free web hit counter
Scroll untuk baca artikel
Peristiwa

Pemakaman Hewan di Kota Malang Dikeluhkan, Penanggung Jawab Dokter ARB Buka Suara

Penulis : Irsya Richa - Editor : A Yahya

13
×

Rencana Rilis PlayStation 6 Berpotensi Terungkap, Berkat Microsoft

Share this article
Stik Playstation
Berjajar nisan hewan di pemakaman hewan di Jalan Joyo Agung II, Kelurahan Tlogomas, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang.

JATIMTIMES - Warga sempat mengeluhkan adanya ratusan makam hewan di Jalan Joyo Agung II, Kelurahan Tlogomas, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang. Penanggung jawab layanan pemakaman hewan buka suara terhadap hal tersebut.

Dokter hewan berinisial ARB saat memberikan konfirmasinya menegaskan jika aktivitas pemakaman hewan di area tersebut sudah dihentikan. Hal ini dilakukan menyusul adanya keluhan dari warga.

Baca Juga : Jelang Kelulusan, MTsN 2 Kota Malang Kuatkan Karakter Siswa

ARB mengatakan jika layanan pemakaman hewan tersebut merupakan salah satu fasilitas yang disediakan klinik hewan miliknya. “Saya dokter hewan. Itu klinik hewan punya saya. Saya memang buka layanan pemakaman hewan,” ujar ARB.

Lahan yang digunakan untuk pemakaman hewan lanjut ARB merupakan lahan milik rekanya. Ia pun sudah meminta izin kepada rekannya selaku pemilik tanah.

Hanya saja, ARB menyoroti jika secara regulasi, izin secara spesifik untuk pemakaman hewan di Indonesia memang belum ada. “Pemakaman ini itu enggak pernah ada izinnya di negara ini, pemakaman hewan ini. Enggak ada izin terkaitnya,” terang ARB.

Meski demikian pihaknya mengklaim keluhan tidak berasal dari seluruh warga, namun hanya dari pihak-pihak tertentu. “Enggak ada, warga itu enggak ada yang ngeluh. Sebetulnya itu cuma pihak-pihak tertentu yang enggak suka sama saya," tegas ARB.

Selain itu pihaknya juga sudah melakukan pertemuan dengan perwakilan warga, termasuk dengan pihak paguyuban Joyo Agung II. Dalam pertemuan tersebut, ARB juga berkomitmen untuk menghentikan kegiatan pemakaman di lokasi tersebut. “Saya tidak lanjutkan kegiatan itu di titik itu karena memang merespon kondisi yang juga berkembang,” kata ARB.

ARB berharap agar permasalahan ini tidak diperpanjang dan meminta juga melibatkan pihak pemilik tanah. Ia menegaskan, kini fokus pada profesinya sebagai dokter hewan dan tidak ingin memperpanjang polemik.

Baca Juga : Peternak Kambing Kurban di Kota Malang Pilih Pasarkan lewat Live Medsos, Jangkauan Lebih Luas

Diberitakan sebelumnya pemakaman hewan yang terletak di lahan kosong padat penduduk itu diduga sudah berlangsung lebih dari dua tahun terakhur. Terlihat keburuan itu terdapat nisan berjajar di tengah tanah lapang yang dipenuhi rumput.

Beberapa nisan berjajar seperti bertuliskan “our beloved cat brownie, 0-2-2023 owner: Lauren”. Lalu nisan lainnya bertuliskan “rest in love Kucing Oscar, owner: Vina”, “in love memoriam baby cat NN” dan masih banuak lainya. Nisan ini pun tampak diletakkan rapi di atas gundukan tanah, mirip seperti makam manusia.

Awalnya didapati tiga kuburan hewan dengan nisan besar menyerupai makam manusia di lokasi tersebut. Namun dalam dua tahun terakhir jumlahnya terus bertambah dan banyak hingga mencapai ratusan.

Semakin bertambahnya kuburan ini berbagai dampak negatif mulai dirasakan warga. Mulai dari bau tidak sedap, terlebih saat hujan.