JATIMTIMES - Peredaran Narkotika dan Obat Keras Berbahaya (Narkoba) di Kabupaten Jember perlu mendapatkan perhatian dan atensi dari semua pihak, terlebih sasaran peredaran barang haram tersebut adalah para pelajar yang notabene adalah generasi bangsa.
Dari per 10 sekolah di Jember, baik negeri maupun swasta, 3 diantaranya ada indikasi pelajarnya menggunakan narkoba, terutama jenis okerbaya atau Pil Koplo. Hal ini disampaikan oleh Danil Akbar Ketua Umum KIPAN (Kader Inti Pemuda Anti Narkoba) Jember saat mengikuti dialog Interaktif di RRI Jember, Rabu (4/6/2025) pagi.
Baca Juga : Siswa Kelas 9 MTsN 2 Kota Malang: Perjalanan Kelulusan dengan Sentuhan Sosial
"Keberadaan narkoba di Jember, saat ini peredarannya sangat memprihatinkan. Dari data yang masuk ke kami, peredarannya mengarah ke kalangan pelajar. Dari 10 sekolah di kota Jember, rata rata 3 sekolah melaporkan ke kami kalau siswanya terindikasi menggunakan narkoba," ujar Danil usai menggelar dialog
Pihaknya berharap, hal ini menjadi perhatian serius para pihak, tidak hanya oleh Polres Jember, tapi juga pemerintah daerah dan juga masyarakat, terutama orang tua.
Sementara Kasatresnarkoba Polres Jember Iptu Naufal Muttaqin yang juga menjadi narasumber dalam dialog tersebut menyatakan, bahwa peredaran narkoba yang paling banyak di Jember adalah jenis sabu dan okerbaya.
Karena kedua jenis barang haram tersebut paling mudah didapat dan terjangkau di masyarakat menengah ke bawah. "Di Jember, jenis narkoba yang paling banyak beredar adalah jenis sabu dan okerbaya. Di mana, barang haram tersebut dikirim dari luar Jember dengan pintu masuknya di Kecamatan Sumberbaru," ujar Naufal.
Ia juga menjelaskan, bahwa meski peredaran narkoba di Jember masih tinggi, Jember sendiri hanya menjadi tempat transit para pengedar narkoba. Di mana, barang tersebut akan dikirim ke luar Jember.
"Di Jember, barang tersebut hanya mampir atau transit. Di mana, persembunyiannya ada di kawasan Tempurejo. Sebelum barang tersebut dikirim ke daerah atau pulau lain, Tempurejo dipilih karena medan yang sulit dan tersembunyi. Operatornya juga berasal dari Tempurejo," jelasnya.
Baca Juga : Ulas Politik Identitas Jadikan Puguh DPRD Jatim Sandang Gelar Doktor dengan Predikat Cumlaude
Bahkan ungkap 1,5 Kg sabu di Banyuwangi beberapa waktu lalu, juga kiriman dari Tempurejo. Meski Jember sebagai tempat transit, para pelaku masih menyelipkan beberapa gram narkoba untuk diedarkan.
"Untuk semester pertama di tahun 2025 ini, narkoba jenis sabu yang berhasil kami ungkap mencapai 750 gram. Sedangkan untuk okerbaya sekitar 300 ribu butir pil," bebernya.
Untuk menekan peredaran narkoba di Jember, pihaknya akan terus melakukan sosialisasi tentang bahaya penggunaan narkoba ke sekolah sekolah sebagai upaya memutus mata rantai peredarannya.