free web hit counter
Scroll untuk baca artikel
Serba Serbi

Jangan Asal Tidur, Ini Cara Aman dan Nyaman Menginap di Hotel

Penulis : Binti Nikmatur - Editor : A Yahya

13
×

Rencana Rilis PlayStation 6 Berpotensi Terungkap, Berkat Microsoft

Share this article
Stik Playstation
Ilustrasi kamar hotel yang berantakan. (Foto: iStock)

JATIMTIMES - Menginap di hotel kerap jadi pilihan saat bepergian, baik untuk urusan bisnis maupun liburan. Tapi, meski tampak bersih dan nyaman, bukan berarti semua kamar hotel benar-benar bebas dari risiko. Mulai dari kebersihan hingga keamanan barang pribadi, ada sejumlah hal penting yang sebaiknya dilakukan. 

Berikut ini JatimTIMES rangkum berbagai tips liburan dari para traveler agar pengalaman menginap tetap aman dan nyaman di hotel

Baca Juga : Viralnya Grup Seksualitas Menyimpang di FB, Psikolog Soroti Dua Kelainan yang Berbahaya 

 

Jangan Langsung Nyalakan Lampu!

Menginap di hotel setelah perjalanan panjang tentu jadi momen yang ditunggu-tunggu. Tapi, jangan buru-buru menyalakan lampu saat pertama masuk kamar. 

Staf hotel sekaligus pakar perjalanan, Halee, berbagi tips yang sempat viral di TikTok. Dalam video yang diunggah di akun @haleewithaflair, ia menyarankan tamu untuk tidak langsung menyalakan lampu saat masuk kamar hotel. 

Menurut Halee, membiarkan kamar tetap gelap saat pertama masuk justru bisa membantu mendeteksi keberadaan kutu busuk. Serangga kecil ini kerap bersembunyi di tempat tidur dan sulit terdeteksi dalam kondisi terang.

"Hal pertama yang harus Anda lakukan adalah memastikan kamar Anda gelap. Matikan lampu (atau biarkan tetap mati), tutup semua tirai, dan gunakan senter di ponsel Anda," kata Halee dalam videonya, seperti dikutip Mirror, Minggu (25/5/2025).

Dengan kondisi minim cahaya dan bantuan senter, kutu busuk biasanya akan lebih mudah terlihat, terutama jika bergerak. Diketahui, kutu busuk dikenal sebagai serangga yang aktif di malam hari dan bisa meninggalkan bekas gigitan gatal serta noda di kasur.

Halee juga menyarankan agar tamu memeriksa bagian alas kasur dan pelindungnya secara menyeluruh. Tak hanya mencari kutu busuk secara langsung, tapi juga memperhatikan bercak-bercak mencurigakan.

"Kalau ada bintik-bintik kecil seperti noda darah di alas kasur, itu bisa jadi tanda keberadaan kutu busuk," ujarnya.

Kutu busuk sering meninggalkan noda darah setelah menggigit atau saat tubuhnya tertekan. Tanda-tanda seperti ini bisa jadi tanda bahwa kamar tersebut perlu diganti sebelum tamu benar-benar menggunakan tempat tidur.

Selain mengecek tempat tidur, tamu hotel juga disarankan untuk tidak langsung meletakkan koper di atas kasur. Sebab, jika kutu busuk masuk ke dalam koper, bisa berisiko menyebar ke pakaian dan barang-barang pribadi.

Ada juga yang menyarankan agar koper tetap tertutup rapat dan disimpan di rak koper atau meja, bukan di tempat tidur atau lantai karpet, sampai kamar benar-benar dinyatakan bersih dari serangga.

Waspada Pakai Teko Listrik di Kamar Hotel

Teko listrik dan cangkir yang tersedia di kamar hotel memang terlihat bersih dan siap pakai. Tapi tahukah kamu, barang-barang tersebut ternyata menyimpan cerita yang bikin bergidik? 

Staf hotel membocorkan fakta mengejutkan soal perilaku tamu yang menggunakan alat-alat itu secara tidak semestinya. Pengakuan ini muncul dari salah satu staf hotel yang menulis pengalamannya di platform Quora. 

Ia tak menyebut identitas atau hotel tempatnya bekerja, namun kisah yang dibagikannya cukup membuat tamu hotel berpikir dua kali sebelum menggunakan teko listrik atau cangkir yang tersedia di kamar.

Dalam pengakuannya yang dikutip dari The Sun, staf hotel itu menyebut bahwa banyak tamu yang menggunakan cangkir sebagai asbak. "Kalian mungkin akan kaget mengetahui berapa banyak orang yang menggunakan cangkir di kamar sebagai asbak. Mereka merokok lalu membuang abu dan puntung rokok ke dalam cangkir," ungkapnya di Quora, seperti dilansir The Sun, Minggu (25/5/2025).

Namun bukan hanya itu. Teko listrik pun kerap disalahgunakan oleh tamu. Beberapa bahkan nekat buang air kecil ke dalamnya, meski kamar sudah dilengkapi dengan kamar mandi pribadi.

"Tidak hanya digunakan untuk pipis, ada juga yang merebus pakaian dalam atau kaus kaki kotor menggunakan teko listrik. Bahkan saya pernah menemukan teko dipakai sebagai tempat sampah—ada tisu, korek kuping, kertas, semuanya dibuang ke sana," tambahnya.

Karena itulah, staf hotel menyarankan para tamu untuk tidak sembarangan menggunakan teko listrik. Bila memang terpaksa dipakai, ia menyarankan untuk mencucinya terlebih dahulu.

"Kalau memang mau digunakan, sebaiknya dicuci dulu pakai sabun. Tapi kadang sabun justru bisa meninggalkan residu dan merusak alat tersebut," katanya lagi.

Menginap Hotel Aman Modal Handuk dan Tisu

Rasa was-was saat menginap di hotel bukan hal yang aneh, apalagi bagi mereka yang sering bepergian. Hal serupa juga dirasakan para pramugari yang nyaris setiap hari tidur di hotel berbeda, bahkan di negara yang berbeda. Meski sudah terbiasa, tetap ada trik khusus yang mereka lakukan demi menjaga keamanan selama menginap.

Pramugari dari maskapai American Airlines bernama Cici membagikan rutinitasnya saat check-in di hotel. Ia punya beberapa langkah sederhana yang sudah menjadi kebiasaan setiap kali masuk kamar hotel.

Dilansir dari Mirror, Cici mengungkap bahwa hal pertama yang ia lakukan begitu sampai di kamar hotel adalah mengamankan pintu dari dalam menggunakan handuk kecil. Ia melilitkan handuk tersebut ke kait pengaman pintu, lalu menutupnya kembali. Cara ini membuat pengait pintu jadi lebih sulit dibuka dari luar.
Meski terlihat sepele, langkah ini dianggap cukup efektif untuk mencegah orang asing masuk ke kamar secara tiba-tiba.

Selain trik handuk, Cici juga mengikuti tips dari pakar perjalanan. Ia menyempatkan diri membaca peta jalur evakuasi yang biasanya ditempel di balik pintu kamar atau di koridor hotel.

"Kalau terjadi kebakaran dan asap membuat pandangan terbatas, kamu tetap harus tahu ke mana arah evakuasi. Jadi penting banget membaca peta keamanan dan tahu letaknya sejak awal," kata Cici seperti dikutip dari Mirror, Minggu (25/5/2025).

Cici juga memastikan lubang intip di pintu kamar tertutup rapat. Jika tidak ada penutup lubangnya, ia akan memasukkan tisu ke dalam lubang tersebut.

Baca Juga : Raja Salman Undang 1.300 Jemaah dari 100 Negara Naik Haji Gratis, Begini Cara Daftarnya

 

"Kalau tidak ada pelindung lubang intip, cukup pakai tisu dan sumbat saja, supaya tidak ada yang bisa mengintip dari luar," jelasnya.

Soal keamanan, Cici punya prinsip tegas. Ia tak akan membuka pintu kamar hotel untuk siapa pun, kecuali yakin 100 persen siapa yang datang. Jika ada yang mengaku petugas kebersihan atau layanan kamar padahal ia tidak memesan apa pun, Cici akan langsung menelepon resepsionis.

"Kalau tiba-tiba ada yang bilang dari housekeeping, keamanan, atau room service, tapi kamu nggak pesan apa pun, langsung hubungi resepsionis. Jangan asal buka pintu," tegasnya.

Terakhir, Cici menyarankan untuk membawa alat pengaman tambahan, seperti alarm pintu atau ganjal pintu kecil. Alat ini bisa berguna untuk mendeteksi jika ada seseorang yang mencoba masuk saat kamu sedang tidur.

"Aku selalu bawa dua ganjal pintu atau alarm penghenti pintu untuk jaga-jaga, apalagi kalau kamarnya berdampingan dan tidak bisa pindah ke tempat lain," tutup Cici. 

5 Benda di Kamar Hotel yang Jadi Sarang Kuman

Jangan terlena dengan penampilan kamar yang tampak bersih. Faktanya, ada sejumlah benda di kamar hotel yang diam-diam menyimpan banyak kuman dan sering kali luput dari perhatian.

Perlu diingat, staf kebersihan hotel umumnya hanya punya waktu sekitar 30 menit untuk membersihkan satu kamar. Itu pun tergantung tingkat keterisian hotel. Dalam satu shift, seorang petugas bisa bertanggung jawab atas 14 hingga 16 kamar. Tak heran jika tidak semua sudut kamar bisa dibersihkan secara menyeluruh.

Walau risiko tertular penyakit dari kamar hotel terbilang kecil, tetap penting menjaga kebersihan pribadi, termasuk rajin mencuci tangan dengan sabun. Terlebih, sejumlah studi menunjukkan bahwa ada lima benda di kamar hotel yang bisa menyimpan banyak kuman, meski sekilas terlihat bersih.

1. Remote Televisi

Benda mungil ini hampir selalu digunakan tamu hotel saat bersantai. Jim Inglis dari Valencia College pernah mengungkapkan kepada Click Orlando pada 2015 bahwa remote control adalah benda nomor satu yang paling sering tercemar kuman di kamar hotel.

Pernyataan ini diperkuat oleh hasil penelitian gabungan dari University of Houston, Purdue University, dan University of South Carolina. Mereka meneliti berbagai kamar hotel di Texas, Indiana, dan South Carolina, dan menemukan bahwa remote TV, bersama dengan toilet dan wastafel, menempati posisi teratas dalam hal tingkat kontaminasi bakteri.

2. Gelas Minum

Kamar hotel biasanya dilengkapi gelas minum di atas meja atau dekat kamar mandi. Tapi, jangan langsung digunakan begitu saja. Studi yang dimuat dalam Time menyebutkan bahwa menyiram toilet dapat menyebabkan partikel kotoran menyebar ke permukaan lain di sekitarnya, termasuk gelas jika diletakkan di area tersebut.

Jika gelas tidak dibersihkan dengan disinfektan dan hanya dilap seadanya, maka kuman bisa menetap di sana. Lebih baik, bilas dulu dengan air panas atau gunakan gelas sekali pakai jika tersedia.

3. Sakelar Lampu

Sama seperti remote, sakelar lampu adalah benda yang sering disentuh, tetapi jarang dibersihkan. Dalam studi yang sama yang meneliti remote TV, disebutkan bahwa sakelar lampu, terutama lampu meja dan kamar mandi memiliki tingkat kontaminasi bakteri yang cukup tinggi.

HuffPost juga pernah menyoroti hal ini pada 2018. Mereka menyebut bahwa karena banyak tangan yang menyentuh sakelar, benda ini rentan menjadi tempat berkembangnya kuman.

4. Peralatan Housekeeping

Mungkin ini bukan benda di dalam kamar, tapi bisa jadi sumber perpindahan kuman. Troli housekeeping yang membawa peralatan kebersihan seperti pel, sponge, dan lap, digunakan berpindah-pindah dari satu kamar ke kamar lain.

Jika alat-alat itu tidak dibersihkan secara rutin, ada potensi besar kuman dari satu kamar ikut berpindah ke kamar berikutnya. Studi dalam Journal of Hospital Infection juga menyoroti bagaimana alat kebersihan bisa jadi media penyebaran bakteri di lingkungan hotel.

5. Duvet atau Selimut Tebal

Sprei memang biasanya diganti saat kamar digunakan tamu baru. Tapi tidak demikian dengan duvet atau bed cover. Karena ukurannya besar dan berat, proses mencucinya tidak sepraktis sprei. Apalagi di musim liburan ketika tamu datang silih berganti.

Reneta McCarthy dari Cornell University’s School of Hotel Administration pernah mengatakan kepada CNN pada 2011 bahwa beberapa hotel hanya mencuci duvet atau bed cover empat kali dalam setahun.

Tubuh manusia mengeluarkan minyak, sel kulit mati, dan keringat saat tidur. Semua itu bisa menempel di permukaan duvet. Karenanya, Kelly Reynolds, pakar kesehatan lingkungan dari University of Arizona, menyarankan agar tamu hotel tidak menggunakan duvet saat tidur. "Kalau bisa, singkirkan duvet dan letakkan di kursi saja," ujar Reynolds, dikutip Time

Ia juga menyarankan agar tamu memakai sandal saat berada di dalam kamar karena karpet juga menyimpan banyak kuman.

Demikian tips aman dan nyaman saat menginap di hotel yang dibeberkan oleh para traveler, pramugari hingga staf hotel. Menginap di hotel memang memberi kenyamanan selama perjalanan, tapi tidak ada salahnya tetap waspada dan menjaga kebersihan serta keamanan diri. Semoga informasi ini bermanfaat.