JATIMTIMES - Hari Raya Idul Adha 1446 H akan jatuh pada Jumat, 6 Juni 2025. Ini berarti, salat Id kali ini bertepatan dengan hari Jumat, hari yang juga diwajibkan umat Islam, khususnya pria, untuk menunaikan salat Jumat.
Lalu, bagaimana hukumnya jika seseorang sudah melaksanakan salat Idul Adha, apakah masih tetap diwajibkan salat Jumat?
Baca Juga : 14 Larangan Saat Jemaah Haji Wukuf di Arafah, Lengkap dengan Sanksinya
Mengutip penjelasan dalam Ensiklopedia Fikih Indonesia 3: Shalat karya Ahmad Sarwat, perbedaan pandangan di kalangan ulama memang terjadi dalam menyikapi hal ini.
Mayoritas ulama atau jumhur berpendapat, salat Jumat tetap wajib dilakukan meskipun seseorang sudah menjalankan salat Id di pagi harinya. Pendapat ini dipegang oleh mazhab Hanafi dan Maliki.
"Jadi dalam mazhab Hanafi dan Maliki tetap wajib, nggak ada perbedaan apakah Jumatan tepat di hari Id atau tidak. Kalau wajib Jumatan ya Jumatan, biarpun udah salat Id," jelas Buya Yahya dikutip dari kanal YouTube Al Bahjah TV, Kamis (5/6/2025).
Berbeda dari pendapat mayoritas, mazhab Hambali memberikan keringanan. Menurut pandangan ini, jika seseorang sudah salat Id, maka ia dibolehkan meninggalkan salat Jumat. Namun, ia tetap diwajibkan melaksanakan salat Dzuhur.
"Yang wajib Jumatan kemudian sudah melakukan salat Id, maka dia boleh meninggalkan Jumatan, tapi tetep salat Dzuhur. Ini ilmu harus disampaikan," lanjut Buya Yahya.
Sementara itu, mazhab Syafi’i memiliki pandangan serupa dengan Hanafi dan Maliki, yakni tetap mewajibkan salat Jumat bagi yang telah salat Id. Namun, ada pengecualian untuk kondisi tertentu.
"Dalam mazhab Imam Syafi'i, bagi orang yang sudah salat Hari Raya Idul Fitri (atau Idul Adha), maka dia tetap wajib melaksanakan salat Jumat. Kecuali ada beberapa orang," terang Buya Yahya.
Salah satu pengecualiannya adalah jika seseorang tinggal di wilayah yang tidak menyelenggarakan salat Jumat. Dalam kondisi ini, ia tidak diwajibkan Jumat, namun tetap wajib Dzuhur.
"Di kampung tetangga ada Jumatan, Anda boleh memaksakan pergi ke sana, tapi Anda tidak wajib (salat Jumat) kalau Anda tidak dengar (azan). Di mana kita mendengar? Kalau Anda ke perbatasan lalu Anda tunggu waktu azan, dengar gak azannya? Azan tanpa mikrofon loh ya. Jadi perkiraannya azan normal pake suara," jelasnya.
Baca Juga : Jelang Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah, 5.638 Orang Gunakan Layanan Kereta Api di Stasiun Malang
Dalam beberapa hadits, memang terdapat isyarat mengenai kemungkinan adanya rukhsah (keringanan) ketika hari raya bertepatan dengan hari Jumat. Salah satunya disebutkan dalam hadis riwayat Abu Dawud:
عَنْ إِبْنِ أَبِي زَيْدٍ، قَالَ: شَهِدْتُ الْعِيدَ مَعَ عُثْمَانَ بْنِ عَفَّانَ، فَكَانَ ذَلِكَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ، فَصَلَّى قَبْلَ الْخُطْبَةِ، ثُمَّ خَطَبَ، فَقَالَ: إِنَّهُ قَدْ اجْتَمَعَ لَكُمْ فِي يَوْمِكُمْ هَذَا عِيدَانِ، فَمَنْ أَحَبَّ أَنْ يَنْتَظِرَ الْجُمُعَةَ مِنْ أَهْلِ الْعَوَالِي فَلْيَنْتَظِرْ، وَمَنْ أَحَبَّ أَنْ يَرْجِعَ فَقَدْ أَذِنْتُ لَهُ
Artinya:
"Dari Ibn Abi Zaid, ia berkata: Aku menghadiri salat Id bersama Utsman bin Affan. Hari itu adalah hari Jumat. Ia salat sebelum khutbah, kemudian berkhutbah. Lalu ia berkata: 'Sesungguhnya hari kalian ini telah terkumpul dua hari raya. Maka barang siapa di antara penduduk pinggiran kota ingin menunggu salat Jumat, silakan menunggu. Namun barang siapa ingin kembali, aku izinkan'."
(HR Abu Dawud)
Meski ada perbedaan pandangan di kalangan ulama, mayoritas mazhab tetap mewajibkan pelaksanaan salat Jumat meskipun sudah salat Id di pagi hari. Hanya mazhab Hambali yang memberikan kelonggaran, namun tetap mengharuskan salat Dzuhur sebagai gantinya.
Adapun mayoritas umat Islam di Indonesia menganut mazhab Syafi'i. Sehingga salat Jumat tetap diwajibkan meski sudah melaksanakan salat Id. Semoga informasi ini bermanfaat.
