JATIMTIMES - Satgas (Satuan Tugas) TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke 124 di Kabupaten Jember, yang digelar di Desa Plalangan Kalisat, memasuki hari ke 22.
Sejumlah infrastruktur, seperti pengaspalan jalan, pemasangan PJU, pembangunan MCK maupun Rutilahu, juga sebagian besar sudah finishing. Sementar, beberapa di antaranya masih berlangsung, seperti pembuatan sumur bor dan beberapa sarana lainnya.
Baca Juga : LPH UIN Malang Jadi Motor Penggerak Ekosistem Wisata Syariah, 120 UMKM Kediri Dapat Sertifikasi Halal Gratis
Selain masih berprosesnya pengerjaan sejumlah proyek, Satgas TMMD ke 124, juga menggandeng sejumlah instansi lain. Termasuk menggandeng Rumah Sakit Paru Jember, untuk memberikan edukasi tentang antisipasi penyebaran penyakit TBC di Desa Plalangan.
Diketahui, Tuberkulosis paru atau biasa disebut TB paru adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman TB (miko bacterium tuberkulosa). Terutama menyerang paru-paru dan bukan penyakit keturunan. Pasien TB yang batuk atau bersin tanpa menutup mulut dan menular lewat udara.
"Kami menghadirkan 50 warga Plalangan, berkolaborasi dengan TMMD ke 124 Desa Plalangan, Puskesmas dan Desa setempat, untuk melakukan screening TBC dengan E Tibi," ucap Kabid Penanganan Penyakit Paru RS Paru Jember, Muakhiroh, pada Rabu (28/5/2025).
Dia menjelaskan menjelaskan menerima banyak laporan kasus TBC yang menimpa warga Desa Plalangan Kecamatan Kalisat. Karena itu, pihaknya berinisiatif untuk melakukan penyuluhan tentang TBC di desa tersebut.
"Ternyata banyak pasien yang tidak tahu penyebab penularan TBC. Penyebabnya tentu kuman, Ada yang batuk darah, disangka kenak santet," katanya.
Bahkan dalam satu rumah ada beberapa orang, yang menderita TBC, juga disangka karena faktor keturunan. Padahal penyakit TBC adalah penyakit menular melalui kontak langsung dengan penderita, bisa melalui udara saat berbicara.
"Alhamdulillah, setelah dilakukan penyuluhan bersama petugas TMMD 124 di Desa Plalangan, masyarakat menjadi paham tentang penyakit TBC dan penularannya," jelasnya.
Selanjutnya pihaknya melakukan screening untuk keluarga penderita TBC, untuk memastikan ada tidaknya gejala tertular penyakit tersebut.
"Gejalanya seperti batuk selama 2 minggu, makan tidak enak, keluar keringat dingin di malam hari, nafas sesak bahkan sampai keluar darah," jelasnya.
Sementara petugas TMMD 124 dari Korem 83, Letnan 1 Syaiful Makhin, menyatakan terus berkomitmen melakukan penanganan penyakit TBC dengan menghadirkan pihak Rumah Sakit Paru milik pemerintah Jawa Timur ini.
Baca Juga : Jaga Transparansi Penyaluran Pupuk Bersubsidi, Selain Lewat CINTA, Pemkab Jember Wajibkan Kios Pajang Data
"Alhamdulillah, masyarakat sangat antusias mengikuti kegiatan tersebut serta berharap kegiatan ini dilaksanakan berkelanjutan, tidak hari ini saja," jelas Lettu Syaiful.
Atas permintaan itu, lanjut dia pihaknya berkomitmen untuk menyambungkan permintaan masyarakat itu dengan rumah sakit paru. Sebab, sudah menjadi kebutuhan pasien penderita TBC di Desa Plalangan.
"Kami akan tetap menggelar kegiatan ini, meski kegiatan TMMD berakhir (4 Juni 2025), karena masyarakat butuh dan pihak RS Paru tetap berkomitmen melaksanakan kegiatan tersebut," katanya.
Usai digelar penyuluhan, pihak TMMD dan RS Paru dan Puskesmas langsung mendatangi rumah warga menyerahkan dan memasang genteng kaca di rumah warga. Langkah ini, sebagai bagian dari pencegahan TBC, supaya sinar matahari bisa masuk ke dalam rumah warga.
Sedangkan kegiatan pembangunan fisik Program TMMD lainnya, Terus Dikebut. Sebab, kegiatan TMMD ini akan berakhir pada 4 Juni 2025 mendatang.
"Saat ini yang sedang berlangsung adalah pengerjaan sisa Rutilahu, Sumur Bor dan MCK," jelas Babinsa Plalangan, Kopka Luluk Eko Purnomo.
Ia yakin semua pekerjaan fisik dalam program TMMD ke 124 ini, akan selesai tepat waktu. (*)