JATIMTIMES - Anggota Komisi II DPR-RI dari Fraksi Golkar Ahmad Irawan menyatakan dukungannya atas program pembidangan lahan yang difasilitasi Bank Dunia. Program tersebut dimaksudkan untuk mendukung kesesuaian pemanfaatan lahan dengan kondisi lahan yang ada.
Berdasarkan data yang diperoleh JatimTIMES, program tersebut salah satunya juga akan dilaksanakan di Kabupaten Malang. Irawan mengaku, hal tersebut dinilai sangat perlu dilakukan di Kabupaten Malang.
Baca Juga : UIN Malang dan Pemkot Batu Bangun Sinergi Wujudkan Kampus Hijau Berkelanjutan
"Nantinya, artinya akan digunakan sebagai (salah satu dasar) data untuk perancangan kebijakan," ujar Irawan, Selasa (3/5/2025).
Beberapa bidang yang akan dipetakan nantinya untuk mengklasifikasikan bidang tanah produktif atau untuk lahan pertanian, lahan hutan, lahan rawan bencana hingga lahan yang dinilai sesuai untuk peluang investasi.
"Misalnya pembangunan perumahan, lahan produktif, termasuk mana kawasan hutan, mana yang dilindungi. Agar pemanfaatan sesuai dengan kondisi," jelas anggota DPR dari Dapil Malang Raya itu.
Di Kabupaten Malang, Irawan menyebut bahwa program tersebut sangat penting. Hal tersebut mengingat Kabupaten Malang memiliki luas wilayah yang cukup besar.
Catatan JatimTIMES, wilayah Kabupaten Malang memiliki kondisi geografis yang beragam, mulai dataran rendah di pesisir, daerah perbukitan hingga pegunungan.
Dengan kondisi geografis seperti itu, Kabupaten Malang menjadi salah satu daerah yang memiliki potensi bencana terlengkap di Jawa Timur. Sehingga menurutnya, program pembidangan dari Bank Dunia ini penting dilakukan.
Baca Juga : Ramai Soal Booking Lahan Camp di Gunung, Fiersa Besari Sarankan Hal Ini
"Agar tahu pemanfaatannya untuk apa, produktif atau tidak. Di Kabupaten Malang sangat penting. Kan banyak daerah rawan bencana," kata Irawan.
Salah satu contohnya, hal tersebut berkaitan dengan kebutuhan pemukiman yang terus meningkat dari waktu ke waktu. Sehingga, penyediaan lahan untuk pemukiman dapat terpetakan dengan jelas.
"Bagaimana untuk kesesuaian pengembangan perumahan, kebutuhan perumahan kan meningkat. Bagaimana lahan produktif, mana lahan investasi. Supaya pelaku usaha ada proyeksi atau gambaran terkait jalan usahanya," pungkas Irawan.