free web hit counter
Scroll untuk baca artikel
Serba Serbi

Berbagai Jenis Hewan yang Dijadikan Kurban di Seluruh Dunia, Tak Hanya Sapi

Penulis : Mutmainah J - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

13
×

Rencana Rilis PlayStation 6 Berpotensi Terungkap, Berkat Microsoft

Share this article
Stik Playstation
Ilustrasi hewan kurban sapi. (Foto: Freepik)

JATIMTIMES - Hari Raya Idul Adha atau Hari Raya Kurban merupakan momen yang sangat istimewa dalam Islam. Pada hari itu, kaum muslimin di seluruh dunia disyariatkan untuk menyembelih hewan kurban sebagai bentuk ketaatan dan keteladanan terhadap pengorbanan Nabi Ibrahim AS.

Di Indonesia, kambing dan sapi merupakan jenis hewan kurban yang paling umum digunakan. Namun, Islam juga membolehkan jenis hewan ternak lain untuk disembelih sebagai kurban, selama memenuhi syarat yang telah ditentukan oleh syariat.

Baca Juga : Kang, Mak, dan Haul: Warisan Budaya Champa yang Dibawa Sunan Ampel

Berikut ini beberapa hewan selain kambing dan sapi yang dapat dijadikan sebagai hewan kurban menurut ketentuan syariat Islam:

Unta

Unta. (Foto: Pixabay)

Unta (genus Camelus) sebenarnya bukan hewan kurban yang umum disembelih di Indonesia. Hewan ini terdiri atas tiga spesies utama, yakni unta arab atau unta berpunuk satu (Camelus dromedarius), unta baktria (Camelus bactrianus), dan unta baktria liar (Camelus ferus). Dari ketiga spesies unta yang tersisa ini, ternyata unta berpunuk satu menyumbang proporsi populasi hingga 90 persen lebih.

Di antara hewan ternak yang biasa dijadikan hewan kurban, unta adalah hewan yang paling besar. Dilansir Britannica, mamalia berpunuk ini tumbuh dengan panjang tubuh 3 meter, tinggi 2 meter, dan bobot sekitar 400—650 kg. Di alam liar, hewan ini bisa dijumpai mulai dari Timur Tengah, Afrika bagian Utara, India, China, dan Mongolia.

Mereka bisa dibilang spesialis untuk hidup di habitat yang sangat keras. Di gurun pasir yang bisa terjadi badai kapan saja, bulu mata mereka jadi sangat tebal dan lubang hidung mereka bisa tertutup sepenuhnya agar debu tidak masuk. Selain itu, kesediaan makanan dan minuman juga bukan masalah bagi unta. Pasalnya, punuk yang ada di punggungnya merupakan lapisan lemak yang berfungsi sebagai cadangan energi ketika mereka sulit menemukan makanan atau minuman di tengah-tengah gurun pasir.

Menariknya, sejarah hubungan manusia dengan unta bisa dibilang sudah terjalin sejak lama sekali, lho. Unta berpunuk satu setidaknya sudah dijinakkan manusia sejak 3 ribu—2 ribu tahun SM. Selain untuk dimanfaatkan dagingnya dari peternakan, unta juga menjadi sarana transportasi terbaik karena bisa mengangkut begitu banyak hasil alam ataupun barang-barang dagangan manusia dengan bobot mulai dari 100—200 kg. 

Sapi

Sapi. (Foto: Pixabay)

Sapi domestik (Bos taurus) jelas jadi hewan ternak yang punya persebaran paling luas di dunia. Mereka bisa ditemukan di hampir seluruh negara di dunia karena kebutuhan manusia pada berbagai bagian tubuhnya begitu tinggi. Mereka masuk dalam famili Bovidae yang artinya masih berkerabat dengan kerbau, banteng, bison, sampai yak. 

Ada begitu banyak jenis sapi domestik yang dikembangbiakkan untuk berbagai kebutuhan manusia. Mengutip Britannica, rata-rata ukuran sapi domestik sekitar 450—1.800 kg. Hebatnya, sapi domestik sudah menemani perjalanan manusia setidaknya sejak 8 ribu atau 10 ribu tahun lalu di kawasan Eurasia. 

Hewan yang hidup secara berkelompok ini bisa dibilang punya indra penglihatan yang unik. Pasalnya, mata mereka menghasilkan tampilan panorama dengan luas pandangan hampir mencapai 330 derajat. Meski begitu, mata sapi tidak mampu memproses warna alias buta warna. Oh, ya, sebagai hewan ternak yang dipelihara secara luas oleh manusia, sapi domestik ternyata merupakan salah satu penyumbang gas metana—salah satu komponen gas penyebab pemanasan global—dalam jumlah yang relatif besar ke atmosfer kita. 

Kambing

Kambing. (Foto: Pixabay)

Kambing domestik (Capra hircus) masih termasuk dalam famili Bovidae dan masih memiliki kerabat liarnya, yakni kambing gunung (Oreamnos americanus). Saudara liar dari kambing domestik ini bisa ditemukan di kawasan pegunungan dan punya kemampuan memanjat tebing yang luar biasa. Sama seperti domba, saat ini ada sekitar 200 jenis kambing domestik berbeda yang tersebar di berbagai negara. 

Ukuran kambing tergantung dengan jenisnya. Mengutip Live Science, kambing domestik dengan ukuran terkecil adalah kambing kerdil nigeria dengan bobot sekitar 9 kg saja dan yang terbesar ialah kambing Anglo-Nubian yang bisa mencapai bobot 113 kg. Kalau melihat kambing, mungkin salah satu ciri khas yang cukup terkenal dari mereka ialah bola matanya yang terbilang aneh.

Pupil kambing umumnya berbentuk persegi panjang dengan arah horizontal. Mengutip Treehugger, bentuk mata itu ternyata berfungsi untuk membuat pandangan mereka lebih lebar, tetapi mengurangi intensitas cahaya yang diterima. Karena itu, kambing bisa mengawasi keadaan sekitarnya dengan maksimal pada siang hari tanpa perlu takut terkena cahaya Matahari yang bisa membutakan pandangan sesaat.

Kerbau

Kerbau. (Foto: Pixabay)

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, kerbau (Bubalus bubalis) masih berkerabat dengan sapi dalam keluarga Bovidae. Untuk tradisi berkurban dengan kerbau sendiri umumnya terjadi di kawasan Asia. Berbeda dengan sapi yang lebih banyak dimanfaatkan bagian tubuhnya untuk dikonsumsi, sebenarnya ternak kerbau lebih ditujukan untuk dimanfaatkan kekuatannya dalam aktivitas manusia.

Baca Juga : Warga Laporkan Hewan Kurban Diduga Terjangkit PMK, Dinas Peternakan Jember Terjunkan Paramedis

Dilansir National Geographic, kerbau umumnya memiliki bobot sekitar 680—1.200 kg dengan panjang tubuh 2,4—2,7 meter. Salah satu ciri yang membedakan kerbau dengan sapi ialah tanduk melengkungnya yang sangat besar. Tanduk ini diketahui bisa mencapai ukuran 1,5 meter dari ujung ke ujung. Selain itu, secara perilaku, kerbau sangat menyukai daerah yang dekat dengan air atau lumpur. Oleh karena itu, kekuatan mereka biasanya dimanfaatkan untuk membajak sawah.

Kerbau dipercaya sudah dipelihara manusia sejak 5 ribu tahun yang lalu. Sama seperti sapi, mereka juga hewan sosial yang hidup dalam kelompok berjumlah hingga 30 individu. Sayangnya, populasi kerbau liar yang jadi leluhur kerbau domestik perlahan kian menyusut di beberapa wilayah di Asia akibat perkawinan silang dengan kerbau domestik dan kehilangan habitat alami.

Domba

Domba. (Foto: Pixabay)

Domba (Ovis aries) yang kita kenal sebagai hewan ternak diperkirakan berasal dari mouflon eropa yang dipelihara manusia. Hewan yang satu ini biasa dimanfaatkan manusia untuk diperoleh daging, wol, sampai kadang susunya. Dalam kisah ibadah kurban dalam Al-Qur'an, hewan inilah yang menggantikan sosok anak Nabi Ibrahim AS yang sebelumnya hendak disembelih.

Menurut Science, domba diperkirakan sudah menemani manusia sejak 11 ribu tahun yang lalu oleh penduduk di daerah yang sekarang masuk ke dalam wilayah Turki. Awalnya, domba yang dipelihara manusia itu masih berupa hewan liar sehingga ukurannya masih terbilang besar. Adapun, alasan utama mengapa domba liar kala itu dipelihara karena manusia masih kesulitan untuk memenuhi kebutuhan dagingnya. Karena itu, daging mamalia seperti domba menjadi penting ketika hewan buruan makin sulit ditemukan.

Sejak domba didomestikkan, kurang lebih ada 200 jenis domba berbeda yang dikembangkan saat ini. Mereka jadi salah satu ternak yang bisa ditemui hampir di seluruh dunia mengingat perannya dalam memenuhi kebutuhan pangan dan pakaian manusia. Ukuran domba yang dipelihara manusia saat ini biasanya sepanjang 1,2—1,8 meter dengan bobot 45—130 kg.