free web hit counter
Scroll untuk baca artikel
Pendidikan

LP Ma'arif Kota Malang Berinovasi Hadirkan Konsep Mal Pendidikan

Penulis : Anggara Sudiongko - Editor : Yunan Helmy

13
×

Rencana Rilis PlayStation 6 Berpotensi Terungkap, Berkat Microsoft

Share this article
Stik Playstation
Prof Dr H Nur Ali MPd, ketua LP Ma’arif NU Kota Malang, hadir dalam MKKSM di MA Al Hayatul Islamiyah Kedungkandang, Sabtu, (10/5/2025) (Ist).

JATIMTIMES – Di tengah dinamika dunia pendidikan yang terus bergerak cepat, LP Ma’arif Nahdlatul Ulama (NU) Kota Malang meluncurkan terobosan visioner “mal pendidikan”. Konsep ini tidak sekadar menjadi jargon, melainkan upaya nyata untuk menjawab kebutuhan masyarakat akan pendidikan holistik akademik, karakter religius-nasionalis, dan keterampilan hidup yang selama ini kerap terfragmentasi. 

Gagasan ini diungkapkan langsung oleh Prof Dr H Nur Ali MPd, ketua LP Ma’arif NU Kota Malang, dalam Musyawarah Kerja Kepala Sekolah Madrasah (MKKSM) di MA Al Hayatul Islamiyah Kedungkandang, Sabtu (10/5/2025).

Baca Juga : 7 Spot Instagramable di Malang untuk Liburan Long Weekend, Dijamin Estetik

Prof Nur Ali memaparkan, inisiatif “mal pendidikan” lahir sebagai respons terhadap kebijakan pemerintah, seperti rencana Sekolah Rakyat dan tuntutan masyarakat akan pendidikan yang tidak hanya terjangkau, tetapi juga menyentuh aspek spiritual dan keterampilan praktis. “Sekolah Rakyat atau sekolah gratis itu penting, tapi tidak cukup hanya menyediakan akses akademik. Masyarakat butuh pendidikan yang membentuk karakter religius, nasionalis, dan humanis sekaligus,” tegasnya.  

Ia menambahkan, konsep ini juga menjadi solusi atas kesenjangan sistem pendidikan global. Dijelaskan, negara maju kerap fokus pada pendidikan humanis berbasis teknologi, tapi sering abai terhadap nilai religius. Sebaliknya, sistem pendidikan berbasis agama di beberapa negara kurang adaptif terhadap kebutuhan sosial. "Nah, kami ingin LP Ma’arif menjadi jembatan antara keduanya,” jelasnya.  

Lebih lanjut, bahwa mal pendidikan LP Ma’arif dibangun di atas dua pilar utama yang saling melengkapi, yakni transformasi Ilahiyah yang menjadi penguatan pendidikan agama melalui program tahfiz Al-Quran, kajian Kitab Kuning, dan internalisasi nilai-nilai keislaman yang moderat.   Kemudian, transformasi insaniyah, terkait pengembangan ilmu umum, keterampilan teknis, serta ekstrakurikuler berbasis minat siswa.

“Ini ibarat mal. Masyarakat bisa memilih ‘menu’ pendidikan sesuai kebutuhan anak mereka. Ada yang ingin fokus pada hafalan Al-Quran, ada yang minat di bidang sains, atau bahkan olahraga. Semua tersedia di sini,” ujar Nur Ali dengan analogi yang gamblang.  

Untuk mewujudkan konsep ini, LP Ma’arif NU Kota Malang menggandeng sejumlah perguruan tinggi ternama di Malang, seperti UIN Malang, Universitas Brawijaya (UB), Universitas Negeri Malang (UM), Polinema, dan Universitas Islam Malang (Unisma). 

Kolaborasi ini tidak hanya menyediakan tenaga pengajar profesional, tetapi juga membuka akses bagi siswa untuk terlibat dalam riset, magang industri, dan program pengabdian masyarakat. 
Selain itu, LP Ma’arif  menyiapkan layanan bimbingan konseling religius yang mendukung kesehatan mental siswa.   

Baca Juga : Pendidikan di Barak Militer untuk Anak Bermasalah, Sosiolog Beri Kritikan

“Kami memiliki jaringan dosen, peneliti, dan praktisi di berbagai bidang. Misalnya, dosen UIN Malang akan terlibat dalam penguatan kurikulum agama. Sementara tim dari UB dan Polinema membantu pengembangan kelas keterampilan digital,” papar Nur Ali. 

Meski sejumlah program sudah berjalan, Prof Nur Ali mengatakan akan lebih mengefektifkan mal pendidikan ini pada semester ini. Dengan konsep “mal pendidikan”, LP Ma’arif NU Kota Malang tidak hanya ingin mencetak siswa berprestasi akademik, tetapi juga generasi yang berkarakter religius, nasionalis, dan siap bersaing di era global.

 “Kami percaya, pendidikan harus menyentuh semua dimensi kehidupan. Inilah yang membuat Ma’arif layak disebut sebagai ‘mall’ tempat masyarakat mencari solusi pendidikan terbaik,” pungkasnya.