free web hit counter
Scroll untuk baca artikel
Pendidikan

Mahasiswi STIE Malangkucecwara, Raih Emas di Cabor Lompat Jauh POMProv Jatim 2025

Penulis : Anggara Sudiongko - Editor : Nurlayla Ratri

13
×

Rencana Rilis PlayStation 6 Berpotensi Terungkap, Berkat Microsoft

Share this article
Stik Playstation
Nadya Adelia, mahasiswi jurusan Manajemen angkatan 2023 di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Malangkucecwara, berhasil meraih medali emas di nomor lompat jauh putri pada ajang Pomprov 2025. (Anggara Sudiongko/MalangTimes)

JATIMTIMES - Dalam ajang Pekan Olahraga Mahasiswa Provinsi (POMProv) Jatim 2025 yang baru saja digelar, Nadya Adelia, mahasiswi jurusan Manajemen angkatan 2023 di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Malangkucecwara, berhasil meraih medali emas di nomor lompat jauh putri. Hasil optimal ditorehkan Nadya dalam ajang ini dengan lompatan sejauh 5,05 meter.

Meskipun berstatus mahasiswa di kampus ekonomi dan manajemen, Nadya tak asing dengan dunia atletik. Perjalanan Nadya dalam dunia olahraga dimulai sejak masa SMP, saat dirinya ikut serta dalam kelas olahraga dengan fokus pada atletik. 

Baca Juga : Cetak SDM Unggul, Bupati Jombang Luncurkan Beasiswa Milenial 2025

“Awalnya ikut atletik di SMP, kebetulan ikut kelas olahraga yang ada jurusan atletiknya, dan terus lanjut sampai sekarang,” ujar Nadya, mengenang awal mula ketertarikannya pada lompat jauh, Kamis, (5/6/2025).

1

Tak hanya Nadya yang menekuni cabang olahraga ini, dalam keluarganya juga terdapat atlet lompat jauh lainnya. Adiknya, yang juga terjun di dunia atletik, berhasil meraih juara pertama di POMProv Jatim 2025, menambah kebanggaan keluarga. “Adik saya juga juara 1 di POMProv kategori laki-laki, jadi memang ada dukungan dari keluarga untuk terus berkarya di dunia atletik,” tambahnya.

Untuk mencapai prestasi gemilang ini, Nadya mengungkapkan bahwa persiapannya sangat intens. “Latihan setiap hari, mulai Senin sampai Sabtu, pagi dan sore. Memang butuh komitmen tinggi untuk membagi waktu antara kuliah dan latihan,” jelasnya.

Dengan jadwal kuliah yang padat hingga sore, Nadya masih menyempatkan diri untuk berlatih dengan keras, bahkan setelah pulang dari kampus. Meski memiliki jadwal yang padat, ia tetap bisa mengatur waktunya dengan baik dan membagi waktu untuk kuliah serta latihan. "Latihan lompat jauh ini memang membutuhkan konsentrasi dan pengorbanan waktu. Tapi hasilnya sangat memuaskan,” tuturnya dengan bangga.

Nadya tidak sendirian dalam meraih kemenangan ini. Dalam kategori lompat jauh putri, persaingan cukup sengit, terutama dengan juara dua yang datang dari PGRI Jombang. Namun, berkat latihan keras, semangat dan mental juara, serta dukungan dari kampus, Nadya berhasil keluar sebagai juara dengan lompatan sejauh 5,05 meter. Bahkan, hasil lompatan tersebut sudah lebih dari cukup untuk meraih kemenangan di nomor ini, mengalahkan para pesaingnya dari kampus lainnya.

“Persaingannya sangat ketat. Kadang saya yang pertama, kadang dia yang pertama. Jarak lompatannya hampir mirip, jadi memang seru sekali,” ujar mahasiswa asal Blimbing ini.

Kini, dengan medali emas di POMProv Jatim 2025, Nadya memandang ke depan dengan harapan besar. Selanjutnya, Nadya berpeluang untuk berlaga di Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (POMNAS), yang akan berlangsung pada Agustus atau September mendatang. “Jika berhasil di POMProv, saya akan langsung mengikuti seleksi untuk POMNAS. Ini adalah kesempatan besar untuk menunjukkan kemampuan di tingkat nasional,” ungkap Nadya dengan penuh semangat.

2

Menariknya, Nadya tidak hanya didukung oleh keluarga, tetapi juga didukung oleh pihak kampus dan luar kampus. Di POMProv, selain Nadya, terdapat beberapa atlet lain yang mencatatkan prestasi membanggakan, termasuk yang berasal dari ternama dari Malang lainnya.

Baca Juga : Nasib Timnas Indonesia Jika Kalah, Menang atau Seri dari China di Kualifikasi Piala Dunia 2026

“Saya juga mendapatkan banyak dukungan dari teman-teman sesama atlet di kampus dan luar kampus. Kami semua saling memberi motivasi dan berkompetisi dengan sehat,” kata Nadya, yang juga mengapresiasi peran komunitas atlet dalam proses pembentukan mental juara.

Kisah Nadya ini menunjukkan bahwa keberhasilan tidak hanya bergantung pada latar belakang pendidikan, tetapi juga pada ketekunan dan dedikasi. Nadya membuktikan bahwa mahasiswa manajemen ekonomi pun bisa sukses di bidang olahraga, terutama atletik yang memerlukan ketahanan fisik dan mental yang tinggi.

Di tengah kesibukannya sebagai mahasiswa, Nadya berhasil menyeimbangkan antara akademik dan olahraga, menjadikannya teladan bagi para mahasiswa lain yang ingin menekuni dua dunia sekaligus. Dengan tekad dan semangat yang tak kenal lelah, Nadya kini bersiap untuk tantangan selanjutnya: POMNAS.