JATIMTIMES - Alun-Alun Kanigoro tampak lebih ramai dari biasanya pada Jumat pagi, 16 Mei 2025. Ratusan pegawai, pendidik, dan masyarakat umum memadati jantung ibu kota Kabupaten Blitar, mengikuti jalan sehat yang digelar sebagai bagian dari peringatan Hari Pendidikan Nasional. Namun, tak hanya itu. Di tengah suasana semarak, Pemerintah Kabupaten Blitar secara resmi meluncurkan layanan SI RIZKI—Sarana Internet Gratis Kabupaten Blitar—sebuah langkah besar menuju digitalisasi inklusif di wilayah ini.
Peluncuran SI RIZKI dilakukan langsung oleh Bupati Blitar Rijanto, menandai komitmen pemerintah daerah dalam menjawab kebutuhan dasar masyarakat di era informasi: akses terhadap internet. Dalam sambutannya, Rijanto menekankan bahwa akses digital bukan lagi kemewahan, melainkan kebutuhan fundamental.
Baca Juga : Dukung Sekolah Rakyat, DPRD Kota Malang: Langkah Positif Jawab Tantangan Pendidikan
“SI RIZKI bukan sekadar proyek infrastruktur digital. Ini adalah janji kami untuk menghadirkan internet sebagai jembatan pengetahuan dan peluang ekonomi, hingga ke pelosok desa,” ujar Rijanto.
Program SI RIZKI akan menyediakan layanan internet gratis di 351 titik tersebar di seluruh Kabupaten Blitar. Rinciannya mencakup 33 titik di fasilitas umum dan sosial, 11 di perangkat daerah, 22 di kecamatan, 28 di kelurahan, 220 di desa, 24 di puskesmas, dan 46 di Unit Pelaksana Teknis (UPT) SMP. Semua titik akses ini bisa digunakan masyarakat secara bebas dengan koneksi nirkabel beridentitas SSID: SI RIZKI, dalam radius kurang lebih 10 meter dari penanda signage yang disiapkan.
Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik, dan Persandian Kabupaten Blitar, Herman Widodo, menjelaskan bahwa program ini adalah salah satu implementasi dari visi-misi kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Blitar. “Ini merupakan kelanjutan dari komitmen pemerintah dalam memperluas ekosistem digital yang sebelumnya sudah dirintis, seperti di RTH Kanigoro, Taman Sukarni, dan RTH Wlingi,” katanya.
Menurut Herman, internet gratis ini diharapkan dapat mendorong kemajuan di berbagai sektor. Mulai dari pendidikan, pelaku UMKM, hingga masyarakat umum yang membutuhkan layanan daring. Ia juga memastikan bahwa keberlangsungan SI RIZKI akan dijaga melalui kolaborasi lintas perangkat daerah, dengan sistem monitoring dan evaluasi berkala.
“Jika hasilnya positif dan diterima baik oleh masyarakat, kami akan membuka kemungkinan untuk menambah titik layanan baru,” tambah Herman.
Momentum peluncuran SI RIZKI ini dirangkaikan dengan kegiatan jalan sehat dan peresmian komunitas olahraga Korpri. Ribuan ASN, tenaga pendidik, dan staf pemerintah turut meramaikan acara tersebut, menyiratkan sinergi antara pembangunan fisik, kesehatan, dan digitalisasi.
Baca Juga : Jemaah Haji Pulang ke Tanah Air Wajib Isi Customs Declaration, Begini Caranya
Dari sisi pengguna, kehadiran SI RIZKI disambut baik. Salah satu peserta jalan sehat, guru SMP asal Kecamatan Wlingi, mengatakan bahwa internet gratis ini sangat membantu guru dan siswa dalam mencari referensi pembelajaran. “Akses informasi makin mudah, apalagi di daerah yang sinyalnya sebelumnya lemah,” ujarnya.
Pemerintah Kabupaten Blitar tampaknya tak ingin gagap menghadapi era serba digital. Langkah peluncuran SI RIZKI ini menjadi simbol keberpihakan pada pemerataan akses teknologi dan literasi digital. Bagi Pemkab Blitar, layanan publik berbasis teknologi bukan hanya alat bantu, tetapi bagian dari strategi besar membangun masyarakat yang melek informasi.
Dengan SI RIZKI, Kabupaten Blitar memproklamasikan era baru: internet sebagai hak rakyat, bukan sekadar fasilitas tambahan. Di tengah berbagai tantangan konektivitas nasional, Blitar membuktikan bahwa digitalisasi bisa dimulai dari alun-alun kota hingga gang-gang desa—dengan semangat gotong royong dan visi yang jelas.