free web hit counter
Scroll untuk baca artikel
Peristiwa

AITTA Jatim Segera Gelar Musda 2025, Siap Jawab Tantangan Baru Pariwisata

Penulis : Binti Nikmatur - Editor : Dede Nana

13
×

Rencana Rilis PlayStation 6 Berpotensi Terungkap, Berkat Microsoft

Share this article
Stik Playstation
Foto bersama peserta MUNAS Alliance of the Indonesian Tour & Travel Agencies (AITTA) di Jakarta beberapa waktu lalu. (Foto: istimewa)

JATIMTIMES - Industri pariwisata Jawa Timur tengah bersiap menyambut era baru. Di tengah upaya pemulihan dan transformasi sektor pariwisata, Dewan Pengurus Daerah (DPD) Alliance of the Indonesian Tour & Travel Agencies (AITTA) Jawa Timur akan menggelar Musyawarah Daerah (Musda) pada Senin (16/6/2025) di Hotel Mercure Surabaya Grand Mirama.

Forum ini bakal menjadi momen untuk memperkuat sinergi pelaku industri perjalanan sekaligus menyusun langkah strategis menghadapi tantangan masa depan. Dengan mengusung tema “Semangat Transformasi Sebagai Pilar Kebangkitan Pariwisata Jawa Timur”, Musda AITTA DPD Jatim akan menandai kebangkitan pariwisata daerah.

Ketua Panitia Pengarah Musda AITTA DPD Jatim, Ahmad Aldjufri. (Foto: istimewa)

Ketua Panitia Pengarah Musda AITTA DPD Jatim, Ahmad Aldjufri. (Foto: istimewa)

Baca Juga : Medan Priyayi dan Tirto Adhi Soerjo: Jejak Awal Kebangkitan Nasional Lewat Pers

Ketua Panitia Pengarah Musda AITTA DPD Jatim, Ahmad Aldjufri, mengungkapkan bahwa Musda ini menjadi titik temu bagi seluruh elemen pelaku wisata.

"MUSDA ini adalah momentum penting untuk menyatukan langkah, memperkuat kolaborasi, dan merumuskan strategi bersama demi kemajuan pariwisata Jawa Timur. Kami percaya, pariwisata butuh semangat baru dan kerja bersama yang solid,” kata Aldjufri.

Salah satu agenda Musda kali ini adalah pemilihan Ketua DPD AITTA Jawa Timur 2025-2029. Proses regenerasi ini diharapkan bisa membawa semangat dan gagasan baru di tengah dinamika industri perjalanan yang terus berkembang.

Adapun gelaran Musda AITTA DPD Jatim ini merupakan kelanjutan dari transformasi perubahan yang terjadi di tingkat nasional. Dalam Musyawarah Nasional (Munas) ASITA 1971 yang berlangsung di Hotel Yello Harmoni, Jakarta, sebanyak 18 DPD dari seluruh Indonesia menyepakati transformasi organisasi menjadi AITTA (Alliance of the Indonesian Tour & Travel Agencies).

Transformasi tidak hanya menyangkut perubahan nama dan logo, tapi juga semangat dan arah baru yang lebih modern dan adaptif terhadap perubahan zaman.

Beberapa keputusan dalam Munas sebelumnya di antaranya:
• Perubahan Nama dan Logo
ASITA 1971 resmi berganti menjadi AITTA sebagai wujud semangat baru dan positioning yang lebih global.

• Penetapan Ketua Umum Baru
Artha Hanief ditetapkan secara aklamasi sebagai Ketua Umum AITTA periode 2025–2029. Kepemimpinannya diharapkan membawa visi progresif dan inklusif bagi industri perjalanan.

Baca Juga : Lempar Jumrah Jemaah Haji Indonesia Kapan? Ini Jadwalnya

• Pembentukan Tim Formatur dan Adhoc
Tim ini dibentuk untuk menyusun struktur organisasi yang lebih responsif dan memperkuat AD/ART agar sejalan dengan dinamika industri dan kebutuhan pelaku di lapangan.

Sebagai bagian dari struktur organisasi di daerah, AITTA DPD Jatim memiliki peran krusial dalam pengembangan pariwisata lokal. Dengan jumlah pelaku perjalanan wisata yang terus bertambah, AITTA Jatim menegaskan komitmennya untuk turut serta membangun SDM unggul, memperluas jaringan promosi, dan mempererat kolaborasi lintas sektor.

"Transformasi ini adalah langkah nyata agar kami bisa memberikan kontribusi maksimal. AITTA harus menjadi mitra strategis pemerintah dalam mendorong kebangkitan pariwisata, khususnya di Jawa Timur yang kaya destinasi unggulan,” ujar Aldjufri.

Beberapa program yang tengah disiapkan AITTA Jatim mencakup pelatihan sumber daya manusia, pemanfaatan digitalisasi dalam pemasaran destinasi, hingga penyusunan rencana kolaboratif dengan dinas-dinas pariwisata di kabupaten/kota.

Transformasi yang diusung AITTA juga menyasar aspek digital. Mulai dari pemanfaatan teknologi informasi dalam pengelolaan paket wisata, promosi destinasi, hingga sistem reservasi juga bakal menjadi salah satu prioritas. Langkah ini sejalan dengan tren wisatawan yang kini makin melek digital dan mengandalkan platform online dalam merencanakan perjalanan.

Selain itu, peningkatan kapasitas SDM juga akan menjadi perhatian. Misalnya dengan menggelar program pelatihan terpadu dan sertifikasi kompetensi bagi para pelaku usaha perjalanan agar kualitas layanan meningkat.