free web hit counter
Scroll untuk baca artikel
Peristiwa

Peringatan Harlah Pancasila di Kota Blitar: Emil Dardak Gaungkan Pendidikan Karakter Berbasis Pancasila

Penulis : Aunur Rofiq - Editor : Nurlayla Ratri

13
×

Rencana Rilis PlayStation 6 Berpotensi Terungkap, Berkat Microsoft

Share this article
Stik Playstation
Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak menyampaikan amanat dalam Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila 2025 di Kota Blitar, Senin (2/6/2025). Dalam pidatonya, Emil menekankan pentingnya penguatan pendidikan karakter berbasis nilai-nilai Pancasila.

JATIMTIMES - Alun-alun Kota Blitar berubah menjadi panggung nasionalisme pada pagi Senin, 2 Juni 2025. Di bawah langit mendung yang membayang tenang, Pemerintah Provinsi Jawa Timur menggelar upacara peringatan Hari Lahir Pancasila secara khidmat dan penuh makna. Bukan sekadar rutinitas seremonial tahunan, peringatan ini menjelma menjadi refleksi ideologis yang mendalam, di kota yang menyimpan napas sejarah—tempat peristirahatan terakhir Bung Karno, Proklamator Republik.

Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, bertindak sebagai inspektur upacara. Di hadapan para tokoh pemerintahan, militer, pelajar, dan masyarakat umum yang memenuhi alun-alun, Emil mengajak semua pihak untuk meneguhkan kembali makna Pancasila di tengah arus deras informasi dan tantangan zaman.

Baca Juga : Kodim 0825 Banyuwangi Gelar Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila

“Pancasila bukan hanya dasar negara, tapi juga fondasi moral dalam membangun karakter bangsa. Di tengah gempuran arus informasi dan disrupsi teknologi, ideologi ini harus menjadi kompas bersama agar Indonesia tetap satu dalam keberagaman,” tegas Emil dalam amanatnya.

Peringatan yang mengusung tema “Memperkokoh Ideologi Pancasila Menuju Indonesia Raya” ini menjadi penegasan arah kebijakan Pemprov Jatim yang bertumpu pada prinsip-prinsip keadilan sosial dan pemerataan pembangunan. Emil menyampaikan bahwa aktualisasi nilai-nilai Pancasila harus menjelma dalam kerja-kerja nyata birokrasi—dari pelayanan publik hingga kebijakan pendidikan.

Menurutnya, masih banyak masyarakat yang hafal lima sila Pancasila, namun belum sepenuhnya memahami makna dan penerapannya. “Saya yakin semuanya sudah hafal sila 1-5 Pancasila, tapi belum tentu dalam kehidupan sehari-hari bisa membedakan hitam dan putih,” katanya di hadapan peserta upacara.

Ia memberi contoh konkret: keadilan dalam pendidikan. Menurutnya, tidak boleh ada anak yang putus sekolah hanya karena alasan biaya. Karena itu, Pemprov Jatim telah menggulirkan sekitar 70 ribu beasiswa untuk siswa sekolah swasta, sebagai bentuk pemerataan dan keberpihakan yang sejalan dengan semangat sila kelima.

“Pemimpin daerah harus berideologi tinggi agar setiap keputusan mampu mencerminkan keadilan. Ini bagian dari mengamalkan Pancasila secara substantif, bukan hanya simbolik,” ujar Emil.

Peringatan ini dihadiri oleh jajaran kepala dinas Pemprov Jatim, Wali Kota Blitar Syauqul Muhibbin, Bupati Blitar Rijanto, unsur Forkopimda Blitar Raya, hingga pelajar dan organisasi kepemudaan. Ribuan masyarakat turut menyaksikan upacara dari balik pagar alun-alun, menandai kuatnya antusiasme publik terhadap peristiwa kebangsaan ini.

Pemilihan Kota Blitar sebagai lokasi upacara bukan tanpa alasan. Di kota ini, Bung Karno dimakamkan, dan di kota ini pula gagasan Pancasila menemukan rumah ideologisnya. Emil menyebut, Blitar menjadi tempat yang ideal untuk membumikan kembali nilai-nilai dasar bangsa kepada generasi muda melalui pendekatan sejarah dan kultural.

“Blitar Raya memiliki banyak kegiatan atau event, sebagai sarana untuk meningkatkan nasionalisme dengan napak tilas sejarah perjuangan Bung Karno, terutama tentang konsepsi Pancasila,” ujar Emil kepada wartawan.

Baca Juga : Marak Judi Sabung Ayam di Surabaya, DPRD Jatim Dukung Aparat Tindak Tegas

Wali Kota Blitar, H. Syauqul Muhibbin, menyampaikan bahwa peringatan Harlah Pancasila telah menjadi tradisi tahunan di kotanya. Rangkaian kegiatan bertajuk Grebeg Pancasila digelar sejak 1 Juni, mencakup lima prosesi utama: Kirab Pancasila, Renungan Pancasila, Upacara Harlah Pancasila, Kirab Gunungan Lima, dan Kenduri Pancasila.

“Harapannya, Kota Blitar kawentar sebagai pusat ideologi karena di sinilah Bung Karno dimakamkan—penggali nilai-nilai Pancasila. Ini kebanggaan bagi kami, dan setiap warga negara harus mengenal kota ini,” kata Mas Ibin, sapaan akrabnya.

Meski hujan sempat mengguyur pada malam sebelumnya, Kirab Pancasila dan Pawai Lentera tetap berjalan penuh semangat. Ribuan peserta dari kalangan pelajar, pemuda, dan tokoh agama menyalakan lentera dan mengarak lambang-lambang Pancasila dari Istana Gebang menuju Kantor Wali Kota. Suasana menjadi simbolik—terang dalam gelap, sebagaimana harapan bangsa yang bersatu dalam keberagaman.

Pemerintah Provinsi Jawa Timur menegaskan bahwa penguatan karakter berbasis Pancasila bukan hanya jargon, melainkan prioritas pembangunan. Pendidikan, pelayanan publik, hingga tata kelola pemerintahan akan terus diarahkan untuk mencerminkan nilai gotong royong, keadilan sosial, dan kebhinekaan.

“Kita ingin memastikan bahwa Pancasila tidak hanya dihafal, tetapi benar-benar dihayati dan diamalkan dalam tindakan nyata,” ucap Emil.

Dengan spirit persatuan dan visi Indonesia Raya, Emil mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk memperkokoh sendi-sendi kebangsaan. Dari Blitar, gema Pancasila kembali menggema—menyapa zaman, menantang masa depan.