free web hit counter
Scroll untuk baca artikel
Ekonomi

Mei 2025 Jatim Deflasi, Harga Cabai Rawit Terjun Bebas Jadi Pemicu Utama

Penulis : Muhammad Choirul Anwar - Editor : Yunan Helmy

13
×

Rencana Rilis PlayStation 6 Berpotensi Terungkap, Berkat Microsoft

Share this article
Stik Playstation
Perkembangan harga cabai rawit yang jadi pemicu utama deflasi. (Foto: BPS Jatim)

JATIMTIMES - Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur (BPS Jatim) mencatat, pada Mei 2025, Jatim mengalami deflasi bulanan (m-to-m) sebesar 0,34 persen. Harga cabai rawit yang terjun bebas sepanjang Mei 2025 menjadikan komoditas tersebut sebagai pemicu utama deflasi.

Sementara itu, BPS Jatim menyebut bahwa secara tahun kalender (y-to-d), Jatim mengalami inflasi sebesar 0,89 persen. Secara tahunan (y-on-y), Jatim juga mengalami inflasi sebesar 1,22 persen.

Baca Juga : Persebaya Cuci Gudang, Pelatih dan Pemain Baru Resmi Diumumkan

Kepala BPS Jatim Zulkipli menjelaskan, deflasi bulanan (m-to-m) yang terjadi pada Mei 2025 sejalan dengan perkembangan di daerah lain. Sebanyak 31 dari 38 provinsi di Indonesia mengalami deflasi bulanan (m-to-m).

Selain itu, semua kabupaten/kota di Jatim juga mengalami deflasi pada bulan Mei 2025. "Seluruh kabupaten/kota IHK di Provinsi Jawa Timur juga mengalami deflasi, dengan deflasi terdalam terjadi di Sumenep yang mencapai 0,79 persen," ungkap Zulkipli, Selasa (3/6/2025).

Zulkipli menuturkan, melompok makanan, minuman, dan tembakau mengalami deflasi sebesar 1,35 persen. Deflasi (m-to-m) kelompok ini merupakan yang terdalam selama periode Januari 2024 hingga Mei 2025.

Di sisi lain, ada pula kelompok yang sebelumnya mengalami inflasi tinggi, pada bulan Mei 2025 mulai deflasi. "Setelah mengalami inflasi yang sangat tinggi pada bulan sebelumnya, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya mengalami deflasi sebesar 0,22 persen pada bulan Mei 2025," urainya.

Deflasi bulan Mei 2025 juga tidak lepas dari melimpahnya pasokan beberapa komoditas hortikultura. Baik yang diproduksi di wilayah Jatim seperti cabai rawit, cabai merah, dan bawang merah., maupun yang berasal dari luar wilayah, seperti bawang putih.

Baca Juga : Daya Beli Melemah, Penjualan Kambing Kurban di Kota Batu Anjlok

Lebih lanjut, Zulkipli mengungkapkan bahwa berbagai komoditas bahan makanan mengalami deflasi pada bulan Mei 2025. Komoditas cabai rawit mengalami deflasi sebesar 47,21 persen. "Cabai rawit menjadi pendorong utama deflasi dengan memberikan andil negatif 0,21 persen terhadap deflasi umum," tandasnya.

Sementara itu, pada bulan Mei 2025, komoditas angkutan udara mengalami inflasi bulanan (m-to-m) sebesar 3,05 persen. Komoditas tersebut memberikan andil sebesar 0,04 persen terhadap inflasi umum.