free web hit counter
Scroll untuk baca artikel
Kesehatan

Perbedaan Gejala Asam Urat dan Rematik, Inilah 7 Hal yang Wajib Kamu Ketahui!

Penulis : Pipit Anggraeni - Editor : Redaksi

13
×

Rencana Rilis PlayStation 6 Berpotensi Terungkap, Berkat Microsoft

Share this article
Stik Playstation
Ilustrasi (Foto : Istimewa)

JATIMTIMES - Kamu pasti pernah mendengar tentang asam urat dan rematik, tetapi apakah kamu tahu perbedaan gejala antarakeduanya? Asam urat dan rematik sering kali dianggapsebagai penyakit yang sama karena keduanya melibatkanrasa nyeri pada sendi. Namun, keduanya memilikipenyebab, gejala, dan cara penanganan yang sangat berbeda.

Pada artikel yang disadur dari situs pafikemboro.org ini, kita akan membahas perbedaan gejala asam urat dan rematik secara mendalam, dengan referensi daripenelitian universitas dan lembaga kesehatan di Indonesia, serta memberikan informasi tentang herbal yang dapat membantu meringankan gejalanya.

Baca Juga : 7 Tanaman Liar yang Bisa Menyembuhkan Asam Urat, Kamu Wajib Tahu!

1. Apa Itu Asam Urat dan Rematik?

Sebelum membahas gejala secara rinci, penting untukmemahami apa itu asam urat dan rematik. Asam urat, atau yang sering disebut dengan gout, adalah kondisiyang terjadi ketika tubuh menghasilkan terlalu banyakasam urat. Asam urat yang berlebihan ini akanmengendap di persendian dan menyebabkan peradanganyang sangat nyeri. Penyakit ini umumnya terjadi pada orang yang memiliki pola makan tinggi purin, sepertimakanan laut, daging merah, dan minuman beralkohol.

Di sisi lain, rematik adalah istilah umum yang digunakanuntuk menggambarkan berbagai kondisi yang menyebabkan peradangan pada sendi. Salah satu jenisrematik yang paling umum adalah rheumatoid arthritis, yang terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerangsendi-sendi tubuh secara keliru. Rematik dapatmemengaruhi berbagai sendi tubuh dan menyebabkangejala yang lebih luas dibandingkan asam urat.

2. Perbedaan Penyebab: Asam Urat vs Rematik

Perbedaan utama antara asam urat dan rematik terletakpada penyebabnya. Asam urat terjadi akibat penumpukankristal asam urat yang terbentuk ketika kadar asam uratdalam darah meningkat, sementara rematik lebihberkaitan dengan kelainan pada sistem kekebalan tubuh. Pada rematik, sistem imun menyerang jaringan tubuhyang sehat, termasuk sendi, sehingga menyebabkanperadangan yang merusak sendi dari waktu ke waktu.

Penelitian dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia menyebutkan bahwa rematik sering kali dimulai pada usiayang lebih muda, sekitar 20 hingga 40 tahun, dan lebihbanyak dialami oleh wanita. Sementara itu, asam uratcenderung terjadi pada pria yang lebih tua dan sering kali terkait dengan pola makan yang buruk serta gaya hidupyang kurang sehat.

3. Gejala Asam Urat yang Perlu Kamu Waspadai

Gejala asam urat umumnya muncul secara mendadak dan sering kali terjadi pada malam hari. Beberapa gejala khasasam urat adalah nyeri hebat pada satu sendi, biasanyapada ibu jari kaki, yang disertai dengan kemerahan, pembengkakan, dan rasa panas di area tersebut. Rasa sakitnya bisa sangat intens, dan kadang-kadang bisamenyebabkan kesulitan bergerak.

Gejala lain yang sering terlihat pada penderita asam uratadalah adanya benjolan keras yang disebut tophi, yang dapat muncul di sekitar sendi yang terinfeksi atau pada kulit. Tophi ini terbentuk karena kristal asam urat yang mengendap dan dapat mempengaruhi kualitas hiduppenderita.

4. Gejala Rematik yang Harus Kamu Ketahui

Gejala rematik berbeda dengan gejala asam urat dalamhal sebaran dan sifatnya. Pada rematik, peradangan tidakhanya terjadi pada satu sendi, tetapi dapat menyebar kebeberapa sendi, terutama pada sendi-sendi kecil sepertijari tangan dan kaki. Gejala awal rematik sering kali berupa rasa nyeri dan kekakuan pada sendi, terutamapada pagi hari. Rasa sakit ini dapat disertai denganpembengkakan dan kemerahan di sekitar sendi yang terinfeksi.

Selain itu, rematik juga dapat memengaruhi sistem tubuhlainnya, seperti kulit, mata, dan bahkan paru-paru. Penelitian dari Lembaga Kesehatan Nasional Indonesia menunjukkan bahwa rematik dapat menyebabkankelelahan ekstrem, penurunan nafsu makan, dan penurunan berat badan pada beberapa penderita.

5. Diagnosis: Bagaimana Dokter MenentukanPenyakitnya?

Untuk mendiagnosis apakah kamu mengalami asam uratatau rematik, dokter biasanya akan melakukanserangkaian tes. Tes darah digunakan untuk mengukurkadar asam urat dalam darah, yang akan sangat tinggipada penderita asam urat. Selain itu, dokter juga dapatmelakukan pemeriksaan sinar-X untuk melihat kerusakanpada sendi, serta tes cairan sendi untuk memeriksaapakah terdapat kristal asam urat.

Untuk rematik, dokter akan memeriksa tanda-tandaperadangan pada sendi dan melakukan tes darah untukmengukur tingkat penanda peradangan dalam tubuh, seperti kecepatan endap darah (ESR) dan faktorrheumatoid (RF). Pemeriksaan sinar-X juga penting untukmelihat kerusakan sendi yang disebabkan oleh peradangan kronis.

Baca Juga : Efek Samping Konsumsi Rebusan Daun Sirsak untuk Rematik

6. Pengobatan Asam Urat dan Rematik yang Efektif

Pengobatan asam urat biasanya melibatkan pengendaliankadar asam urat dalam darah melalui obat-obatan seperticolchicine, allopurinol, dan anti-inflamasi nonsteroid (NSAID). Selain itu, perubahan pola makan juga sangat penting. Menghindari makanan yang tinggi purin sepertijeroan, daging merah, dan makanan laut dapat membantumengurangi serangan asam urat.

Di sisi lain, pengobatan rematik biasanya melibatkanpenggunaan obat-obatan antiradang seperti methotrexate atau hydroxychloroquine untuk mengontrol sistemkekebalan tubuh. Selain itu, terapi fisik juga seringdigunakan untuk membantu menjaga fleksibilitas sendi.

7. Herbal yang Dapat Membantu Meringankan Gejala

Di Indonesia, terdapat berbagai herbal yang dipercayadapat membantu meredakan gejala asam urat dan rematik. Untuk asam urat, salah satu herbal yang cukuppopuler adalah daun sirsak. Daun sirsak memiliki sifatantiinflamasi yang dapat membantu meredakanperadangan pada sendi. Kamu bisa merebus daun sirsakdan meminumnya secara rutin untuk mendapatkanmanfaatnya.

Selain itu, jahe juga dikenal memiliki khasiat anti-inflamasiyang dapat membantu mengurangi nyeri dan pembengkakan pada penderita asam urat dan rematik. Jahe bisa dikonsumsi dalam bentuk teh atau ditambahkanpada makanan sehari-hari.

Kesimpulan, Mengelola Asam Urat dan Rematikdengan Bijak

Secara keseluruhan, meskipun asam urat dan rematikmemiliki beberapa gejala yang mirip, kedua kondisi inisangat berbeda dalam hal penyebab, pengobatan, dan penanganannya. Penting bagi kamu untuk memahamiperbedaan gejala asam urat dan rematik agar dapatmengelola kondisi tersebut dengan lebih baik. Jika kamumengalami gejala-gejala yang mencurigakan, segeralahberkonsultasi dengan dokter untuk diagnosis dan pengobatan yang tepat.

Jangan lupa juga untuk menjaga pola makan yang sehatdan aktif, serta mempertimbangkan penggunaan herbal alami yang dapat membantu meredakan gejala-gejalatersebut. Menggunakan obat-obatan secara bijak dan mengikuti saran dari tenaga medis adalah langkah terbaikuntuk mengurangi dampak dari asam urat dan rematikdalam kehidupan sehari-hari.

Dengan pemahaman yang tepat tentang perbedaan gejalaasam urat dan rematik, kamu dapat lebih siap dalammenghadapi kedua kondisi tersebut dan menjalani hidupyang lebih sehat dan nyaman.