free web hit counter
Scroll untuk baca artikel
Agama

Kisah Nabi Daud AS dan Seekor Ulat Merah

Penulis : Anggara Sudiongko - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

13
×

Rencana Rilis PlayStation 6 Berpotensi Terungkap, Berkat Microsoft

Share this article
Stik Playstation
Ilustrasi Kisah Nabi Daud dan seekor ulat merah (ist)

JATIMTIMES - Nabi Daud AS dikenal sebagai seorang nabi yang penuh hikmah dan seorang raja yang bijaksana. Beliau berasal dari keturunan Bani Israil, dan namanya disebut dalam Al-Qur'an bersama 24 nabi lainnya. Selain kepemimpinannya yang cerdas dan adil, kisah Nabi Daud AS juga penuh dengan mukjizat yang menakjubkan, salah satunya adalah interaksinya dengan seekor ulat merah yang penuh hikmah.

Sebagai seorang raja, Nabi Daud AS tidak hanya memimpin dengan kebijaksanaan tetapi juga dengan rasa keadilan yang tinggi. Pemerintahannya sangat berlandaskan pada hukum Allah, dan beliau selalu membela mereka yang tertindas. Meski memiliki kerajaan yang besar dan kaya, Nabi Daud AS tidak pernah terbuai oleh kekuasaan atau kemewahan duniawi. Beliau tetap menjalani hidup dengan sederhana dan bersyukur atas segala karunia Allah SWT.

Baca Juga : Arya Menak Sumendi: Dari Adipati Lumajang ke Leluhur Sultan Cirebon, Palembang, dan Blitar

Bahkan, dalam berbagai peperangan yang dihadapi kerajaan Bani Israil, Daud AS selalu memimpin pasukannya dengan kemenangan. Sebagai seorang pemimpin, beliau juga memiliki ketenangan hati yang luar biasa, terutama saat membaca kitab Zabur atau ayat-ayat Al-Qur'an. Suara beliau yang merdu selalu menyentuh hati siapa pun yang mendengarnya, membuatnya dikagumi oleh banyak orang, bahkan oleh Allah SWT.

Salah satu kisah paling menarik dalam kehidupan Nabi Daud AS adalah pertemuannya dengan seekor ulat merah. Pada suatu hari, ketika Nabi Daud AS sedang duduk di suraunya dan membaca kitab Zabur, beliau melihat seekor ulat merah yang tampak sepele di atas debu. Namun, dalam hati Nabi Daud AS muncul pertanyaan, "Apa yang dikehendaki Allah dengan ulat ini?"

Tak lama setelah itu, keajaiban terjadi. Ulat merah itu tiba-tiba berbicara kepada Nabi Daud AS, menyampaikan pesan dari Allah SWT. Ulat tersebut mengungkapkan bahwa Allah mengilhamkan kepadanya untuk membaca kalimat pujian seribu kali setiap hari dan membaca salawat kepada Nabi Muhammad SAW seribu kali setiap malam. Ulat itu berkata, "Wahai Nabi Allah! Allah mengilhamkan kepada saya untuk mengucapkan 'Subhanallahu walhamdulillahi wala ilaha illallahu wallahu akbar' seribu kali setiap hari, dan 'Allahuma salli 'ala Muhammadin nabiyyil ummiyyi wa 'ala alihi wa sahbihi wa sallam' seribu kali setiap malam."

Mendengar pengakuan ulat tersebut, Nabi Daud AS merasa sangat terkejut dan merenung. Beliau menyadari betapa rendah hatinya beliau yang sempat meremehkan makhluk kecil ini. Dengan rasa khusyuk dan penyesalan, Nabi Daud AS segera bertobat, memohon ampunan kepada Allah SWT, dan merenungkan betapa agungnya kebesaran Allah dalam menciptakan segala sesuatu, bahkan makhluk yang paling kecil sekalipun.

Selain mukjizat tersebut, Nabi Daud AS juga dikenal karena menerima wahyu dari Allah SWT dalam bentuk kitab Zabur. Kitab ini diberikan setelah peristiwa kemenangan Nabi Daud AS atas Jalut (Goliath), seorang pemimpin bangsa Filistin yang sombong dan tidak mengakui Allah. Dalam Al-Qur'an, peristiwa ini dijelaskan dalam Surat Al-Baqarah (ayat 250-251), yang menceritakan tentang do'a pasukan Thalut yang berhasil mengalahkan Jalut dengan bantuan Allah.

Baca Juga : Puasa 9 Dzulhijjah Benarkah Dapat Hapuskan Dosa Selama 2 Tahun? Ini Kata Buya Yahya

Setelah pertempuran tersebut, Nabi Daud AS menyendiri untuk merenung dan bertaubat. Di masa pengasingannya, beliau memperbanyak bertasbih dan beribadah kepada Allah, hingga akhirnya Allah mengangkatnya sebagai nabi dan menurunkan kitab Zabur kepadanya. Kitab ini mengandung banyak hikmah dan petunjuk bagi umat manusia.

Kisah Nabi Daud AS dan ulat merah mengajarkan kita banyak hal, terutama tentang kesederhanaan dan pentingnya rasa syukur kepada Allah. Sebagai seorang raja, Daud AS tetap rendah hati dan tidak merasa lebih besar dari makhluk kecil sekalipun. Ketika melihat ulat merah yang tampaknya tak berarti, beliau justru mendapatkan pelajaran besar yang mengubah pandangannya.

Kisah ini juga mengingatkan kita bahwa setiap makhluk di dunia ini memiliki peran dan hikmah yang bisa kita ambil. Tidak ada yang sia-sia dalam ciptaan Allah. Bahkan seekor ulat merah pun bisa memberikan pelajaran yang sangat berharga tentang keimanan, kepatuhan, dan pengabdian kepada Allah.