free web hit counter
Scroll untuk baca artikel
Pemerintahan

Dispangtan Kota Malang Sebar 65 Petugas, Pastikan Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha

Penulis : Riski Wijaya - Editor : Dede Nana

13
×

Rencana Rilis PlayStation 6 Berpotensi Terungkap, Berkat Microsoft

Share this article
Stik Playstation
Kepala Dispangtan Kota Malang Slamet Husnan.(Foto: Istimewa).

JATIMTIMES - Sebanyak 65 petugas tenaga kesehatan hewan (Nakeswan) disebar oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Malang. Para nakeswan ini bertugas untuk memeriksa kondisi kesehatan hewan ternak jelang Idul Adha 1446 H. 

Kepala Dispangtan Kota Malang, Slamet Husnan mengatakan, 65 petugas yang ditugaskan ini berasal dari beberapa bidang. Yakni perikanan, pertanian, dan sekretariat. "Semua bidang peternakan, bidang perikanan, pertanian, dan sekretariat kami tugaskan untuk mengecek kesehatan hewan kurban di Kota Malang. Jumlah (petugas) sekitar 65 orang," ujar Slamet. 

Baca Juga : Ciri-Ciri HP dan WhatsApp Disadap, Ini Cara Mengecek dan Mengatasinya

Pengecekan kondisi kesehatan hewan kurban ini akan dimulai pada Senin (2/6/2025) besok. Pada kesempatan tersebut, Dispangtan juga akan melakukan pendataan untuk mengetahui jumlah hewan kurban dan lapak yang ada di Kota Malang pada moment Idul Adha tahun ini. 

"Cek fisik di lapangan itu antemortem dulu, nanti saat penyembelihan juga ada postmortem. Surat kesehatan hewan dari daerah asal kami cek juga," tuturnya.

Apabila dari hasil pemeriksaan antemortem ditemukan adanya hewan kurban yang mengalami gejala terserang penyakit tertentu, maka petugas akan langsung mengambil tindakan penanganan. Seperti penyakit mulut dan kuku (PMK) maupun lumpy skin disease (LSD).

"Kalau ada sapi yang terserang PMK petugas langsung melakukan pengobatan di lokasi. Kami menyarankan kepada pedagang agar hewan itu tidak dijual, hewannya dikarantina," kata Slamet. 

Dia menambahkan pihaknya telah berkoordinasi dengan Universitas Brawijaya (UB) untuk membantu pelaksanaan pengecekan kondisi kesehatan hewan kurban yang dijual di Kota Malang.

Baca Juga : Pemakaman Hewan di Kota Malang Dikeluhkan, Penanggung Jawab Dokter ARB Buka Suara

"Kami sudah melakukan diseminasi dengan peserta mahasiswa dari Fakultas Kedokteran Hewan dan Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya, totalnya ada 250 mahasiswa," jelasnya.

Selain itu, Dispangtan Kota Malang juga mengimbau kepada pedagang hewan kurban agar rutin memperhatikan kondisi kebersihan kandang dan lokasi berdagang, sebagai upaya dini mencegah munculnya PMK maupun LSD.

"Kalau situasinya sedang tidak ada petugas dan hewan ternaknya mengalami sakit supaya langsung melaporkan ke kami. Saluran informasi yang bisa dihubungi kami sebarkan melalui media sosial," pungkas Slamet.