free web hit counter
Scroll untuk baca artikel
Agama

Prajurit yang Berjuang di Jalan Allah Ini Berakhir Sebagai Ahli Neraka

Penulis : Anggara Sudiongko - Editor : Dede Nana

13
×

Rencana Rilis PlayStation 6 Berpotensi Terungkap, Berkat Microsoft

Share this article
Stik Playstation
Ilustrasi (pixabay)

JATIMTIMES - Sebuah kisah yang menggugah mengingatkan bahwa niat dan perbuatan yang tampak baik di mata manusia tidak selalu diterima di sisi Allah SWT. Salah satu cerita tragis datang dari seorang prajurit yang berjuang gigih di medan perang di bawah kepemimpinan Rasulullah SAW. Meskipun tampak bersemangat membela agama Allah, akhirnya ia justru disebut sebagai ahli neraka.

Pada suatu peperangan, pasukan Muslim yang dipimpin oleh Rasulullah SAW menghadapi pasukan musyrik yang menentang agama Allah. Di tengah pertempuran sengit itu, seorang prajurit terlihat sangat bersemangat, begitu tak kenal lelah dalam menebas musuh. Pedangnya menyabet lawan demi lawan, dan ia tampak sangat gagah dan berani.

Baca Juga : Hoaks Kanker Marak di Medsos: Pasien Pilih Alternatif, Tolak Pengobatan Medis

Melihat semangatnya, sahabat-sahabat Rasulullah SAW pun mulai memujinya. Mereka beranggapan bahwa prajurit tersebut pasti akan memperoleh pahala besar karena perjuangannya yang luar biasa. Namun, Rasulullah SAW justru memberikan pernyataan yang mengejutkan. 

"Sesungguhnya ia termasuk ahli neraka," kata Rasulullah SAW. 

Pernyataan ini membuat para sahabat tercengang, karena tidak menyangka bahwa seorang prajurit yang tampak begitu gigih membela agama Allah, justru disebut demikian oleh Rasulullah SAW.

Salah satu sahabat Rasulullah SAW, yang merasa bingung dan ingin membuktikan kebenaran pernyataan tersebut, memutuskan untuk mengikuti jejak prajurit itu. Dengan seksama, sahabat ini mengamati setiap langkah prajurit tersebut. 

Jika ia maju, sahabat itu pun maju; jika ia berhenti, sahabat tersebut juga ikut berhenti. Dengan tekad bulat, sahabat ini ingin mengetahui alasan mengapa Rasulullah SAW menyebut prajurit ini sebagai ahli neraka.

Beberapa waktu setelah itu, prajurit yang penuh semangat itu terluka parah akibat tebasan musuh. Saat ia terbaring dengan luka yang sangat serius, hal yang mengejutkan pun terjadi. Alih-alih bersabar dan menerima cobaan dengan ikhlas, prajurit tersebut memilih untuk mengakhiri hidupnya. Dalam keadaan terluka, ia mempercepat kematiannya dengan menancapkan pedangnya sendiri ke tubuhnya, mengakhiri hidupnya dengan cara tragis.

Sahabat yang mengikutinya segera kembali menghadap Rasulullah SAW, melaporkan kejadian yang baru saja terjadi. "Aku bersaksi, engkau adalah utusan Allah," ujar sahabat tersebut. Ia menceritakan bagaimana prajurit yang sebelumnya sangat bersemangat membela agama Allah, akhirnya memilih untuk mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri.

Rasulullah SAW kemudian bersabda, "Sesungguhnya seseorang beramal seperti amalan ahli surga dalam pandangan manusia, namun dia termasuk ahli neraka. Dan seseorang beramal seperti amalan ahli neraka menurut pandangan manusia, tetapi dia termasuk ahli surga."

Baca Juga : Niat Puasa Dzulhijjah, Tarwiyah, dan Arafah, Lengkap dengan Keutamaannya

Kisah ini mengajarkan bahwa meskipun seseorang terlihat berjuang keras dan penuh semangat di jalan Allah, niat yang tidak ikhlas tetap saja akan membuat amalannya sia-sia. Allah SWT lebih melihat isi hati dan niat di balik setiap amal perbuatan, bukan hanya apa yang tampak di luar.

Pelajaran yang bisa diambil dari kisah prajurit ini adalah bahwa niat yang tidak tulus, meskipun tampak baik di mata manusia, bisa berakhir dengan penyesalan. Seseorang yang tampaknya gigih membela agama Allah, namun akhirnya memilih bunuh diri, mengingatkan bahwa keikhlasan adalah kunci utama dalam setiap amal perbuatan. Hanya dengan niat yang benar dan penuh keridhaan kepada Allah, setiap amal akan diterima di sisi-Nya.

Allah SWT dalam Al-Qur'an Surat Muhammad ayat 7 juga menjelaskan bahwa mereka yang menolong agama Allah akan mendapat pertolongan-Nya. Namun, pertolongan itu tidak berlaku bagi orang-orang yang tidak ikhlas, seperti orang munafik yang mengingkari pertolongan Allah SWT.

"Yā ayyuhallażīna āmanū in tanṣurullāha yanṣurkum wa yuṡabbit aqdāmakum". Artinya: Hai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.