JATIMTIMES - Distribusi hewan kurban mengalami peningkatan menjelang Hari Raya Iduladha 1446 H. Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Jawa Timur (Karantina Jatim) mencatat, tahun ini terdapat potensi peningkatan pemasukan hewan kurban melalui Banyuwangi sebanyak 60.000 - 70.000 ekor.
Terkait hal ini, Kepala Karantina Jatim Hari Yuwono Ady menjelaskan bahwa pihaknya telah membentuk Posko Bersama Pengawasan Lalu Lintas Hewan Kurban 2025. Posko tersebut dibuka bersama istansi dan pemangku kepentingan terkait di Pelabuhan Penyeberangan Ketapang, Banyuwangi.
Baca Juga : Raden Trunojoyo dan Tahun-Tahun Api: Awal Kekuasaan di Madura (1670–1672)
“Untuk mempercepat lalu lintas dan menjamin kesehatan hewan kurban yang dilalulintaskan dari Pulau Bali dan Nusa Tenggara Barat menuju pulau Jawa, Kalimantan, dan Sumatera melalui Banyuwangi, Karantina Jawa Timur membentuk posko bersama di pintu keluar Pelabuhan Penyeberangan Ketapang,” ungkap Hari, Jumat (23/5/2025).
Posko itu telah beroperasi sejak 19 Mei 2025 lalu, dan akan terus disiagakan 24 jam, hingga 8 Juni 2025 mendatang. Hari menyampaikan bahwa pembentukan posko bersama didasarkan pada data lalu lintas dan tren kenaikan lalu lintas hewan kurban pada sistem Best Trust Badan Karantina Indonesia (Barantin) tahun 2024.
Hari menjelaskan, bahwa salah satu tugas posko bersama ini adalah melakukan saringan awal dokumen karantina yang dibawa bersama alat angkut. Ia menjelaskan, jika dokumen asal sesuai dengan fisik hewan kurban dan alat angkutnya, maka akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut di Kantor Satpel Ketapang, dilakukan desinfeksi dan pembebasan.
Sedangkan untuk kendaraan yang mengangkut hewan kurban tanpa dilengkapi dokumen persyaratan karantina dari daerah asal, akan dilakukan penolakan dan tidak dapat dilalulintaskan.
Hari menambahkan, pembentukan posko bersama tersebut sesuai dengan arahan Kepala Barantin Sahat M Panggabean yaitu untuk melakukan jaminan kesehatan terhadap hewan kurban yang dilalulintaskan.
Lebih lanjut, dia menyebut bahwa lalu lintas hewan kurban sejak Januari hingga April 2025 tercatat sebanyak 893 frekuensi distribusi. Pada periode tersebut, jumlah hewan kurban yang dilalulintaskan sebanyak 20.949 ekor.
Dibandingkan dengan bulan yang sama tahun 2024, ada peningkatan jumlah lalulintas hewan kurban sebesar 28 persen. Sedangkan peningkatan frekuensi distribusi mencapai sebesar 17,7 persen.
Baca Juga : Pindah Lajur, Pemotor Hantam Truk hingga Meninggal
"Mengacu pada tahun sebelumnya, diperkirakan sejak awal Mei hingga awal Juni menjelang Idul Adha masih ada 40.000 - 50.000 ekor hewan kurban yang akan masuk ke Pulau Jawa," ungkap Hari.
Menurut Hari, setiap momentum Iduladha dari tahun ketahun tren frekuensi dan jumlah lalulintas hewan kurban terus meningkat. Khususnya di Banyuwangi sebagai sebagai pintu masuk utama hewan kurban dari Bali dan NTB. Sehingga keberadaan posko bersama untuk pengawasan lalulintas hewan kurban sangat penting guna memastikan semua hewan kurban yang dilalulintaskan sehat.
"Untuk itu, kami berharap kerja sama antar instansi di Pelabuhan Penyeberangan Ketapang dalam menyukseskan kegiatan ini, dan tentunya pastisipasi masyarakat atau pengguna jasa yang melalulintaskan hewan kurban dari Bali, NTB yang melalui Pelabuhan Penyeberangan Ketapang dan Pelabuhan Tanjungwangi untuk melapor ke Karantina," pungkas Hari.