِلَِّهِ تَعَالَى

Latin: Nawaitu shaumal Muharrami lillâhi ta'âlâ.

Artinya: Saya niat puasa Muharram karena Allah ta'ala.

• Puasa Tasu'a (9 Muharram)

Puasa Tasu'a dilaksanakan pada tanggal 9 Muharram. Rasulullah SAW sempat menyatakan keinginannya untuk melaksanakan puasa pada hari ini guna membedakan diri dari kaum Yahudi yang hanya berpuasa di hari Asyura.

Niat Puasa Tasu'a

نَوَيْتُ صَوْمَ تَسُعَاءَ سُنَّةً لِلَِّهِ تَعَالَى

Latin: Nawaitu shauma tasu'aa sunnatan lillâhi ta'âlâ.

Artinya: Saya berniat puasa sunnah Tasu'a karena Allah Ta'ala.

• Puasa Asyura (10 Muharram)

Hari Asyura adalah puncak dari puasa sunnah di bulan Muharram. Rasulullah SAW menyebut puasa ini sebagai amalan yang dapat menghapus dosa setahun sebelumnya.

Niat Puasa Asyura

نَوَيْتُ صَوْمَ عَاشُورَاءَ سُنَّةً لِلَِّهِ تَعَالَى

Latin: Nawaitu shauma 'aasyuraa sunnatan lillâhi ta'âlâ

Artinya: Saya berniat puasa sunnah Asyura karena Allah Ta'ala.

• Puasa 11 Muharram

Untuk menyelisihi kaum Yahudi, Rasulullah SAW menganjurkan puasa sehari sebelum dan sesudah Asyura. Maka, puasa tanggal 11 Muharram pun dianjurkan.

Niat Puasa 11 Muharram

Menggunakan niat puasa Muharram secara umum

نَوَيْتُ صَوْمَ الْمُحَرَّمِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Latin: Nawaitu shaumal Muharrami lillâhi ta'âlâ

Artinya: Saya niat puasa Muharram karena Allah ta'âlâ. 

• Puasa Ayyamul Bidh (13, 14, 15 Muharram)

Puasa Ayyamul Bidh adalah puasa pada pertengahan bulan Hijriah yang jatuh pada tanggal 13, 14, dan 15. Di bulan Muharram 1446 H, puasa ini jatuh pada 19, 20, dan 21 Juli 2024.

Niat Puasa Ayyamul Bidh

نَوَيْتُ صَوْمَ أَيَّامِ الْبِيْضِ لِلَِّهِ تَعَالَى

Latin: Nawaitu shauma ayyâmil bîdh lillâhi ta'âlâ

Artinya: Saya niat puasa Ayyamul Bidh karena Allah ta'ala.

• Puasa Senin dan Kamis

Puasa Senin Kamis adalah amalan sunnah yang dapat dilakukan sepanjang tahun, termasuk di bulan Muharram. Rasulullah SAW menyukai puasa ini karena pada hari-hari tersebut amal perbuatan diangkat ke langit.

Niat Puasa Senin

نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمِ الِاثْنَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Arab Latin: Nawaitu shauma yaumil itsnaini lillâhi ta'âlâ.

Artinya: Aku berniat puasa sunah hari Senin karena Allah ta'âlâ.

Niat Puasa Kamis

نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمِ الخَمِيْسِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Arab Latin: Nawaitu shauma yaumil khamîsi lillâhi ta'âlâ.

Artinya: Aku berniat puasa sunah hari Kamis karena Allah ta'âlâ.

Keutamaan Puasa Muharram

Puasa Muharram memiliki banyak keutamaan, berikut di antaranya:

1. Puasa Muharram menjadi puasa yang paling Utama, sebagaimana hadits riwayat Imam Muslim yang disebutkan di awal.

2. Termasuk dalam keutamaan berpuasa dalam bulan-bulan mulia atau Al-asyhurul hurum. Diriwayatkan:

Baca Juga : SPMB Jatim Tahap 2 Buka Hari Ini, Simak Cara Daftar dan Jadwal Lengkapnya

عَنِ الْبَاهِلِيِّ أَتَيْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَقُلْتُ: يَا رَسُولَ اللهِ، أَنَا الرَّجُلُ الَّذِي أَتَيْتُكَ عَامَ الْأَوَّلِ. قَالَ: فَمَا لِي أَرَى جِسْمَكَ نَاحِلًا؟ قَالَ يَا رَسُولَ اللهِ مَا أَكَلْتُ طَعَامًا بِالنَّهَارِ، مَا أَكَلْتُهُ إِلَّا بِاللَّيْلِ. قَالَ: مَنْ أَمَرَك أَنْ تُعَذِّبَ نَفْسَكَ؟ قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللهِ إِنِّي أَقْوَى. قَالَ: صُمْ شَهْرَ الصَّبْرِ وَثَلَاثَةَ أَيَّامٍ بَعْدَهُ وَصُمِ الْأَشْهُرَ الْحُرُمَ. (رَوَاهُ دَاوُدَ وَابْنِ مَاجَهْ وَغَيْرِهِمَا)

"Diriwayatkan dari al-Bahili: 'Aku mendatangi Rasulullah saw, lalu berkata: 'Wahai Rasulullah, Aku adalah lelaki yang pernah mendatangimu pada tahun pertama?' Rasulullah saw bersabda: 'Dulu aku tidak melihat tubuhmu lemah?' Al-Bahili menjawab: 'Wahai Rasulullah, Aku tidak mengonsumsi makanan di siang hari, aku tidak memakannya kecuali di waktu malam.' Rasulullah saw bersabda: 'Siapa yang menyuruhmu menyiksa dirimu?' Aku menjawab: 'Wahai Rasulullah, sungguh Aku mampu berpuasa (terus-menerus).' Rasulullah saw bersabda: 'Puasalah bulan Sabar (Ramadhan) dan tiga hari setelahnya, dan puasalah pada bulan-bulan mulia'." (HR Abu Dawud, Ibnu Majah dan selainnya).

3. Puasa sehari dalam bulan Muharram pahalanya sama dengan puasa 30 hari, sebagaimana yang diriwayatkan berikut:

عَنِ ابْنِ عَبَّاس رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ صَامَ يَوْمَ عَرَفَةَ كَاَن لَهُ كَفَارَةً سَنَتَيْنِ، وَمَنْ صَامَ يَوْمًا مِنَ الْمُحَرَّمِ فَلَهُ بِكُلِّ يَوْمٍ ثَلَاثُونَ يَوْمًا. (رواه الطبراني في الصغير وهو غريب وإسناده لا بأس به)

Artinya: "Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra, ia berkata: 'Rasulullah saw bersabda: 'Orang yang berpuasa pada hari Arafah maka menjadi pelebur dosa dua tahun, dan orang yang berpuasa sehari dari bulan Muharram maka baginya sebab puasa setiap sehari pahala 30 hari puasa'." (HR At-Thabarani dalam Al-Mu'jamus Shaghîr. Ini hadits gharîb namun sanadnya tidak bermasalah). (Abdul Adhim bin Abdul Qawi Al-Mundziri, At-Targhîbu wat Tarhîbu minal Hadîtsisy Syarîf, [Beirut, Dârul Kutubil 'Ilmiyyah], juz II, h. 70).

4. Khusus puasa hari Asyura pada tanggal 10 Muharram, maka akan menjadi pelebur dosa setahun yang telah lewat yang diriwayatkan, berikut:

عَنْ أَبي قَتَادَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ: أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سُئِلَ عَنْ صِيامِ يَوْمِ عَاشُوراءَ، فَقَالَ: يُكَفِّرُ السَّنَةَ المَاضِيَةَ. (رواه مسلم)

Artinya: "Diriwayatkan dari Abu Qatadah ra: sungguh Rasulullah saw bersabda pernah ditanya tentang keutamaan puasa hari Asyura, lalu beliau menjawab: 'Puasa Asyura melebur dosa setahun yang telah lewat'." (HR Muslim).

5. Khusus puasa Tasua pada 9 Muharram dan puasa 11 Muharram yang dijadikan pelengkap puasa Asyura pada 10 Muharram, menjadi pembeda umat Islam dengan umat Yahudi yang sama-sama berpuasa di hari Asyura. Berikut diriwayatkan:

عَنِ ابْنِ عَبَّاس رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا مَرْفُوعًا: صُومُوا يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَخَالِفُوا الْيَهُودَ، صُومُوا يَوْمًا قَبْلَهُ أَوْ يَوْمًا بَعْدَهُ (رواه أحمد)

Artinya: "Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra dengan status marfu (Rasulullâh bersabda): 'Puasalah kalian pada hari Asyura dan bedakan dengan kaum Yahudi, puasalah kalian sehari sebelum atau sesudahnya'." (HR Ahmad).