free web hit counter
Scroll untuk baca artikel
Pendidikan

Kemenag Kota Malang Luncurkan Program PREMIUM, Apa itu?

Penulis : Anggara Sudiongko - Editor : A Yahya

13
×

Rencana Rilis PlayStation 6 Berpotensi Terungkap, Berkat Microsoft

Share this article
Stik Playstation
Peluncuran program PREMIUM di Kantor Kemenag Kota Malang (ist)

JATIMTIMES - Kementerian Agama (Kemenag) Kota Malang memperkenalkan  terobosan baru yang dinamakan PREMIUM (Pemberdayaan Ekonomi dan Bina Rohani Umat), sebuah program yang bertujuan untuk menggandeng potensi ekonomi umat dengan pembinaan rohani yang berkesinambungan. Peluncuran program inovatif ini berlangsung di Aula PLHUT Kemenag Kota Malang, Rabu, (4/6/2025) dan dihadiri oleh sejumlah pejabat penting, termasuk Kepala KUA, Kepala Madrasah, serta penyuluh dan pengawas yang turut serta mendalami konsep program ini.

Kehadiran PREMIUM menjadi simbol transformasi dalam cara pandang terhadap pemberdayaan umat. Tidak hanya bertujuan untuk memberikan bantuan ekonomi, program ini juga memadukan pembinaan rohani yang bertujuan untuk menciptakan kemandirian ekonomi umat yang berkelanjutan. Kepala Kemenag Kota Malang, Achmad Shampton, menekankan bahwa PREMIUM adalah langkah strategis untuk mengubah zakat yang awalnya bersifat konsumtif menjadi produktif.

Baca Juga : Petakan Potensi Masalah, Wali Kota Malang Yakin Kelancaran Idul Adha

"Bantuan yang diberikan dalam bentuk zakat tidak boleh hanya berfungsi sebagai bantuan sesaat, seperti sembako. Apa yang kita butuhkan adalah perubahan pola pikir masyarakat yang lebih produktif. Program ini harus bisa membantu mengembangkan potensi yang ada, sehingga zakat yang diberikan bisa menjadi sarana peningkatan ekonomi dan spiritual umat," jelas Gus Shampton panggilan akrab Achmad Shampton.

Keberhasilan PREMIUM bergantung pada kolaborasi antara ASN Kemenag dan masyarakat. Gus Shampton menekankan bahwa ASN Kemenag tidak hanya berfungsi sebagai pengelola administrasi, tetapi juga sebagai mentor yang akan mendampingi penerima manfaat dalam mengembangkan usaha mereka. Program ini menuntut ASN Kemenag untuk berperan lebih aktif dalam memastikan bahwa bantuan yang diberikan bisa berkembang dan bermanfaat dalam jangka panjang.

“Penting bagi kita untuk bukan hanya memberikan bantuan, tetapi juga memastikan bahwa bantuan tersebut digunakan secara maksimal. ASN Kemenag harus jadi penjamin dan pendamping, memberikan arahan dan pengawasan terhadap usaha yang dijalankan oleh masyarakat,” imbuhnya.

Salah satu aspek unik dalam PREMIUM adalah konsep sinergi antara aspek ekonomi dan pembinaan rohani. Program ini mengajak para penerima bantuan, seperti pedagang kantin madrasah, untuk tidak hanya menerima bantuan modal usaha, tetapi juga mengikuti pembinaan rohani secara rutin. Ini adalah pendekatan baru yang mengintegrasikan kesejahteraan fisik dan spiritual, membangun umat yang tidak hanya mandiri secara ekonomi, tetapi juga kuat dalam aspek keimanan.

“Sebagai contoh, para ibu yang menjalankan usaha kantin di madrasah akan diberikan modal usaha, namun mereka juga diwajibkan untuk ikut dalam pengajian rutin atau kegiatan keagamaan lainnya. Pembinaan rohani ini menjadi salah satu bagian yang tidak terpisahkan dari pemberdayaan ekonomi yang diberikan,” jelas Shampton.

PREMIUM juga merupakan upaya untuk mengubah cara pandang masyarakat terhadap zakat. Dari yang dulu hanya dianggap sebagai bantuan konsumtif yang habis seketika, kini zakat diharapkan dapat menjadi instrumen pemberdayaan yang berkelanjutan. Program ini memungkinkan zakat yang dikelola dengan baik dapat meningkatkan kualitas hidup umat dalam jangka panjang.

Baca Juga : Kadin Jatim Dorong Kolaborasi Dunia Usaha, Sukseskan Program Dapur MBG

“Zakat itu harus dikelola dengan tujuan yang lebih besar. Jika hanya dibagikan begitu saja, manfaatnya akan terbatas. Namun, jika dikombinasikan dengan pembinaan rohani, manfaatnya akan terasa lebih dalam, tidak hanya bagi penerima, tetapi juga bagi kita yang menunaikan zakat,” ujar Shampton.

Di akhir sambutannya, Shampton mengajak seluruh pihak yang hadir dalam sosialisasi PREMIUM untuk berpartisipasi aktif dalam keberhasilan program ini. Ia menegaskan bahwa keberhasilan PREMIUM membutuhkan kolaborasi yang solid antara ASN, masyarakat, dan seluruh pemangku kepentingan yang terlibat.

"Zakat harus kita lihat bukan hanya sebagai kewajiban, tetapi sebagai bentuk kasih sayang dan cinta kita terhadap sesama. Semoga dengan program ini, kita bisa bersama-sama menciptakan masyarakat yang lebih mandiri, sejahtera, dan penuh rasa solidaritas," tutupnya.