free web hit counter
Scroll untuk baca artikel
Kesehatan

7 Tanaman Obat untuk Sesak Napas Alami yang Terbukti Efektif

Penulis : - Editor : Redaksi

13
×

Rencana Rilis PlayStation 6 Berpotensi Terungkap, Berkat Microsoft

Share this article
Stik Playstation
Ilustrasi (Foto: Istimewa)

JATIMTIMES - Sesak napas sering kali menjadi keluhan yang mengganggu aktivitas harian. Kamu mungkin pernah mengalami kondisi ini setelah berolahraga, saat cuaca dingin, atau bahkan karena kondisi medis tertentu seperti asma atau bronkitis. Nah, kabar baiknya, ada tanaman obat untuk sesak napas alami yang telah digunakan secara turun-temurun dan terbukti secara ilmiah oleh berbagai institusi kesehatan di Indonesia. Penggunaan herbal sebagai solusi alami kini semakin diminati karena minim efek samping dan lebih terjangkau. 

Pada artikel yang disadur dari situs pafipabar.org ini, Kamu akan mengenal berbagai tanaman herbal lokal yang bisa membantu meredakan sesak napas, lengkap dengan cara penggunaannya, serta dukungan penelitian dari lembaga terpercaya.

Baca Juga : 7 Ramuan Herbal untuk Batuk Berdahak Parah yang Ampuh dan Teruji Secara Ilmiah

1. Jahe Merah

Jahe merah (Zingiber officinale var. rubrum) merupakan salah satu tanaman herbal yang sangat dikenal masyarakat Indonesia. Jahe merah mengandung senyawa gingerol dan shogaol yang bersifat antiinflamasi dan bronkodilator, sehingga mampu melegakan saluran pernapasan. Penelitian dari Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada menunjukkan bahwa ekstrak jahe merah dapat meningkatkan kapasitas paru-paru pada pasien asma ringan hingga sedang.

Cara penggunaan jahe merah cukup mudah. Kamu hanya perlu merebus irisan jahe merah segar sebanyak 10 gram dalam 200 ml air selama 10 menit. Minumlah dua kali sehari saat hangat. Bisa juga dicampur dengan madu untuk menambah khasiatnya.

2. Daun Sereh

Tanaman serai (Cymbopogon citratus) bukan hanya pelengkap masakan, tetapi juga memiliki manfaat sebagai tanaman obat untuk sesak napas alami. Kandungan citral dan eugenol dalam daun sereh memiliki efek antispasmodik yang dapat mengendurkan otot bronkus.

Penelitian yang dilakukan oleh Departemen Biologi Universitas Diponegoro menyebutkan bahwa uap air rebusan sereh efektif mengurangi gejala sesak napas akibat polusi udara pada responden yang tinggal di daerah industri. Cara pemakaiannya adalah dengan menghirup uap dari rebusan daun sereh selama 10-15 menit. Metode ini juga membantu mengencerkan lendir pada saluran pernapasan.

3. Daun Pegagan

Pegagan (Centella asiatica) dikenal sebagai tanaman herbal yang mampu meregenerasi sel tubuh, termasuk sel paru-paru. Studi dari Universitas Airlangga membuktikan bahwa pemberian ekstrak pegagan pada hewan coba dengan kerusakan paru mampu mempercepat perbaikan jaringan paru yang meradang akibat paparan asap rokok.

Kamu dapat mengonsumsi pegagan dalam bentuk rebusan atau jus segar. Ambil segenggam daun pegagan, cuci bersih, lalu rebus dalam 250 ml air hingga tersisa setengahnya. Minum dua kali sehari untuk hasil optimal.

4. Tempuyung

Tempuyung (Sonchus arvensis) dikenal luas sebagai peluruh batu ginjal, tetapi ternyata juga bermanfaat dalam mendetoksifikasi paru-paru. Berdasarkan riset dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), tempuyung memiliki aktivitas antioksidan tinggi yang membantu membersihkan paru-paru dari racun dan polutan.

Untuk menggunakannya, rebus 3–5 lembar daun tempuyung dalam air, dan minum air rebusannya secara rutin setiap pagi. Rasanya memang agak pahit, tapi khasiatnya luar biasa.

5. Daun Sirih

Siapa sangka daun sirih (Piper betle) yang biasa digunakan untuk kesehatan mulut ternyata juga efektif mengatasi sesak napas. Senyawa eugenol, allylpyrocatechol, dan karvakrol dalam daun sirih bersifat antimikroba dan antiinflamasi. Berdasarkan uji laboratorium dari Universitas Andalas, ekstrak daun sirih mampu menghambat pertumbuhan bakteri penyebab infeksi saluran pernapasan atas (ISPA).

Kamu bisa merebus 5 lembar daun sirih dan menghirup uapnya selama 15 menit atau meminum air rebusannya secara rutin. Cara ini efektif terutama bagi penderita ISPA ringan yang mengalami sesak napas akibat infeksi.

Baca Juga : Rawan Kambuh di Tanah Suci, Begini Cara Cegah Ambeien Saat Haji Menurut Dokter

6. Kapulaga

Kapulaga (Amomum compactum) lebih dikenal sebagai rempah dapur, tetapi mengandung cineol dan borneol yang bersifat ekspektoran dan dapat membantu mengeluarkan lendir dari paru-paru. Penelitian dari Politeknik Kesehatan Kemenkes Yogyakarta menyatakan bahwa kapulaga memberikan efek relaksasi otot saluran pernapasan, sehingga memudahkan proses pernapasan.

Untuk menggunakannya, Kamu bisa merebus 3-5 buah kapulaga dalam satu gelas air dan meminumnya dua kali sehari. Rasanya hangat dan aromanya menenangkan.

7. Daun Kemangi

Daun kemangi (Ocimum basilicum) bukan hanya penambah aroma makanan, tetapi juga berkhasiat sebagai tanaman obat untuk sesak napas alami. Daun ini mengandung flavonoid dan eugenol yang membantu melindungi paru-paru dari kerusakan akibat radikal bebas.

Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran melakukan penelitian yang menunjukkan bahwa pemberian ekstrak daun kemangi dapat menurunkan tingkat peradangan pada tikus percobaan yang dipaparkan asap rokok. Cara penggunaannya bisa dengan merebus 10–15 lembar daun kemangi dan meminum airnya, atau mengolahnya menjadi jus herbal.

Kesimpulan, Tanaman Herbal, Alternatif Sehat dan Alami

Kamu tidak perlu selalu bergantung pada obat kimia untuk mengatasi sesak napas. Berbagai tanaman obat untuk sesak napas alami yang dibahas dalam artikel ini menawarkan solusi yang tidak hanya efektif, tetapi juga aman digunakan jangka panjang. Keunggulannya terletak pada sifatnya yang multifungsi: sebagian besar juga bisa meningkatkan imunitas tubuh dan menyehatkan organ-organ penting lainnya.

Penggunaan tanaman herbal seperti jahe merah, daun sereh, dan pegagan telah dibuktikan manfaatnya oleh berbagai lembaga penelitian ternama di Indonesia. Bahkan beberapa di antaranya kini dikembangkan dalam bentuk suplemen alami yang lebih praktis. Namun, penting untuk diingat bahwa herbal sebaiknya digunakan sebagai terapi pendukung, bukan pengganti total pengobatan medis, terutama jika Kamu memiliki kondisi kronis.

Dengan mengetahui cara penggunaan yang tepat dan memanfaatkan tanaman herbal lokal, Kamu bisa menjaga kesehatan paru-paru sekaligus berkontribusi pada pelestarian warisan pengobatan tradisional. Konsultasikan pada tenaga medis jika Kamu ingin menggabungkan penggunaan herbal ini dengan pengobatan lain, agar hasilnya semakin optimal dan aman.