free web hit counter
Scroll untuk baca artikel
Serba Serbi

Fenomena Solstis Dijadwalkan Terjadi Juni 2025, Apa Itu?

Penulis : Mutmainah J - Editor : Yunan Helmy

13
×

Rencana Rilis PlayStation 6 Berpotensi Terungkap, Berkat Microsoft

Share this article
Stik Playstation
Ilustrasi fenomena Solstis. (Foto: iStock)

JATIMTIMES - Fenomena Solstis atau Titik Balik Matahari dijadwalkan terjadi pada bulan Juni 2025. Fenomena ini merupakan peristiwa astronomi tahunan yang berlangsung dua kali dalam setahun, yaitu pada bulan Juni dan Desember.

Solstis salah satu fenomena astronomi yang terjadi pada bulan Juni, bersama dengan konjungsi bulan dan Venus, okultasi bulan-Antares, hingga hujan meteor Bootid.

Baca Juga : Dari Malang untuk Rembang: Agen Perubahan MAN 2 Gelar Diseminasi Inovasi Pendidikan

Dalam istilah astronomi, fenomena ini terjadi ketika posisi matahari berada pada salah satu titik ekstrem di sepanjang ekliptika, yakni pada kemiringan sekitar ±23,5º. Ekliptika sendiri merupakan garis edar semu yang tampak dilalui matahari dalam satu tahun jika diamati dari Bumi.

Pengertian Fenomena Solstis

Mengutip dari Royal Museums Greenwich, Solstis atau Titik Balik Matahari di bulan Juni disebut juga sebagai Solstis Musim Panas (Summer Solstice). Fenomena ini menandai pertengahan musim panas di Belahan Bumi Utara dan merupakan hari dengan durasi siang terpanjang serta malam terpendek dalam setahun. Pada hari tersebut, Matahari berada pada titik tertingginya di langit.

Sebaliknya, di Belahan Bumi Selatan, akan mengalami Solstis Musim Dingin (Winter Solstice), yaitu hari dengan siang terpendek dan malam terpanjang. Namun, sekitar enam bulan kemudian, fenomena Titik Balik Matahari ini akan terjadi secara bergantian, di mana Belahan Bumi Utara mengalami Solstis Musim Dingin dan Belahan Bumi Selatan mengalami Solstis Musim Panas.

Jadwal Terjadinya Solstis 2025

Fenomena Solstis terjadi dua kali dalam setahun, yakni di pertengahan bulan dan diakhir bulan disekitar tanggal 20 hingga 22. 

Fenomena Solstis Juni

Fenomena solstis Juni adalah fenomena ketika matahari terletak paling utara pada saat tengah hari. Pada saat solstis Juni terjadi berarti panjang siang hari lebih lama dibanding panjang malam hari di belahan bumi bagian utara, begitu pula sebaliknya.

Pada fenomena solstis Juni, jika menggunakan waktu matahari sejati, maka matahari akan terbit lebih cepat di bumi belahan utara. Sebaliknya, matahari akan terbit lebih lambat di belahan bumi bagian selatan.

Fenomena Solstis Desember

Fenomena solstis Desember adalah fenomena ketika matahari terletak paling selatan pada saat tengah hari. Pada saat solstis Desember terjadi berarti panjang siang hari lebih lama dibanding panjang malam hari di belahan bumi bagian selatan, begitu pula sebaliknya.

Pada fenomena solstis Desember, jika menggunakan waktu matahari sejati, maka matahari akan terbit lebih cepat di bumi belahan selatan. Sebaliknya, matahari akan terbit lebih lambat di belahan bumi bagian utara.

Baca Juga : Melihat Berbagai Prosesi Pernikahan Al Ghazali-Alyssa Daguise, Disiarkan di SCTV

Tahun 2025 ini, fenomena Solstis Musim Panas akan berlangsung pada Sabtu, 21 Juni 2025 pukul 09.42 WIB.

Meskipun 21 Juni kerap dianggap sebagai tanggal tetap Solstis atau Titik Balik Matahari di bulan Juni, fenomena ini sebenarnya dapat terjadi pada tanggal 20, 21, atau 22, tergantung zona waktu masing-masing wilayah. Mengutip dari situs Time and Date, Solstis yang jatuh pada tanggal 22 Juni tergolong langka. Terakhir terjadi pada tahun 1975 dan diperkirakan baru akan terulang pada tahun 2203 mendatang.

Penyebab Fenomena Solstis

Masih melansir keterangan BRIN, penyebab solstis terjadi adalah disebabkan oleh kondisi bumi yang berotasi secara miring terhadap ekliptika sekaligus mengorbit matahari. Sehingga ujung sumbu rotasi bumi selalu menghadap ke arah yang sama yakni polaris atau bintang kutub.

Dampak Fenomena Solstis

Dampak yang ditimbulkan dari adanya fenomena solstis di kehidupan sehari-hari adalah adanya pergantian musim. Hal ini terjadi terutama bagi negara-negara subtropis dan berlintang tinggi.

Dampak fenomena solstis Juni adalah terjadi siang yang lebih panjang dibanding malam hari di belahan bumi bagian utara. Dan terjadi titik balik musim panas di belahan bumi utara begitu pula sebaliknya di belahan bumi bagian selatan.