JATIMTIMES - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meresmikan kampus King's College London (KCL) di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singhasari yang berlokasi di Singhasari Residence, Desa Klampok, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang.
Dalam proses peresmian Kampus KCL di KEK Singhasari, juga dihadiri oleh Wakil Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi RI Fauzan, Duta Besar Inggris untuk Indonesia H.E Dominic Jeremy, Vice President, International, Engagement and Service (IES) KCL Prof. Funmi Olonisakin.
Baca Juga : Pemkot Malang Diminta Atur Skema Lalu Lintas Jelang Porprov IX Jatim 2025
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan, adanya Kampus KCL di KEK Singhasari diyakini dapat memberikan dampak strategis di berbagai sektor, utamanya pada peningkatan kualitas sumber daya manusia dalam hal pendidikan.
Menurut Khofifah, hadirnya Kampus KCL yang merupakan salah satu kampus internasional terbaik di KEK Singhasari ke depan akan mempercepat terciptanya generasi unggul yang siap menghadapi tantangan global memimpin transformasi di era ekonomi digital. Terlebih lagi, KEK Singhasari merupakan KEK Digital pertama di Indonesia.
"Keberadaan perguruan tinggi sebagai intelectual capital menjadi salah satu penguat ekosistem untuk memberikan kontribusi yang nyata bagi ketersediaan sumber daya manusia yang berkualitas. Tujuannya tidak lain memperkuat posisi Jawa Timur sebagai Gerbang Baru Nusantara," ujar Khofifah dalam keterangannya, Rabu (28/5/2025).
Pihaknya mengatakan, hadirnya Kampus KCL di KEK Singhasari juga dapat memperkuat transformasi digital nasional yang telah menjadi agenda dan program besar pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden RI Prabowo Subianto dan Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka.
Orang nomor satu di Pemerintah Provinsi Jawa Timur itu mengatakan, bahwa hadirnya KCL di KEK Singhasari ini merupakan proses panjang yang tidak sederhana. Pasalnya, untuk masuk sebagai perguruan tinggi 100 besar dunia membutuhkan usaha dan upaya yang sangat luar biasa besar. Jika menunggu, maka akan membutuhkan waktu yang cukup lama.
"Maka kita bersyukur dan mengucapkan terima kasih sekarang King's College London yang merupakan kampus dengan ranking 40 dunia bisa membuka kampus di Jawa Timur. Ini adalah cara kita mencangkok sumber daya manusia berkualitas dari tingkatan dunia ke Jawa Timur, ke Indonesia," jelas Khofifah.
Menurutnya, jika tidak dicangkok akan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk bisa mendapatkan capaian-capaian academic achievement. Tidak hanya itu, menurut Khofifah, kebutuhan sumber daya manusia yang berkualitas bagi Jawa Timur sangat mendesak, utamanya karena perkembangan industri manufaktur Jawa Timur sangat pesat.
Pasalnya, ketika nasional menargetkan pengembangan industri manufaktur sebesar 30 persen, saat ini industri manufaktur di Jawa Timur sudah 35 persen. Artinya Jawa Timur sudah melampau target, sehingga sumber daya manusia berkualitas untuk bisa mengisi posisi-posisi strategis menjadi sebuah keniscayaan.
"Ini kebutuhan mendesak kita bagaimana kita memberseiringi industri manufaktur di Jawa Timur. Lepas dari itu semua, ini kebutuhan kita menjemput Indonesia Emas 2045. Oleh karena itu, kita berharap bahwa apa yang bisa disinergikan dengan Kemenkeu untuk memberikan support LPDP karena proses recruitment semuanya oleh KCL. Kita berharap ada kebutuhan untuk penguatan SDM," ungkap Khofifah.
Sementara itu, Wakil Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi RI Fauzan menuturkan, bahwa program King's College London sudah diinisiasi sejak tiga tahun yang lalu dan disupport penuh oleh Gubernur Khofifah.
Tentu tidak lepas juga dari tangan dingin semua pihak. Ini bagian dari upaya Pemprov meningkatkan kapasitas intelektual maupun SDM yang berkontribusi menyongsong Indonesia Emas," kata Fauzan.
Lebih lanjut, senada dengan Fauzan, Duta Besar Inggris H.E Dominic Jermey menyebut peresmian King's College London merupakan bentuk nyata kolaborasi semua pihak termasuk Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak.
"Peresmian ini adalah bagian dari kebijakan strategis antara Inggris dan Indonesia. Ini sangat penting untuk mendukung pembangunan SDM di Indonesia. Salah satu program pasca sarjana adalah ekonomi dan masa depan digital, jurusan ini sejalan dengan visi KEK Singhasari sebagai kawasan ekonomi khusus digital di Indonesia. Kami bangga bisa menjadi bagian dari KCL sejak awal," pungkas Dominic.