JATIMTIMES - Wacana penggunaan Stadion Gelora Brantas Kota Batu untuk gelaran Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim 2025 belum didukung dengan lapangan yang memadai. Bahkan kemungkinan tak bisa untuk venue atau arena sepak bola karena tak sesuai standar.
Kondisi lapangan khususnya rumput yang tak siap menuai kritikan beberapa pihak. Salah satunya Direktur Teknik Asprov PSSI Jatim Joko Susilo. Ia menyayangkan jika saja cabang olahraga (Cabor) sepak bola Porprov Jatim tetap dipaksakan menggunakan stadion Gelora Brantas Kota Batu.
Baca Juga : Ikonik, Baru 3 Bulan Nastar Apel Buatan Obby Sudah Melancong ke Luar Negeri
Joko menilai, lapangan stadion juga menjadi perdebatan mengenai kondisi yang tidak sesuai dengan Standard Operating Procedure (SOP) Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI).
"Kalau rumput di sana tidak memenuhi standar. Jika dilihat saja sudah bisa dinilai, karena rumputnya juga tidak rata," terang Joko saat dikonfirmasi, belum lama ini.
Diketahui sebelumnya, Pemkot Batu malah tetap mengusulkan penggunaan venue tersebut. Itu lantaran terpakainya venue tersebut dalam ajang Liga 4 di Kota Batu. Namun, KONI Kota Batu menyebut jika secara fisik kondisi lapangan masih belum representatif. Sehingga, perlu perbaikan untuk dapat ditetapkan sebagai venue Porprov tahun ini.
Joko mengungkapkan jika rumput dan permukaan yang tak sesuai standar bakal membuat proses permainan tak bisa berjalan lancar. Tekstur rumput yang tidak rata membuat pergerakan bola juga terhambat. Akibatnya, pemain kesulitan mengendalikan laju bola saat pertandingan.
"Apalagi jika atlet terjatuh juga dalam kondisi membahayakan," sebutnya.
Kendati sempat digunakan untuk pertandingan Liga 4, Joko menyebut ada keluhan beberapa pihak karena kondisi lapangan Stadion Gelora Brantas. Dampak ketidaklayakan itu tidak hanya merugikan latihan para atlet Kota Batu saja. Namun, para atlet yang nantinya berlaga di sana akan mengeluh karena kondisinya tidak nyaman. Proses permainan juga tidak akan berjalan maksimal.
"Oleh karenanya, seharusnya Pemkot Batu juga tidak tutup mata harus diperbaiki jika benar-benar ingin dipakai," tegasnya.
Baca Juga : Pernah Rugi Hingga Ratusan Juta Utomo Konsisten Kembangkan Apel
Joko menyebut, Kota Batu cukup dikenal sebagai sport center, sehingga sangat disayangkan jika menerima kesan kurang positif. Baginya, perbaikan lapangan menjadi solusi paling tepat untuk memenuhi standar venue Porprov. Meski menelan anggaran besar, namun kondisi itu juga memberi dampak berkepanjangan. Misalnya untuk gelaran liga sepak bola lainnya.
"Kemungkinan terburuknya dipindah ke venue yang lebih layak, misalnya Stadion Kanjuruhan," pungkasnya.