JATIMTIMES - Angin segar mulai dirasakan sejumlah hotel jelang perhelatan Pekan Olahraga Provinsi Jawa Timur 2025, khususnya di kawasan di Kota Malang.
Dari 25 hotel yang diajukan pada perhelatan pesta olahraga bergengsi di Jawa Timur itu, sudah tujuh hotel yang sudah dipesan kontingen porprov. Tujuh hotel ini merupakan hotel dengan kategori bintang tiga.
Baca Juga : DPRD Dorong Direksi Baru Bank Jatim Pulihkan Kepercayaan Publik
”Sudah ada tujuh hotel yang terpesan. Momen ini kami harap membangkitkan okupansi setelah beberapa waktu lalu menurun,” ungkap Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Malang Agoes Basoeki.
Terlebih dalam perhelatan Porprov IX ini, terdapat harga spesial yang diberikan hotel kepada peserta. Diskon yang diberikan kepada kontingen porprov rata-rata mencapai 40 persen. Misalnya dari harga Rp 500 ribu, bisa turun menjadi Rp 250 ribu per malam.
Hal ini merupakan komitmen dunia perhotelan Kota Malang dalam menyukseskan dan mempermudah akomodasi para peserta Porprov Jatim ini.
PHRI juga tak segan memberikan informasi secara mendetail terkait kamar hotel yang masih tersedia kepada para kontingen. Hal ini demi memudahkan para peserta.
Menurut Agoes, prediksi tingkat keterisian hotel saat ajang porprov nanti dapat tembus hingga 80 persen.
Selain itu, untuk menggaungkan atau meramaikan ajang ini, PHRI mengimbau kepada hotel khususnya yang tergabung dalam PHRI Kota Malang untuk memasang umbul-umbul atau banner Porprov IX.
Baca Juga : Jalur Pacet-Cangar Buka 24 Jam, BPBD Jatim: Kondisi Jalan Layak dan Aman Dilalui
“Kami sudah menyampaikan kepada para manajemen hotel untuk sosialisasi dan dimuat dalam media sosial. Hotel yang menjadi tempat menginap atlet juga kami minta untuk memasang banner,” kata Agoes.
Terpisah Kepala Disporapar Kota Malang Baihaqi mengaku nantinya akan ada banyak sektor industri dan pariwisata yang terdampak pada gelaran Porprov Jatim 2025 ini. Tak hanya hotel dan tempat wisata, tapi juga sektor UMKM.
“Hotel itu diyakini bisa sangat terdongkrak. Ini akan memberikan dampak ke sektor lain, seperti UMKM hingga wisata di Kota Malang,” ucap Baihaqi.