JATIMTIMES - Wakil Wali Kota Kediri Qowimuddin menghadiri Harlah Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Ke-65. Acara berlangsung di Ruang Joyoboyo, Sabtu (10/05/2025). Harlah tahun ini mengambil tema 'Generasi Hebat, Penggerak Perubahan'.
"Hari ini kita tidak hanya mengenang perjalanan panjang PMII selama 65 tahun. Tetapi juga untuk menegaskan kembali peran kita semua ssbagai generasi hebat, penggerak perubahan sesuai dengan tema. Saya mengapresiasi kehadiran PMII yang telah konsisten menjadi organisasi yang melahirkan kader-kader unggul, berwawasan keislaman, dan juga berkomitmen tinggi terhadap kemajuan bangsa," ungkapnya.
Baca Juga : Raden Mas Guntur: Pemberontak, Cicit Amangkurat III, Menantu Sambernyawa
Gus Qowim mengajak PMII untuk mengambil peran lebih besat dalam membangun Kota Kediri Maju, Agamis, Produktif, Aman, dan Ngangeni (MAPAN). Tentu melalui berbagai program unggulan yang tercantum dalam Sapta Cita. Pertama, pemberdayaan ekonomi kerakyatan. Kedua, kota yang produktif, kreatif, dan inovatif. Ketiga, D'Cito atau Kediri City Tourism. Keempat, kota yang memiliki lingkungan indah dan berkelanjutan. Kelima, kota yang smart living. Keenam, memiliki pemerintahan cepat tepat. Ketujuh, kota yang infrastrukturnya berkualitas.
"Semua cita ini tidak mungkin terwujud tanpa oeran serta semua elemen. Termasuk sahabat-sahabat PMII. Mohon dukungan agar Mbak Wali dan saya dapat mewujudkan Kota Kediri MAPAN," ujarnya.
Dalam kesempatan ini, Wakil Wali Kota Kediri yang berpasangan dengan Mbak Vinanda ini menyampaikan empat isu strategis yang bisa disinergikan antara Pemkot Kediri dan PMII. Pertama, penguatan sumber daya manusia muds yang melek teknologi dan karakter bangsa. Kedua, moderasi beragama dan ketahanan sosial. Ketiga, peran alumni dalam tata kelola pemerintahan yang kolaboratif dan akuntabel. Keempat, penggerak gerakan sosial dan ekonomi kerakyatan.
Baca Juga : SPMB Segera Berlangsung, Disdik Pemkot Kediri Gelar Sosialisasi kepada Kepala Sekolah
"Perubahan tidak akan terjadi tanpa keberanian, dan keberanian tidak akan berarti tanpa ilmu dan akhlak. Saya berharap dengan tradisi keilmuannya yang kuat PMII bisa terus menjadi garda terdepan dalam melahirkan pemimpin-pemimpin masa depan. Tentunya yang berintegritas, visioner, dan berakar pada nilai-nilai luhur bangsa," pungkasnya.