JATIMTIMES - Terus melangkah maju dalam peningkatan mutu akademik. Fakultas Sains dan Teknologi (Saintek) UIN Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang kembali menjalani visitasi akreditasi internasional untuk program studi (prodi) Biologi dan Kimia.
Akreditasi ini melibatkan ASIIN (Akkreditierungsagentur fur Studiengange der Ingenieurwissenschaften, der Informatik, der Naturwissenschaften und der Mathematik), lembaga akreditasi terkemuka asal Jerman. Proses penilaian selama dua hari (26-27/5/2025) ini, menjadi titik krusial dalam upaya kedua prodi meraih pengakuan global, memperkuat posisi UIN Malang di peta pendidikan tinggi internasional.
Baca Juga : Hasil Drawing Piala Dunia U-17 2025: Indonesia Satu Grup dengan Brasil, Ini Lawan-Lawan Garuda Muda
Sebanyak lima pakar dari ASIIN terlibat dalam penilaian lapangan, menggabungkan perspektif akademik dan industri. Tim dipimpin oleh Prof. Dr. Carla Vogt, pakar kimia dari Technische Universitat Bergakademie Freiberg, dan Prof. Dr. Walfang Nellen, ahli biologi molekuler dari Universitat Kassel. Dr. Emeline Jerez, project manager ASIIN, bertindak sebagai koordinator teknis. Turut bergabung Sujatmoko, perwakilan PT Roche Indonesia, sebagai penilai dari sisi industri, serta Fadilla Nur Rahma, mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, yang merepresentasikan suara generasi muda.
Rektor UIN Malang, Prof. Dr. HM Zainuddin, MA, menyambut langsung kedatangan tim asesor bersama jajaran pimpinan universitas, termasuk Dekan Fakultas Saintek Prof. Dr. Hj. Sri Harini, M.Si. “Ini bukan sekadar proses administratif, tapi kesempatan untuk merefleksikan kemajuan kami menuju kesetaraan dengan universitas kelas dunia,” tegas Prof. Zainuddin.
Visitasi ini dirancang untuk mengukur kesesuaian kurikulum, infrastruktur, dan ekosistem pembelajaran dengan standar ASIIN. Asesor akan meninjau fasilitas laboratorium mutakhir di kampus, berdialog dengan dosen tentang inovasi pengajaran, serta menggali pengalaman mahasiswa dan alumni terkait relevansi studi dengan kebutuhan pasar global.
Sementara itu, Prof. Sri Harini menekankan bahwa kolaborasi antara akademisi, industri, dan mahasiswa menjadi kunci penilaian. “Kami tak hanya memamerkan capaian, tapi juga membuka ruang kritik konstruktif. ASIIN membantu kami mengidentifikasi celah untuk menjadi lebih kompetitif,” ujarnya. Prodi Biologi dan Kimia sendiri telah menyiapkan portofolio lengkap, termasuk data penerapan project-based learning, kolaborasi riset internasional, serta tingkat serapan lulusan di perusahaan multinasional.
ASIIN dikenal sebagai lembaga akreditasi bergengsi yang mensertifikasi program studi sains, teknik, dan matematika di Eropa maupun global. Akreditasinya menjadi gold standard bagi universitas yang ingin meningkatkan daya saing lulusan di pasar kerja internasional. Bagi UIN Malang, langkah ini sejalan dengan visi “World Class Islamic University” yang diusung sejak 2020.
Baca Juga : Liverpool Imbang Lawan Palace, Pesta Juara Tetap Meriah di Anfield
“Jika berhasil, ini akan menjadi sejarah baru. Mahasiswa kami bisa lebih mudah melanjutkan studi ke luar negeri, dan kolaborasi riset dengan universitas Eropa akan terbuka lebar,” tambah Prof. Sri Harini. Optimisme ini diperkuat oleh persiapan matang selama dua tahun, termasuk penyelarasan kurikulum dengan framework ASIIN dan peningkatan kompetensi dosen melalui program guest lecture dengan pakar global.
Dengan semangat benchmarking internasional, UIN Malang berharap keberhasilan akreditasi ini akan menjadi katalisator untuk prodi lainnya, sekaligus menegaskan peran pendidikan tinggi Islam dalam menjawab tantangan sains modern. Hasil penilaian ASIIN dijadwalkan diumumkan tiga bulan setelah visitasi.