JATIMTIMES - Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Malangkucecwara kembali menunjukkan komitmennya dalam pengabdian kepada masyarakat. Kali ini, kampus tersebut melaksanakan serangkaian kegiatan pemberdayaan masyarakat yang ditujukan untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) di Desa Gunungrejo, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, (25/5/202).
Kegiatan pengabdian ini merupakan tahun ketiga dan terus berfokus pada pemberdayaan masyarakat desa wisata.
Baca Juga : Tanggul Sungai Jebol, 180 KK di Tirtoyudo Rawan Terdampak Pasca Bencana Banjir
Dr Dra M. Siti Munfaqiroh MSi, ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) STIE Malangkucecwara, menyampaikan bahwa pengabdian ini merupakan bagian dari upaya kampus untuk berkontribusi langsung terhadap kemajuan dan kesejahteraan masyarakat sekitar. Tahun ini, kegiatan pengabdian tersebut berfokus pada pelatihan pembuatan tas anyaman yang melibatkan masyarakat desa setempat.

"Desa Gunungrejo memiliki potensi alam yang luar biasa. Banyaknya produk unggulan dan keindahan alam yang dimiliki desa ini telah menarik perhatian pengunjung. Namun, yang menjadi tantangan adalah bagaimana mengoptimalkan sumber daya manusia agar lebih produktif. Itulah sebabnya kami mengadakan pelatihan-pelatihan yang bisa memberikan keterampilan tambahan bagi masyarakat, khususnya ibu-ibu di sini," ungkap Siti Munfaqiroh.
Pelatihan pembuatan tas anyaman yang digelar pada kesempatan ini melibatkan sekitar 30 ibu-ibu dari anggota PKK Desa Gunungrejo. Kegiatan pengabdian ini bukanlah yang pertama dilakukan. Sebelumnya STIE Malangkucecwara juga telah melaksanakan pelatihan lain, seperti pelatihan pemotretan untuk memanfaatkan potensi alam yang Instagramable di desa tersebut.

"Kita di sini melibatkan empat dosen dan dua mahasiswa STIE Malangkucecwara yang memiliki latar belakang dalam bidang manajemen dan akuntansi. Kolaborasi ini bertujuan untuk mengarahkan kegiatan desa wisata ini ke arah yang lebih terorganisasi dan profesional," ungkapnya.
Pada tahun ketiga kolaborasi dan pengabdian di Desa Gunungrejo, pihaknya melihat telah banyak kemajuan yang cukup siginifikan. Meski sudah ada banyak kemajuan, baik dari segi fasilitas maupun SDM, menurut dia, masih banyak yang perlu ditingkatkan, terutama dalam hal pengelolaan manajerial dan pemasaran produk-produk unggulan desa. "Kan kita MoU-nya tiga tahun. Nanti kita akan MoU lagi yang, seperti apa ke depannya," katanya.

Sementara itu Ketua PKK Desa Gunungejo Mila menjelaskan bahwa kegiatan pelatihan kerajinan tangan ini sangat dinantikan oleh ibu-ibu setempat. "Sebelumnya, mereka tidak memiliki pengalaman dalam membuat kerajinan seperti ini. Kebanyakan ibu-ibu di sini sudah terbiasa dengan kerajinan bambu. Jadi, ini adalah hal baru yang kami pelajari," ujar Mila.
Ia juga berharap, pelatihan-pelatihan semacam ini dapat meningkatkan perekonomian keluarga di desa mereka, terutama bagi ibu-ibu yang tidak memiliki pekerjaan tetap. "Dengan adanya keterampilan ini, diharapkan mereka bisa memanfaatkan waktu di rumah untuk menghasilkan produk yang bernilai dan meningkatkan pendapatan keluarga," tambahnya.
Kegiatan semacam ini juga diharapkan dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain di Kabupaten Malang. Dengan semakin banyaknya desa wisata yang berkembang, peningkatan kualitas SDM dan pemberdayaan masyarakat menjadi kunci utama agar potensi lokal dapat dikelola dengan baik dan memberikan manfaat ekonomi yang lebih besar.
Baca Juga : Siswa MAN 2 Kota Malang Bertabur Prestasi, Masyarakat Ekonomi Syariah Malang Raya Beri Apresiasi
Selain itu, potensi lain yang belum banyak digali di Desa Gunungrejo adalah potensi budaya lokal yang dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan. Dengan keberagaman potensi yang ada, Mila berharap bisa terus menggali potensi desa dan memperkenalkan budaya lokal yang unik.
"Kami berharap kolaborasi antara kampus dan masyarakat diharapkan terus berjalan dengan baik untuk mewujudkan kemajuan bersama," pungkasnya.