JATIMTIMES - Skema lalu lintas menjadi salah satu perhatian bagi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur saat gelaran Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) IX Jawa Timur di Malang Raya (Kota Malang, Kabupaten Malang, Kota Batu) mendatang.
Pengaturan skema rekayasa lalu lintas menjadi hal penting yang harus dilakukan oleh pemerintah daerah (pemda) se Malang Raya selaku tuan rumah Porprov IX Jawa Timur. Terutama nantinya skema rekayasa lalu lintas itu nanti juga sekaligus rute perjalanan bagi para atlet dan kontingen yang akan berlaga di wilayah Malang Raya.
Baca Juga : Ibadah Haji 2025 di Arab Saudi Dimulai 4 Juni, Lebih dari 1 Juta Jemaah Sudah Tiba
“Kemarin ada penekanan dari provinsi karena Malang ini sebagai objek wisata, ya pasti ada kenaikan volume kendaraan yang bisa mengakibatkan macet,” ujar Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang.
Untuk itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Malang pun diminta untuk berkoordinasi dengan pemda se-Malang Raya. Terlebih untuk mengatur rute keberangkatan dan rute kepulangan bagi para atlet yang berlaga.
"Bagaimana rekayasa lalin ini perjalanan atlet dari penginapan ke vanue, ke tempat latihan, harus diatur," ucap Baihaqi.
Hal tersebut dimaksudkan untuk mengantisipasi adanya kemungkinan kepadatan arus lalu-lintas. Apalagi, pada ajang tersebut diperkirakan bakal ada 25 ribu orang yang akan bertandang ke wilayah Malang.
"Kita sama sama saling menginformasikan bagaimana kita mengantisipasi kemacetan. Perhatian khususnya di Kota Malang dan Kota Batu," terangnya.
Dari informasi yang diterima, setidaknya akan ada sekitar 19.000 atlet yang berlaga di Porprov Jatim 2025 ini. Mereka bakal tampil di tiga daerah Malang Raya, yakni Kota Malang, Kabupaten Malang dan Kota Batu.
Baca Juga : Atlet Kota Malang Ikuti Character Building sebelum Tampil di Porprov
“Ini juga harus kita atur titik titik rawan macet wisata. Mereka gak mungkin hanya berlaga, pasti menikmati suasana Kota Malang setelah berlaga. Jadi, harus antisipasi jauh hari. Ini catatan pentingnya,” kata Baihaqi.
Dengan begitu, setidaknya 40 venue dari 17 titik yang disiapkan di Kota Malang juga akan diatur sedemikian rupa untuk aksesnya.
“Karena venue kita ada yang milik swasta hingga kampus juga, jadi rute semua akan kita atur. Kita akan koordinasi dengan Dishub Kota Malang juga,” pungkasnya.