Kota Kediri kembali didatangi fashion designer kaliber nasional. Adalah Geraldus Sugeng, desainer muda berbakat asal Surabaya, yang kali ini berkunjung atas undangan dari Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kota Kediri.
Ia diundang untuk menjadi narasumber dalam workshop Fashion Sketching atau sketsa busana, Kamis (17/12/2020).
Baca Juga : Ketua TP PKK Kota Kediri Bagikan 4.000 Masker untuk Ponpes Putri HMQ Lirboyo
Saat membuka acara, Kepala Disperdagin Tanto Wijohari melalui Plt Sekretaris Tintawati, menjelaskan, bahwa workshop semacam ini penting untuk meningkatkan kompetensi teknis pelaku usaha di bidang fashion.
"Banyak pelaku usaha lokal yang belum berkesempatan mengenyam pendidikan mode. Makanya kami undang desainer dari luar kota sebagai upaya knowledge transfer," jelas Tintawati.
Tintawati menambahkan, ilustrasi fashion dipandang semakin krusial agar pelaku UMKM fashion dapat mengkomunikasikan ide secara visual dengan lebih baik. Pada workshop ini, Disperdagin Kota Kediri mengundang 25 pelaku usaha fashion seperti tailor, rumah jahit, sepatu, produk tas dan aksesoris fashion.
Sementara itu, Geraldus Sugeng mengatakan, bahwa ini adalah kunjungan pertamanya di Kediri.
"Saya senang sekali dapat membagikan pengetahuan kepada pelaku usaha fashion di Kediri. Selama ini, saya juga aktif membina para perajin di daerah lain seperti Jember dan Probolinggo," jelas desainer yang telah mementaskan karyanya digelaran fashion show internasional.
Lebih lanjut, Sugeng menilai topik workshop ini sangat relevan karena fashion sketch adalah dasar dalam mendesain untuk semua bidang art dan kreatif.
Baca Juga : Serius Perangi Narkoba, Pemkot Kediri Nobatkan Kelurahan Ngronggo sebagai Kelurahan Bersinar
Terpisah, seorang peserta bernama Ivan Brexele terlihat antusias mengikuti kegiatan.
"Workshop seperti ini terbilang langka di Kediri. Sangat bermanfaat bagi kami pelaku UMKM fashion," terang pemilik rumah jahit Varish Gown ini.
Workshop tersebut diselenggarakan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Selain menerapkan 3M, masing-masing peserta dibekali peralatan gambar sendiri agar tidak saling meminjam.
