JATIMTIMES – Ratusan pencari kerja memadati GOR Ki Mageti dalam gelaran Magetan Job Fair 2025, sebuah acara yang diklaim menjadi solusi atas tingginya angka pengangguran di wilayah Kabupaten Magetan dan sekitarnya.
Magetan Job fair 2025 sendiri merupakan inisiasi Pemerintah Kabupaten Magetan bekerja sama dengan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Timur. Di mana acara ini dilaksanakan dua hari secara berturut-turut, yakni 10-11 Juni 2025.
Baca Juga : Badai PHK Ancam Ekonomi Jatim, Puguh Desak Deregulasi Demi Selamatkan Industri
Sebanyak 45 perusahaan ikut ambil bagian, menawarkan sekitar 5000 lowongan kerja. Namun, dari jumlah itu, lebih dari 60 persen adalah posisi sales , marketing, kontrak jangka pendek dan outsourcing. Kebanyakan perusahaan juga hanya menyediakan data collection tanpa interview langsung.
Amanda Yulina, Pengantar Kerja Ahli Madya dari Direktorat Bina Penempatan Tenaga Kerja, Ditjen Binapenta dan PKK Sekaligus koordinator promosi kemitraan
menyampaikan harapannya. "Saya berharap acara ini bisa menjadi penghubung atau ajang mempertemukan para pencari kerja dan perusahaan yang saat ini sedang mencari kandidat yang tepat untuk mengisi posisi yang kosong di kantornya," ujarnya.
Acara ini digadang-gadang sebagai bagian dari realisasi janji besar pemerintah pusat yang menargetkan penciptaan 19 juta lapangan kerja hingga tahun 2025. Sebuah angka ambisius yang hingga kini masih jauh dari kenyataan, terutama di daerah-daerah dengan tingkat urbanisasi rendah seperti Magetan.
Hal ini diperkuat dari survei dari Lembaga Riset Ekonomi Nasional menunjukkan bahwa hingga pertengahan 2025, baru sekitar 7 juta lapangan kerja baru yang tercipta—itu pun banyak yang bersifat informal atau non-permanen.
"Berdasarkan data Disnaker Magetan angka pengangguran terbuka per Juni 2025 di 3,28% atau sekitar 13.000. Ada penurunan, di mana tahun lalu pengangguran diangka 4,16%," ujar Kadisnaker Magetan Arief Ridwan.
Baca Juga : Libur Idul Adha, Terminal Patria Blitar Hidup Kembali: Lonjakan Penumpang Capai 25 Persen
"Kami juga memberikan alternatif lain selain job fair ini untuk mengurangi jumlah pegangguran yaitu dengan adanya BKK dibeberapa sekolah menengah kejuruan yang saya lihat progresnya cukup baik, yang terakhir adalah SMKN 1 Magetan lewat BKK sudah berhasil mengirimkan 100 siswanya di Pabrik Adidas yang ada di Pati," lanjutnya.
Di Magetan sendiri, sektor industri masih belum mampu menyerap tenaga kerja secara signifikan. Upaya untuk menarik investor belum menghasilkan geliat ekonomi yang menjanjikan. Alih-alih tumbuh, UMKM justru mengalami stagnasi akibat kurangnya akses pembiayaan dan pasar.
Dari pengamatan di lapangan, Magetan Job Fair 2025 tampak sukses secara seremonial dengan ratusan peserta dan kunjungan pejabat daerah. Namun, banyak yang mempertanyakan apakah acara ini benar-benar memberikan solusi atau sekadar menjadi panggung ilusi di tengah krisis ketenagakerjaan yang kian parah.