free web hit counter
Scroll untuk baca artikel
Pemerintahan

RSUD Lawang Maksimalkan DBHCHT Rp 10,067 Miliar untuk Peningkatan Layanan ke Pasien

Penulis : Tubagus Achmad - Editor : Yunan Helmy

13
×

Rencana Rilis PlayStation 6 Berpotensi Terungkap, Berkat Microsoft

Share this article
Stik Playstation
Direktur Utama RSUD Kanjuruhan dr Nur Rochmah MMRS didampingi Kepala Bidang Komunikasi Diskominfo Kabupaten Malang Iwan Heri Kristanto saat melakukan konferensi pers terkait pemanfaatan DBHCHT Tahun 2025 di aula RSUD Lawang, Kamis (5/6/2025).

JATIMTIMES - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lawang berkomitmen memaksimalkan alokasi anggaran dari dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) tahun 2025 sebesar Rp 10.067.434.088 untuk peningkatan fasilitas layanan kesehatan bagi pasien. 

Direktur Utama RSUD Lawang dr Nur Rochmah MMRS menyampaikan,  alokasi DBHCHT  2025 yang diterima RSUD Lawang itu difokuskan untuk pengadaan alat penunjang medik baru dan pemeliharaan rutin alat penunjang medik fasilitas layanan kesehatan. 

Baca Juga : Terminal Petikemas Surabaya Jamin Kelancaran Arus Logistik Selama Libur Idul Adha

"Tahun 2025 ini kita mendapatkan alokasi DBHCHT Rp 10.067.434.088 yang digunakan untuk dua sub-kegiatan. Yaitu pengadaan 25 unit/set alat penunjang medik dan pemeliharaan rutin 46 unit/set alat penunjang medik fasilitas layanan kesehatan," ujar Nur Rochmah, Kamis (5/6/2025). 

Pengadaan baru 25 unit/set alat penunjang medik fasilitas layanan kesehatan disebar di beberapa unit layanan. Untuk peningkatan layanan di unit gawat darurat (UGD) terdapat 9 alat penunjang medik baru. Di antaranya elektrokardiogram (EKG) dan monitor pasien. 

Selain itu, RSUD Lawang melakukan peningkatan layanan kesehatan terhadap pasien di beberapa unit layanan. Di antaranya layanan rawat jalan diperkuat; penambahan dental unit untuk memperkuat poli gigi yang baru saja dibuka; poli tenggorokan, hidung dan telinga (THT) juga mendapatkan tambahan alat penunjang medik baru; serta alat penunjang medik untuk mendukung pengembangan poli rehabilitasi medik yang baru saja beroperasi tahun 2024 lalu. 

pemeriksaan terhadap pasien.

Nur Rochmah juga menyebut, selain melakukan pengadaan alat penunjang medik baru di beberapa unit layanan tersebut, juga dilakukan pengadaan alat ventilator bayi untuk ruang NICU serta tambahan enam unit alat penunjang medik baru untuk kamar operasi. 

"Pengadaan ini sejalan dengan semakin lengkapnya tenaga dokter spesialis yang dimiliki RSUD Lawang, mulai dari spesialis bedah umum, spesialis bedah ortopedi, hingga spesialis bedah saraf," ujar Nur Rochmah. 

Layanan poli bedah saraf  merupakan layanan baru yang ada di RSUD Lawang sejak tahun 2024 lalu. Sehingga dengan adanya tambahan layanan poli bedah saraf umum, pasien tidak perlu dirujuk ke RSUD dr Saiful Anwar (RSSA) karena sudah bisa ditangani di RSUD Lawang. 

Selanjutnya, terdapat 46 unit/set yang menjadi sasaran pemiharaan rutin alat penunjang medik yang ada di RSUD Lawang. Beberapa di antaranya  alat CT scan dan mesin hemodialisa (alat untuk cuci darah). 

Baca Juga : Pemkab Blitar dan DPRD Kompak Jaga Petani Lewat Aji Tani

Menurut Nur Rochmah, alat-alat penunjang medik yang terbilang canggih ini memerlukan pemeliharaan rutin agar tetap akurat saat digunakan kepada pasien. 

"Alat-alat ini harus dirawat secara berkala agar tetap akurat dan andal dalam memberikan hasil pemeriksaan. Semakin canggih alat, maka pemeliharaannya juga semakin mahal. Tetapi ini penting untuk menjamin mutu kelayakan," ungkap Nur Rochmah. 

Pengadaan alat penunjang medik baru serta pemeliharaan rutin terhadap alat penunjang medik merupakan upaya dari RSUD Lawang dalam meningkatkan layanan kesehatan kepada para pasien. "Dalam indikator mutu pelayanan rumah sakit, alat yang terpelihara dengan baik adalah salah satu poin penting. Maka pemeliharaan ini sangat berkontribusi terhadap peningkatan mutu layanan," ucap Nur Rochmah. 

Sementara itu, Kepala Bidang Komunikasi Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Malang Iwan Heri Kristanto menyampaikan, DBHCHT Kabupaten Malang pada tahun 2025 mencapai Rp 158.973.534.000. 

"Bidang kesehatan mendapatkan alokasi dana sebesar Rp 96.338.782.800. Dari total itu dibagi untuk Dinas Kesehatan Kabupaten Malang sebesar Rp 53.517.044.229; RSUD Kanjuruhan sebesar Rp 32.754.304.483; serta RSUD Lawang sebesar Rp 10.067.434.088," pungkas Iwan.