free web hit counter
Scroll untuk baca artikel
Pemerintahan

Program Bersih Indonesia, DLH Kabupaten Malang Maksimalkan Bantuan dari AEPW

Penulis : Tubagus Achmad - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

13
×

Rencana Rilis PlayStation 6 Berpotensi Terungkap, Berkat Microsoft

Share this article
Stik Playstation
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Malang Ahmad Dzulfikar Nurrahman saat memberikan sambutan pada serangkaian acara peresmian Program Bersih Indonesia di Peringgitan Pendapa Agung Kabupaten Malang, Selasa (10/6/2025). (Foto: Tubagus Achmad/ JatimTIMES)

JATIMTIMES - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Malang akan memaksimalkan bantuan alat maupun kendaraan pemilah sampah organik dan anorganik dari Alliance to End Plastic Waste (AEPW) untuk merealisasikan pilot project Program Bersih Indonesia di 12 Desa di tiga kecamatan di Kabupaten Malang. 

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala DLH Kabupaten Malang Ahmad Dzulfikar Nurrahman menyampaikan, bahwa pada peluncuran Program Bersih Indonesia untuk layanan persampahan batch kedua ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang mendapatkan berbagai bantuan dari AEPW untuk menyukseskan Program Bersih Indonesia di 12 desa di tiga kecamatan untuk pilot project. 

Baca Juga : Konsep Pembelajaran Sepanjang Hayat Mengemuka di Unisma

"Program Bersih Indonesia telah memberikan bantuan berupa dua unit mobil pick up, 24 unit kendaraan roda tiga, 16 ribu tempat sampah rumah tangga, 200 unit tempat sampah non rumah tangga, serta beberapa paket alat pelindung diri dan sejenisnya," ungkap pejabat yang akrab disapa Avi. 

Pihaknya menyebut, untuk berbagai bantuan yang telah diterima Pemkab Malang tersebut bernilai sekitar Rp 2,2 milliar dari total bantuan pendanaan dari AEPW melalui Program Bersih Indonesia kepada Pemkab Malang sekitar Rp 4,5 milliar. 

"Ke depan juga akan ada bantuan dari AEPW melalui Program Bersih Indonesia yakni satu unit armroll truck untuk pengangkutan sampah, dua unit container dan satu unit loader. Itu semua untuk membantu kegiatan di TPA (Tempat Pemrosesan Akhir) Paras Poncokusumo," jelas Avi. 

Bupati Malang HM. Sanusi.

Berbagai bantuan alat dan kendaraan pemilah sampah tersebut akan digunakan untuk di TPA Paras Poncokusumo sebagai pilot project Program Bersih Indonesia dari AEPW. Di mana hingga saat ini, AEPW melalui Program Bersih Indonesia bersama DLH Kabupaten Malang telah melakukan sosialisasi kepada 12 desa di Kecamatan Poncokusumo, Tumpang dan Jabung yang dilanjutkan dengan layanan pengangkutan sampah. 

"Kami dari DLH Kabupaten Malang dan Bersih Indonesia sudah melakukan sosialisasi untuk pilot ini kepada 12 desa dengan target sasaran layanan ini bisa menyentuh 16 ribu KK. Harapannya ini bisa menjadi percontohan baik di desa-desa lain karena total ada 390 desa/kelurahan di Kabupaten Malang, bahkan percontohan di Indonesia," jelas Avi. 

Untuk layanan pengangkutan sampah sendiri akan terbagi dalam tiga kloter. Di mana setiap kloter terdiri dari empat desa. Untuk kloter pertama berlangsung pada 17 Maret 2025 di Desa Duwet Krajan, Desa Kenongo, Desa Tulusbesar dan Desa Wringinanom. 

Kemudian untuk kloter kedua berlangsung pada 11 Juni 2025 di Desa Jeru, Desa Jambesari, Desa Benjor dan Desa Kambingan. Sedangkan untuk kloter ketiga atau empat desa sisanya masih akan dibahas kembali terkait penentuan jadwal sosialisasi dan dimulainya layanan pengangkutan sampah oleh DLH Kabupaten Malang. 

Ahmad Dzulfikar Nurrahman

Avi menjelaskan, Program Bersih Indonesia dari AEPW di 12 desa tersebut memiliki target pemilihan sampah yang dapat dilakukan dari masing-masing rumah masyarakat. Di mana pemilahan tersebut dengan membedakan sampah organik dan anorganik. 

Pasalnya, AEPW telah memberikan bantuan tempat sampah untuk masyarakat yang berwarna hijau dan kuning. Untuk tempat sampah warna hijau diperuntukkan bagi sampah anorganik atau kering. Kemudian tempat sampah warna kuning diperuntukkan bagi sampah organik 

"Ini merupakan salah satu upaya kami dari DLH Kabupaten Malang untuk membuat sebuah ekosistem pengolahan sampah, mulai dari masyarakat sampai kepada TPA menjadi lebih baik. Harapannya bisa memperoleh zero waste dan zero landfill," jelas Avi. 

Nantinya, setelah petugas DLH Kabupaten Malang mengangkut sampah di 12 desa pilot project Program Bersih Indonesia yang sudah terpilah antara organik dan anorganik di tempat sampah dari AEPW dibawa menuju TPA Paras Poncokusumo. 

"Nanti akan dipilah di TPA, yang ada nilai jualnya bisa kita jual ke perusahaan daur ulang untuk mengurangi biaya pengolahan. Yang sampah sifatnya residu nanti akan kita kelola pengganti sebagai bahan bakar di pabrik semen atau yang tidak bisa diolah akan kita lakukan incenerasi seperti yang dilakukan di Kostrad," beber Avi. 

Baca Juga : UIN Maliki Malang Wujudkan Inklusivitas: Disabilitas Difasilitasi Sepenuh Hati dalam UM-PTKIN 2025

Untuk sampah yang murni organik, nantinya direncanakan akan ditanam di masing-masing rumah masyarakat. Di mana di masing-masing halaman rumah masyarakat dibuatkan lubang-lubang biopori untuk penanaman sampah organik. 

"Itu harus murni organik. Dengan pengurangan itu harapannya sampah berkurang banyak. Minimal dengan adanya pilot project di 12 Desa menjadi percontohan memilah sampah dari rumah," kata Avi. 

Sementara itu, pihaknya menyebut bahwa pada tahun 2025 ini, Program Bersih Indonesia dari AEPW akan difokuskan di 12 desa di sekitar TPA Paras Poncokusumo. Nantinya, di tahun 2026, Program Bersih Indonesia akan dioptimalkan di dua TPA lainnya, yakni TPA Talangagung dan TPA Randuagung. 

Selain itu, untuk menuntaskan permasalahan sampah dengan timbulan sampah per harinya mencapai 1.200 ton sampah, DLH Kabupaten Malang juga berencana membangun dua Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) di Kabupaten Malang. Di mana masing-masing TPST nantinya dapat mengolah sampah sampai 300 ton. Sehingga terdapat 600 ton sampah yang dapat diolah di dua TPST tersebut. 

"Untuk potensi timbulan sampah 1.200 ton per hari. Langkah yang kita mulai tapi esensi dari program ini masyarakat dapat memilah sampah antara sampah organik dan anorganik," tandas Avi. 

Sementara itu, Vice President, Global Programmes and Circularity AEPW Ted Toth mengatakan, pemilihan Kabupaten Malang sebagai pilot project Program Bersih Indonesia oleh AEPW memiliki alasan yang kuat. 

"Jadi Kabupaten Malang dipilih menjadi pilot project atau role model karena Kabupaten Malang menunjukkan kepemimpinan yang bagus. Dan kepemimpinan yang bagus merupakan syarat dari AEPW untuk kerja sama, sehingga mereka bisa meneruskan kerja sama secara global," ujar Ted Toth.

Pihaknya juga mengucapkan terima kasih kepada Bupati Malang HM. Sanusi dan Plt Kepala DLH Kabupaten Malang Ahmad Dzulfikar Nurrahman atas kepemimpinannya dan kepeduliannya terhadap pengelolaan dan pengolahan sampah di Kabupaten Malang. 

"Ke depan Kabupaten Malang bisa menjadi contoh pengolahan sampah yang baik untuk seluruh Indonesia," pungkas Ted Toth.