free web hit counter
Scroll untuk baca artikel
Peristiwa

Rasa Takut dan Gelisah Bayangi Korban Dugaan Pelecehan Seksual Oknum Dokter

Penulis : Irsya Richa - Editor : Dede Nana

13
×

Rencana Rilis PlayStation 6 Berpotensi Terungkap, Berkat Microsoft

Share this article
Stik Playstation
Korban saat melakukan pelaporan di Polresta Malang Kota. (Foto: Irsya Richa/JatimTIMES)

JATIMTIMES - Tak ingin ada korban lagi, alasan ini yang akhirnya membuat QAR (31) warga Bandung, Jawa Barat memberanikan diri untuk menceritakan kisah kelamnya yang mengalami dugaan tindakan asusila dilakukan oknum dokter di Persada Hospital pada September 2022 silam. Rasa trauma hingga saat ini masih dialami korban.

“Pasti ada trauma. Yang dirasakan selama 2 tahun lebih ini jadi trauma itu ada. Terkadang kalau lagi melamun gitu ya itu masih ke rewind," ungkap kuasa hukum korban, Satria Marwan, Jumat (18/4/2025).

Baca Juga : Mengenal Keluarga Hadi Manansang dan Tiga Anaknya, Pendiri Taman Safari Indonesia

Ya dalam kurun waktu 2 tahun terakhir di ruang rawat inat VIP masih membayang-bayangi QAR. Meski tidak terus menerus, tapi sering terlintas sampai 2 tahun berselang. Terlebih pasca QAR membagikan kisah kelamnya itu, selain butuh keberanian diri yang kuat, rasa ketakutan serta kegelisahan kini tengah membayanginya. 

“Ya ada kegelisahan apakah yang dia lakukan selama ini sudah benar, terus apakah ini adalah langkah yang tepat,” tambah Satria.

Meski dalam kondisi demikian, tim kuasa hukumnya menyakinkan kepada korban langkah yang dilakukan sudah tepat. Hal ini untuk mencegah terjadinya hal serupa kepada korban lainnya.

Sementara itu, pasca viral dan ramai pemberitaan tersebut, hingga saat ini meski pihak rumah sakit sudah melakukan konferensi pers kepada awak media, yang diharapkan korban dan tim kuasa hukum adanya permohonan maaf dari oknum dokter dan rumah sakit.

Hingga saat ini meski pihak rumah sakit berencana menghubungi QAR, namun belum ada itikad baik tersebut hingga sore hari. Karena itu pihaknya memilih melaporkan oknum dokter.

Baca Juga : Dilema HaKI di Era AI, Pakar : Butuh Segera Payung Hukum yang Adaptif

“Saya pikir minta maaf setelah apa yang terjadi bagaimanapun korban ini adalah pasien dari rumah sakit (Persada Hospital) adalah pengguna jasa dari rumah sakit Persada,” terang Satria saat di Polresta Malang Kota.

Bahkan Satria mengaku kliennya itu sudah menghabiskan biaya perawatan di sana tidak murah. Saat kejadian korban menginap tiga hari dua malam menghabiskan Rp 30 juta. “Dan memesan fasilitas yang VIP waktu itu. Jadi Ini saya bayangkan ini kalau yang nggak punya duit, yang punya duit saja VIP dibeginikan,” sesal Satria.

Karena tidak ada itikad baik untuk meminta maaf, hal ini pun membuat pihaknya resmi melaporkan kasus ini kepada Polresta Malang Kota, Jumat (18/4/2025).