JATIMTIMES - Gelaran Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) IX Jawa Timur diyakini bakal berdampak pada sektor perhotelan di Kota Malang. Pasalnya, posisi Kota Malang cukup strategis diantara Kabupaten Malang dan Kota Batu.
Sementara pada ajang tersebut, tiga daerah di Malang Raya akan bertindak sebagai tuan rumah bersama. Kondisi tersebut diyakini akan membuat atlet, ofisial hingga supporter akan memilih menginap di Kota Malang.
Baca Juga : Terancam Terlambat Cair, Upah Sopir Apel Gratis Kota Batu Ditalangi Koperasi
Tak hanya itu. Kota Malang disebut memiliki beberapa tempat wisata yang sering jadi jujukan wisatawan. Antara lain Kayutangan Heritage dan Kampung Warna Warni. Lalu juga sarana terminal bus dan stasiun kereta api.
"Potensi pada perhotelan akan memberikan dampak ke sektor lain, seperti usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) hingga wisata di Kota Malang," tutur Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang Baihaqi.
Dengan hal tersebut, ia meyakini bahwa sektor perhotelan di Kota Malang akan mendapat dampaknya. Setidaknya dapat menjadi angin segar setelah perhotelan di Kota Malang terdampak kebijakan efisiensi.
"Pemetaan sektor yang berpotensi terdampak porprov sudah dilakukan dan didiskusikan dengan para ahli, hotel itu diyakini bisa sangat terdongkrak," ucap Baihaqi.
Disporapar Kota Malang menyatakan untuk total jumlah kontingen yang akan bertanding di Porprov Jawa Timur 2025 mencapai 19 ribu atlet. Jumlah itu mencakup wilayah Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Kota Batu.
Sedangkan khusus jumlah atlet yang akan bertanding di Kota Malang, Baihaqi menyatakan masih menunggu detail data dari Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Timur.
Baca Juga : Miguel Uribe, Kandidat Presiden Kolombia yang Ditembak saat Berpidato
"Angka pastinya masih menunggu rekap dari KONI Jawa Timur. Untuk venue pertandingan di Kota Malang ada di 40 titik," kata dia.
Baihaqi memperkirakan perputaran ekonomi di Kota Malang pada moment itu dapat mencapai puluhan miliar. Dirinya pun merinci satu per satu kebutuhan masyarakat daerah lain yang akan datang ke Kota Malang saat Porprov.
"Kalau kita bicara hotel saja, per kamar per malam katakanlah Rp 300 ribu. Mereka (atlet, kontingen, ofisial dan orang tua serta sanak saudara) akan berada di Malang selama kurang lebih hari. Tinggal dikalikan saja," jelas Baihaqi.
Jika dikalkulasi dengan perkiraan tersebut, maka untuk penginapan saja, perputaran ekonomi yang akan terjadi diperkirakan mencapai Rp 3.750.000.000. "Karena biasanya untuk event seperti ini, biasanya satu kamar untuk dua orang. Tapi itu masih perkiraan kasar saja," jelas Baihaqi.