JATIMTIMES - Universitas Sunan Gresik (USG) resmi dilaunching bertepatan pada momen peringatan Hari Kebangkitan Nasional. Kampus baru ini terletak di Gresik Utara, hadir untuk mencetak Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul.
Peresmian berlangsung di Kampus A USG, Komplek Pondok Pesantren Modern (PPM) Sunanul Muhtadin, Desa Kertosono, Kecamatan Sidayu, Kabupaten Gresik, kemarin. Dihadiri Wakil Ketua MPR RI, Rusdi Kirana, serta Wakil Menteri Perindustrian Faisol Reza.
Baca Juga : Training Talent DNA ESQ Dimulai, Guru BK Berkualitas Dituntut Mampu Tingkatkan Prestasi Siswa di Jatim
Jazilul Fawaid menyampaikan, pendirian USG dalam rangka untuk membangun universitas kelas dunia dari Gresik. USG hadir untuk menjawab kebutuhan industri dan masyarakat, utamanya di wilayah Gresik dan sekitarnya.
Menurutnya, USG sengaja dibangun tidak berlokasi di pusat kota. Namun, di wilayah Pantura karena menjadi jalur Sunan Gresik dan Sunan Drajad, dan berdekatan dengan kawasan industri seperti Java Integrated and Industrial Port Estate (JIIPE).
"Tempatnya tidak terlalu jauh dari kota, tapi sangat dekat dengan denyut industri," ujar Jazilul Fawaid, Ketua Fraksi PKB DPR RI sekaligus penggagas kampus USG.
Bahkan, Jazil menyebut bahwa telah menyiapkan lahan seluas 50 hektar sebagai Technopark. Langkah ini untuk memperkuat konektivitas antara pendidikan dengan dunia industri. Nantinya, akan dibangun sebuah kawasan yang fokus untuk pengembangan teknologi industri, perikanan, dan pertanian.
Berdirinya USG tidak lepas dari dukungan semua pihak. Para ahli dari berbagai bidang juga turut berkontribusi keilmuan dan inovasi yang dibutuhkan masyarakat. Termasuk dukungan dari DPR RI, Pemerintah Daerah, DPRD dari berbagai kabupaten/kota seperti Gresik, Lamongan, Sidoarjo hingga Mojokerto.
"Ini membuktikan bahwa USG memang dinanti dan diharapkan oleh masyarakat. Selain itu, USG juga mempunyai visi menjadikan kawasan Kertosono, Lasem dan Golokan hingga Sidayu sebagai zona pendidikan nasional," paparnya.
"Kami ingin menjadikan ini sebagai kawasan kebangkitan, dari pinggiran, dari pesantren, dari Gresik, menyongsong generasi emas 2045," imbuhnya.
Sekadar diketahui, dalam proses pendirian Universitas tersebut, sudah melakukan penjaringan lebih dari 2.600 calon dosen dari seluruh Indonesia. Tahap seleksi awal, terpilih sekitar 90 orang yang linier dengan program studi yang telah disiapkan.
Baca Juga : Tidak Ada Itikad Baik, Transportasi Online Indrive Dilarang Beroperasi di Jatim
"Yang belum ada tenaga pengajar di bidang sistem informasi, rekayasa AI. Kami mengajak seluruh putra-putri daerah yang memiliki ijazah S1 atau S2 untuk bergabung," pungkasnya.
Dijelaskan, mulanya USG tidak dirancang dengan Fakultas Agama, karena sudah banyak lembaga pendidikan keagamaan di Gresik. Karena dorongan kuat dari Rektor USG, Prof. Maskuri, sehingga Fakultas Agama tetap dibuka sebagai penguat identitas Gresik sebagai Kota Santri.
"USG juga telah menyiapkan program unggulan seperti kebidanan, administrasi rumah sakit, biologi terapan, dan psikologi. Untuk persiapan menuju pendirian fakultas kedokteran," ujarnya.
Namun, ada yang lebih menarik lagi, USG juga akan membuka program vokasi perawatan dan pemeliharaan pesawat terbang bekerja sama dengan Poltek Kirana. Program ini sejak awal telah menjalin ikatan dinas langsung dengan Lion Air, yang dimiliki oleh Rusdi Kirana.
"Lion Air punya bengkel pesawat terbesar di dunia di Batam. Kalau kita tidak siapkan lembaga pencetak sumber daya, dunia industri kita tak akan bisa berkembang. Tapi kalau SDM kita mumpuni, punya keahlian, maka Gresik akan punya tempat di masa depan," pungkasnya.
Sekadar informasi, USG dijadwalkan mulai menerima mahasiswa pada bulan Juli mendatang. Segala kesiapan teknis dan akademik sedang disempurnakan. Dua lokasi kampus siap dioperasikan. Kampus A di Kertosono, Sidayu dan Kampus B di Jl. Kiai H. Syafi’i, Dahanrejo, kecamatan Kebomas, Gresik.