JATIMTIMES - Cuaca ekstrem kembali melanda wilayah Tulungagung, tepatnya di Desa Bangunmulyo, Kecamatan Pakel, Tulungagung dengan terjadinya angin puting beliung yang menyebabkan kerusakan pada rumah warga.
Berdasarkan keterangan dari Humas Polres Tulungagung pada Sabtu, 24 Mei 2025, Kepolisian Sektor (Polsek) Pakel dari Polres Tulungagung pun sigap merespons laporan bencana tersebut.
Baca Juga : Soroti Kasus Fantasi Sedarah, Veronica Tan: Edukasi Moral dan Character Building Harus Digalakkan
Segenap personel langsung mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan pengecekan dan pendataan kerusakan. Rumah yang menjadi sasaran terjangan angin tersebut adalah milik seorang warga bernama Sumani, yang terletak di kawasan pinggiran sawah desa tersebut.
Berdasarkan keterangan yang beredar, peristiwa ini terjadi pada Jumat, 23 Mei 2025 sekitar pukul 12.30 WIB, dan membuat warga setempat sempat panik.
Kapolres Tulungagung AKBP Muhammad Taat Resdi melalui Kasihumas Ipda Nanang menjelaskan kronologi singkat kejadian.
Menurut keterangan korban, angin datang secara tiba-tiba dan berlangsung cukup singkat namun sangat kuat.
“Rumah korban yang berada di pinggir sawah diterjang angin puting beliung. Menurut keterangan korban, terjadi angin kencang selama 1 menit, sedangkan yang menjadi puncak angin selama 30 detik,” jelas Ipda Nanang pada Sabtu (24/5).
Dari hasil pemeriksaan sementara di lapangan, angin kencang tersebut mengakibatkan kerusakan ringan pada bagian teras rumah. Material asbes yang menutupi bagian teras rumah Sumani diketahui rusak karena hempasan angin.
Beruntung, dalam kejadian ini tidak ada korban jiwa maupun luka-luka. Pihak kepolisian memastikan bahwa tidak ada dampak terhadap keselamatan warga di sekitar lokasi kejadian.
“Diterjang angin menyebabkan kerusakan asbes di teras rumah korban. Sedangkan korban jiwa dilaporkan nihil,” tandas Ipda Nanang.
Baca Juga : Polisi Ringkus Pelaku Curanmor dan Penadah di Malang
Meski kerusakan tidak tergolong berat, Sumani tetap mengalami kerugian materiil akibat peristiwa ini.
Diperkirakan, nilai kerugian yang ditanggung korban mencapai sekitar Rp 600.000. Nominal ini dihitung berdasarkan estimasi perbaikan dan penggantian asbes yang rusak.
Meski tidak besar secara nilai, dampak psikologis dari kejadian ini cukup dirasakan oleh warga, terlebih mengingat bencana datang tiba-tiba tanpa tanda-tanda yang jelas.
Pihak kepolisian juga memberikan imbauan kepada warga untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang bisa kembali terjadi, terutama di musim pancaroba ini.
Berdasarkan pantauan terbaru, kondisi di Desa Bangunmulyo telah kembali kondusif. Warga bersama aparat desa mulai melakukan pembersihan dan perbaikan ringan terhadap kerusakan rumah Sumani.
