JATIMTIMES - Rektor Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang Prof Dr HM. Zainuddin MA melakukan audiensi dengan Wali Kota Batu Nurochman serta Wakil Wali Kota Batu Heli Suyanto. Fokusnya, membahas langkah-langkah konkret dalam pengelolaan hutan kampus dan menciptakan kampus hijau berkelanjutan, Rabu, (3/6/2025) di UIN Malang.
Pertemuan ini menekankan pada upaya serius UIN Malang dalam mewujudkan kampus yang tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga memberikan kontribusi nyata terhadap kelestarian alam.
Baca Juga : Tak Sama dengan KDM, di Surabaya Anak Nakal Diasramakan, Dilatih Wirausaha sampai Olahraga
UIN Malang sudah sejak lama mengelola sekitar 20 hektare lahan kampus yang dijadikan ruang terbuka hijau. Prof Ilfi Nurdiana, wakil rektor II, menegaskan bahwa pengelolaan hutan kampus membutuhkan kolaborasi erat dengan berbagai pihak, terutama Pemkot Batu dan Dinas Lingkungan Hidup. "Kami ingin memastikan keberlanjutan hutan kampus ini bukan hanya soal menanam pohon, tapi juga bagaimana kita merawat dan mengelolanya secara sistematis," ungkap Prof Ilfi.

Sebagai langkah nyata, UIN Malang sudah menjalin kerja sama dengan Kementerian Agama (Kemenag) dan Dinas Kehutanan untuk program penanaman 1.000 pohon matoa di kawasan kampus. Selain itu, sebagian dari 120 hektare lahan yang ada di Kampus III juga dimanfaatkan untuk pengembangan ketahanan pangan melalui kerja sama dengan TNI dan Polri sebagai bagian dari upaya kampus mendukung pembangunan daerah.
Kampus III UIN Malang, yang tengah dibangun di atas lahan 120 hektare, mengusung konsep yang lebih dari sekadar pembangunan fisik. Kampus ini, yang mendapat dukungan dari Saudi Fund for Development (SFD), akan memiliki desain arsitektur yang unik dan simbolik, membentuk lafaz "Basmalah," yang menggambarkan hubungan antara pendidikan, spiritualitas, dan kelestarian alam.

"Kami percaya bahwa pengembangan kampus ini harus mencerminkan komitmen kami terhadap lingkungan. Kampus hijau bukan sekadar slogan, tetapi sebuah komitmen berkelanjutan untuk menjaga bumi bagi generasi mendatang," tambah Prof Zainuddin, rektor UIN Malang.
Prof. Zainuddin juga menyoroti potensi besar dari hutan kampus sebagai ruang terbuka hijau yang dapat dikembangkan lebih lanjut. Hutan ini bukan hanya sekadar tempat untuk menanam pohon, tetapi juga sebagai upaya mengedukasi masyarakat, khususnya generasi muda, tentang pentingnya menjaga lingkungan.
"Kami ingin hutan kampus ini tidak hanya sebagai ruang terbuka hijau, tapi juga sebagai destinasi wisata edukatif yang dapat mengurangi ketergantungan generasi muda terhadap teknologi dan mengajak mereka untuk lebih mengenal alam," jelasnya.
Pemkot Batu menunjukkan dukungan penuh terhadap program ini. Wali Kota Nurochman mengapresiasi upaya UIN Malang dalam menciptakan kampus hijau dan berkelanjutan. "Kami melihat UIN Malang sebagai mitra yang sangat potensial dalam mewujudkan visi Kota Batu yang berbasis pada riset dan pengembangan, serta kelestarian lingkungan. Kampus ini memiliki peran strategis dalam membangun masa depan Kota Batu," ungkap Nurochman.
Selain itu, Pemkot Batu mendukung penuh upaya UIN Malang dalam pengelolaan hutan kampus dan pengembangan ruang terbuka hijau. “Kami berharap kawasan hutan kampus ini bisa berkembang menjadi ruang yang memberikan dampak positif tidak hanya untuk mahasiswa, tetapi juga untuk masyarakat sekitar,” tambahnya.
Dalam hal aksesibilitas, Pemkot Batu berkomitmen untuk memastikan infrastruktur jalan menuju Kampus III sudah dalam kondisi baik sebelum kampus ini diresmikan. "Perbaikan jalan ini menjadi prioritas kami untuk mendukung kelancaran akses ke kampus yang memiliki peran besar dalam pendidikan dan lingkungan," ujar Nurochman.
Diskusi ini membuka peluang bagi UIN Malang dan Pemkot Batu untuk lebih mendalami dan mengembangkan program pengelolaan hutan kampus yang tidak hanya bermanfaat bagi pendidikan, tetapi juga bagi kelestarian alam dan pemberdayaan masyarakat. Ini adalah langkah awal dari sebuah visi besar untuk menciptakan kampus hijau yang berkelanjutan dan memberikan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat.