free web hit counter
Scroll untuk baca artikel
Ekonomi

Pemprov Jatim dan SIER Tegaskan Komitmen Investasi Jangka Panjang di Jepang

Penulis : M. Bahrul Marzuki - Editor : A Yahya

13
×

Rencana Rilis PlayStation 6 Berpotensi Terungkap, Berkat Microsoft

Share this article
Stik Playstation
Kunjungan resmi delegasi Pemprov Jatim ke kantor pusat Yamaha Corporation di Hamamatsu, Prefektur Shizuoka,

JATIMTIMES – Pemerintah Provinsi Jawa Timur kembali menunjukkan komitmennya dalam memperkuat hubungan jangka panjang dengan investor global. Komitmen ini diwujudkan melalui kunjungan resmi delegasi Pemprov Jatim ke kantor pusat Yamaha Corporation di Hamamatsu, Prefektur Shizuoka, Jepang.

Kunjungan ini dilaksanakan di sela-sela partisipasi delegasi Indonesia dalam rangkaian World Expo 2025 di Osaka. Delegasi dipimpin langsung oleh Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, didampingi oleh Direktur Utama PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER), Didik Prasetiyono.

Baca Juga : Bicara di Forum Internasional AS, Bupati Jember : Sekalian Buka Peluang Ekspor Kopi dan Cerutu Jember

Rombongan disambut hangat oleh jajaran pimpinan Yamaha Corporation, antara lain Executive Officer Toshiaki Goto dan Senior General Manager Takashi Sugita. Dalam dialog yang berlangsung konstruktif, pihak Yamaha menyampaikan apresiasi atas upaya dan kebijakan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam menciptakan iklim investasi yang kondusif, adaptif, dan kolaboratif.

Kunjungan ini menjadi momen penting, karena untuk pertama kalinya perwakilan pemerintah daerah dari Indonesia hadir secara resmi di markas besar Yamaha. Langkah ini dinilai strategis dan mencerminkan perhatian tulus dari pemerintah daerah terhadap pelaku industri, khususnya investor asing.

Toshiaki Goto menyampaikan bahwa kunjungan ini mencerminkan keseriusan dan perhatian nyata dari Pemprov Jatim terhadap keberlangsungan dan kenyamanan investasi Yamaha di Indonesia.

Lebih lanjut, Goto menegaskan bahwa kawasan industri PIER (Pasuruan Industrial Estate Rembang), yang dikelola oleh PT SIER, telah menjadi contoh kawasan industri yang dikelola secara profesional dan responsif terhadap kebutuhan industri.

“Kami sangat menghargai lingkungan operasional yang kondusif di Jawa Timur. Perbaikan infrastruktur di kawasan PIER, kemudahan komunikasi dengan pengelola, serta respons cepat terhadap kebutuhan kami telah menciptakan rasa aman dan nyaman bagi keberlangsungan investasi jangka panjang,” ungkapnya.

Goto juga menggarisbawahi bahwa Yamaha memiliki hubungan historis yang panjang dengan Indonesia. Yamaha telah beroperasi di Indonesia selama lebih dari lima dekade, dengan dua fasilitas produksi utama yang berlokasi di PIER. Pabrik-pabrik tersebut memproduksi alat musik tiup dan speaker, serta memainkan peran penting dalam jaringan manufaktur global Yamaha.

“Yamaha Corporation, yang didirikan pada tahun 1887 oleh Torakusu Yamaha, berawal sebagai produsen organ reed dan kini telah berkembang menjadi salah satu perusahaan manufaktur alat musik dan elektronik terbesar di dunia, yang dikenal karena kualitas dan inovasinya,” jelasnya.

Dalam pertemuan tersebut, Wakil Gubernur Emil Dardak menekankan pentingnya menjaga komunikasi yang terbuka dan fleksibel antara pemerintah dan pelaku usaha. Ia mencontohkan kebijakan Pemprov Jatim pada masa pandemi tahun 2020, di mana manajemen pengendalian upah minimum diterapkan sebagai bentuk keberpihakan terhadap keberlangsungan industri tanpa mengabaikan kesejahteraan pekerja.

Baca Juga : Aktivasi IKD Jadi Target Nasional dan RPJMD, Dispendukcapil Blitar Ajak Warga Segera Daftar

“Kami berkomitmen menjaga keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi, keberlangsungan usaha, dan perlindungan sosial. Semangat inilah yang kami bawa dalam kunjungan ke Yamaha Corporation di Hamamatsu,” ujar Emil.

Pertemuan ini juga menghasilkan sejumlah langkah tindak lanjut, antara lain komitmen peningkatan infrastruktur kawasan industri, penjajakan ekspansi produksi alat musik bernilai tambah di Jawa Timur, serta pembentukan mekanisme komunikasi berkala antara Yamaha dan Pemprov Jatim melalui fasilitasi SIER. Langkah-langkah ini diyakini akan memperkuat relasi jangka panjang sekaligus meningkatkan daya saing kawasan industri di Jawa Timur.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PT SIER, Didik Prasetiyono, menandatangani kerja sama GreenGuard Alliance bertajuk Yamaha – SIER Partnership for Liquid Waste Management & Safe Work Environments bersama Presiden Direktur PT Yamaha Electronics Manufacturing Indonesia, Hiromichi Ichimura.

Didik menyampaikan, SIER terus melakukan pembenahan infrastruktur di kawasan PIER untuk meningkatkan efisiensi logistik serta kenyamanan operasional para tenant. Di samping itu, SIER juga aktif mendampingi tenant dalam pengelolaan lingkungan secara menyeluruh, termasuk penanganan limbah cair dan pengendalian lingkungan kerja yang aman, melalui kolaborasi erat dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Pasuruan dan Provinsi Jawa Timur.

Didik yang kini tengah menyelesaikan pendidikan program doktor PSDM di Universitas Airlangga (Unair) mengatakan, melalui pertemuan ini, SIER bersama Pemprov Jatim ingin menegaskan bahwa merawat investasi bukan sekadar menyambut di awal, tetapi tentang hadir secara konsisten dalam perjalanan panjang para investor. 

“Kami percaya bahwa keberhasilan kawasan industri tidak hanya dilihat dari jumlah fasilitas yang dibangun, melainkan dari kualitas hubungan dan layanan yang kami berikan setiap hari. Dengan infrastruktur yang andal, regulasi yang dipermudah, serta tata kelola kawasan yang profesional, kami ingin memastikan bahwa Jawa Timur tetap menjadi pilihan utama sebagai rumah investasi global yang aman, adaptif, dan berkelanjutan,” tandasnya.