JATIMTIMES - Program KB (keluarga berencana) sudah menjadi tanggung jawab bersama antara suami dan istri. Namun dalam praktiknya, beban tanggung jawab cenderung lebih banyak dibebankan pada wanita. Dengan KB menggunakan alat kontrasepsi, segala risiko pun bisa saja terjadi saat di tengah program ini.
Hal ini dibuktikan dengan adanya studi terbaru yang diterbitkan dalam Jurnal BMK baru-baru ini. Dalam jurnal ini, ditemukan adanya kenaikan risiko serangan jantung dan stroke bagi wanita yang menggunakan KB.
Baca Juga : Ketika Janji Raden Wijaya Dipertaruhkan: Tragedi Ranggalawe dan Lahirnya Lamajang Tigang Juru
Hal tersebut dikupas ilmuwan muda Felix Zuhendri PhD melalui media sosialnya. “Jadi, mereka nemuin bahwa ada kenaikan risiko serangan jatuh dan stroke terhadap wanita-wanita yang ber-KB berhubungan dengan hormon-hormon itu loh,” ucap Felix.
Bagi wanita, terutama yang melakukan KB berhubungan dengan hormon-hormon, bisa menaikkan risiko serangan jantung dan stroke. Karena itu, menurut Felix, studi yang baru saja dipublish di The BMJ sangat penting dipahami.
Studi ini dikerjakan terhadap 2 juta wanita. Kemudian mereka membandingkan wanita-wanita yang menggunakan KB, terutama yang berhubungan dengan hormon-hormon, dan wanita yang tidak ber-KB.
“Dan mereka itu melihat apakah ada kenaikan risiko serangan jantung dan stroke. Ternyata didapati adanya kenaikan risiko serangan jatuh,” ucap Felix, dikutip Rabu (4/6/2025).
Mengapa bisa terjadi kenaikan risiko serangan jantung dan stroke? Itu lantaran KB hormon memiliki keadaan protrombotik. Protormbotik adalah kondisi darah cenderung lebih mudah membeku sehingga meningkatkan risiko terjadinya trombosis (bekuan darah).
Baca Juga : Selain PMK, Penyakit Orf Juga Harus Diwaspadai Jelang Idul Kurban
"KB-KB hormon itu bisa ngebuat penggumpalan darah. Yes, risikonya kecil tapi kalau dilihat dari berapa banyak wanita yang menggunakan, jadi risiko itu jadi kelihatan sangat-sangat nyata,” terang Felix.
Melihat jurnal tersebut, menurut Felix, KB itu seharusnya dilakukan oleh pria. Beberapa pilihan kontrasepsi, mulai dari metode yang umum seperti kondom, hingga metode yang lebih permanen seperti vasektomi.