free web hit counter
Scroll untuk baca artikel
Hiburan, Seni dan Budaya

Mbah Tohan Maestro Angklung Paglak Minta Generasi Muda Lestarikan Kesenian Tradisional

Penulis : Nurhadi Joyo - Editor : A Yahya

13
×

Rencana Rilis PlayStation 6 Berpotensi Terungkap, Berkat Microsoft

Share this article
Stik Playstation
Pertunjukan seni budaya bertajuk "Paglak Menyingsing, Senja Berkisah" di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kecamatan Singojuruh Banyuwangi (Istimewa)

JATIMTIMESMbah Tohan (74 tahun) , Maestro Angklung Paglak, salah satu kesenian tradisional khas Banyuwangi memberikan pesan menyentuh kepada generasi muda dalam upaya menjaga dan melestarian seni budaya yang luhur.

"Semua harus melestarikan kesenian Banyuwangi. Hal ini harus didasari dari anak-anak muda itu sendiri supaya kesenian yang ada di Banyuwangi tetap lestari," ujar Mbah Tohan.

Baca Juga : SMA Dempo Gelar Art Festival dan Pameran Kewirausahaan, Penutup Tahun Ajaran 2024/2025

Salah satu upaya menjaga dan melestarikan kekayaan seni budaya tradisional khas Banyuwangi, khususnya Angklung Paglak, Sanggar Jiwa Etnik Blambangan menggelar pertunjukan seni bertajuk "Paglak Menyingsing, Senja Berkisah" di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kecamatan Singojuruh Banyuwangi pada Sabtu malam (31/5/2025).

Kegiatan ini menjadi puncak dari rangkaian pelestarian budaya yang didukung oleh Dana Indonesiana, Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), serta Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia (RI) melalui program dokumentasi karya dan pengetahuan Maestro.

Menurut Ketua Sanggar Jiwa Etnik Blambangan, Adlin Mustika Alam, kegiatan yang digelar secara khusus mengangkat kiprah salah satu Maestro Angklung Paglak, Mbah Tohan, yang hingga kini masih aktif memainkan dan mengajarkan kesenian tersebut.

"Bapak Tohan merupakan salah satu Maestro Angklung Paglak di Banyuwangi yang hingga saat ini masih eksis. Kegiatan malam ini merupakan puncak dari beberapa rangkaian kegiatan," ujar Adlin.

Baca Juga : Event Menarik sampai Awal Juli di Pantai Malang Selatan, Bantengan hingga Balekambang Light Party

Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan tersebut, Adlin bersama tim mengajak 25 pemuda Banyuwangi untuk melakukan kegiatan nyantrik atau belajar langsung di rumah Pak Tohan selama beberapa hari. Mereka mempelajari teknik, filosofi, serta sejarah Angklung Paglak dari sang maestro secara langsung.

"Semoga dari kisah-kisah Pak Tohan di waktu senjanya bisa memberikan hal-hal baru, menyingsing seperti matahari terbit kembali dari ricikan-ricikan anak muda untuk melestarikan Angklung Paglak dan memberikan inovasi serta kreativitas yang luar biasa," tambahnya.