free web hit counter
Scroll untuk baca artikel
Serba Serbi

Tradisi Unik Lebaran di Berbagai Negara, Ada Yang Dirayakan sampai 3 Hari

Penulis : Mutmainah J - Editor : Yunan Helmy

13
×

Rencana Rilis PlayStation 6 Berpotensi Terungkap, Berkat Microsoft

Share this article
Stik Playstation
Ilustrasi Lebaran Idul Fitri. (Foto: Freepik)

JATIMTIMES - Ketika telah menyelesaikan bulan suci Ramadan,  umat Muslim akan merayakan Idul Fitri atau Lebaran. 

Lebaran menjadi waktu untuk berkumpul bersama keluarga, bersilaturahmi, dan saling memaafkan.

Baca Juga : Bolehkah Puasa di Hari Kedua Idul Fitri? Ini Waktu Terbaik Pelaksanaan Puasa Syawal

Tak lupa pada momen tersebut juga diisi dengan menyantap aneka hidangan khas Lebaran seperti opor ayam, ketupat, dan aneka kue kering yang menghiasi setiap rumah.

Rupanya, perayaan Lebaran tak hanya disambut di Indonesia saja, tetapi juga bagi umat Muslim di berbagai belahan dunia. Ada beberapa tradisi Lebaran unik dan menarik, yang bisa membuat suasana Lebaran makin meriah.

Daftar Tradisi Lebaran di Berbagai Negara

Di seluruh dunia, Hari Lebaran dirayakan dengan berbagai tradisi dan kebiasaan yang unik. Dilansir dari gulfnews.com, berikut ini beberapa contoh perayaan Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran di berbagai dunia:

Indonesia

Indonesia adalah salah satu negara dengan jumlah penduduk Muslim terbesar di dunia, sehingga perayaan Hari Raya nya pun selalu meriah dan penuh dengan keceriaan. 

Di Indonesia, perayaan  Lebaran dikenal dengan sebutan "Idul Fitri" dan biasanya dirayakan selama dua hari. 

Pada hari pertama, umat Muslim berkumpul di masjid untuk salat Idul Fitri dan saling memaafkan. Setelahnya, mereka pun akan berziarah ke makam keluarga.

Di hari kedua, biasanya perayaan hari raya dilanjutkan dengan melakukan tali silaturahmi dan berkunjung ke keluarga dan teman untuk saling bermaafan serta berbagi hidangan lezat khas Lebaran seperti ketupat, rendang, dan opor ayam.

Malaysia

Negara tetangga Malaysia pun merayakan Hari Lebaran yang sangat meriah bahkan dirayakan hingga tiga hari lamanya. 

Adapun tradisi 'balik kampung' di mana orang-orang dari kota biasanya pulang ke desa halaman mereka untuk berkumpul dengan keluarga dan sahabat lama.

 Selain itu, terdapat tradisi unik bernama 'denda Lebaran', yakni anak-anak mengunjungi rumah-rumah tetangga dan meminta uang atau makanan ringan sebagai tanda ucapan selamat Idul Fitri.

Singapura

Di Singapura, perayaan Hari Lebaran juga sangat meriah dan dirayakan selama dua hari. Salah satu tradisi unik momen Hari Raya Idul Fitri di Singapura adalah 'lemang', yakni membuat ketupat yang dimasak di dalam buluh bambu dan dimakan bersama-sama dengan rendang atau gulai kambing.

Turki

Di Turki, perayaan Hari Lebaran dikenal dengan sebutan "Ramazan Bayramı" dan dirayakan selama tiga hari. 

'Bayramlaşma' menjadi tradisi Lebaran yang ada di Turki. Dalam momen ini, orang-orang berkunjung ke rumah keluarga dan teman untuk saling memaafkan dan berbagi makanan lezat seperti baklava dan kebab.

Arab Saudi

Perayaan Idul Fitri di Arab Saudi dirayakan selama 3 hari, termasuk dengan acara-acara keagamaan, seni, dan budaya. 

Acara-acara keagamaan meliputi salat Idul Fitri dan ceramah agama. 

Sementara untuk acara-acara seni dan budaya meliputi pagelaran teater, pembacaan puisi, konser musik, dan pertunjukan tari. 

Tradisi unik di Arab Saudi adalah "tasyrik", yakni orang-orang berkumpul di pantai atau tempat wisata lainnya untuk merayakan Hari Lebaran. Selama tasyrik, mereka biasanya mengonsumsi makanan lezat seperti daging kambing panggang dan kue-kue manis.

Baca Juga : Tips Mix & Match Outfit Lama untuk Lebaran Hari Kedua

Tradisi lain adalah saling mengunjungi sanak saudara, keluarga, sahabat, dan kolega untuk bermaaf-maafan. 

Mesir

Libur Hari raya Idul Fitri di Mesir akan berlangsung selama tiga hari. Tradisi yang dimilikinya adalah orang tua akan memberi tahu yang lebih muda untuk berbuat baik, wanita akan mendapat hadiah khusus dari orang yang mereka cintai serta anak-anak akan menghibur diri dengan mendengarkan dongeng terkenal di jalanan atau berkumpul di sekitar dalang jalanan.

Afghanistan

Di Afghanistan, secara tradisional Idul Fitri akan dirayakan selama tiga hari dan sudah dipersiapkan sepuluh hari sebelumnya. Mereka akan mengunjungi pasar lokal untuk membeli pakaian, permen dan makanan ringan. Setelahnya, mereka akan menyajikan jalebis, shor nakhod (dibuat dengan kacang polong) dan kue wa kolcha yang mirip dengan pound cake.

Bangladesh

Di Bangladesh, mereka akan salat berjamaah sebelum matahari terbenam untuk merayakan Idul Fitri. Umat Muslim akan bergembira dengan pakaian baru mereka, menikmati jalan-jalan, dan menghabiskan waktu bersama keluarga.

India

India merupakan negara dengan mayoritas penganut Hindu namun negara ini juga memiliki populasi Muslim. Uniknya, terdapat lebih banyak Muslim di India daripada total populasi di Pakistan.

Oleh karena itu, Idul Fitri merupakan salah satu peristiwa besar yang dirayakan di India. Pada Hari Raya Idul Fitri, masjid-masjid akan dihias untuk salat Idul Fitri. Semua orang, terutama wanita akan mengenakan baju baru. Permen tradisional dijual di jalanan sedangkan restoran modern menawarkan makanan untuk orang yang memiliki kelas sosial tinggi.

Pakistan

Perayaan Idul Fitri di Pakistan dimulai dari Chand Raat (malam hari Ramadan terakhir) dengan para gadis yang membeli gelang dan menghias tangan mereka dengan henna yang dikenal dengan tradisi Mehndi. Mereka akan berbelanja pada menit terakhir dan pergi tidur untuk menyambut Idul Fitri.

Palestina

Tradisi yang dimiliki oleh Palestina ketika Idul Fitri datang adalah dengan menghias rumah mereka serta memasak mansaf yang merupakan hidangan tradisional Yordania dan Palestina.

Hidangan tersebut terbuat dari kaki domba atau potongan besar domba dengan roti markouk regional di atasnya dan diberi nasi kuning dengan keju kering dan yogurt yang kental.

China

Diketahui bahwa 10 dari 56 kelompok etnis di China adalah Muslim yang merayakan Idul Fitri. Mereka akan membagikan domba, kambing, dan sapi kepada orang miskin pada Hari Raya Idul Fitri.

Di Provinsi Yunnan, makam Sayyid Ajjal akan dikunjungi setelah salat berjamaah untuk menghormati ratusan bahkan ribuan Muslim yang terbunuh selama Dinasti Qing dan Revolusi Kebudayaan.